Pelaku Pembunuhan Babinsa dan Bidan di Yalimo Dibekuk
Aparat gabungan TNI dan Polri berhasil menangkap pelaku pembunuhan seorang babinsa dan istrinya yang berprofesi sebagai bidan di Kabupaten Yalimo, Papua. Aparat menyatakan, pelaku anggota kelompok kriminal bersenjata.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Tim gabungan TNI dan Polri menangkap pelaku pembunuhan Sersan Satu Eka Andrianto Hasugian selaku Bintara Pembina Desa atau Babinsa Koramil 1702-/Kurulu dan istrinya, Sri Lestari Putri, di Kampung Dugume, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Sabtu (30/4/2022). Pelaku berinisial MT ini termasuk anggota kelompok kriminal bersenjata.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Inf Herman Taryaman, di Jayapura, Sabtu (30/4/2022), membenarkan penangkapan MT di Kampung Dugume terkait dengan aksi pembunuhan Sertu Eka dan istrinya yang juga seorang bidan Puskesmas Elelim.
Ia menuturkan, tim gabungan TNI dan Polri menangkap MT di sebuah hutan Kampung Dugume pada pukul 07.40 WIT. Aparat gabungan terpaksa melumpuhkan MT karena melarikan diri ketika hendak ditangkap.
”Anggota sudah mengeluarkan tembakan peringatan, tapi pelaku tetap melarikan diri ke arah hutan. Saat ini MT telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Wamena di Kabupaten Jayawijaya,” kata Herman.
Ia menuturkan, upaya penangkapan terhadap MT berhasil dituntaskan berkat sinergitas TNI dan Polri untuk mengungkap kasus ini. Selama sebulan terakhir, pelaku telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pihak kepolisian.
Penyerangan Sertu Eka dan Sri terjadi di rumahnya di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, pada 31 Maret 2022 pukul 06.15 WIT. Para pelaku juga melukai salah satu dari dua anak korban dengan memotong dua jari tangannya.
Adapun Sri meninggal setelah menderita luka bacok di leher. Sementara Eka meninggal dunia setelah terkena tembakan di bagian rusuk kanan.
Kehilangan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yalimo Yunus Sambom mengungkapkan, pembunuhan Sri telah menyebabkan Yalimo kehilangan salah satu tenaga kesehatannya yang terbaik. Selama ini ia menjadi salah satu pilar tenaga kesehatan yang melaksanakan kegiatan posyandu, pemeriksaan ibu hamil, dan imunisasi dasar.
Kini hanya terdapat tiga tenaga bidan yang bertugas di Puskesmas Elelim setelah kepergian bidan Sri. Padahal, terdapat 44 kampung yang berada di Distrik Elelim.
Yandry Pamangin, salah satu dokter di Puskesmas Elelim, menuturkan, seluruh tenaga kesehatan di Yalimo menyampaikan peryataan sikap mengecam keras pembunuhan bidan Sri dan menyerukan seluruh pihak di Yalimo tidak memberikan ruang bagi kelompok yang terlibat aksi ini.
Anggota sudah mengeluarkan tembakan peringatan, tapi pelaku tetap melarikan diri ke arah hutan. (Herman Taryaman)
Hingga akhir 2021, angka IPM Yalimo masih di bawah angka ideal 60. Hal ini menunjukkan pelayanan publik di bidang kesehatan dan pendidikan belum optimal walau usia pemekaran kabupaten itu telah berjalan 12 tahun.