Mulai Disidang, Tersangka Kekerasan Seksual di SMA Selamat Pagi di Kota Batu
Kasus kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia, Kota Batu, Jawa Timur, mulai bergulir ke persidangan. Sidang pertama dengan agenda pembacaan dakwaan tersebut digelar tertutup.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kasus kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu, Jawa Timur, dengan tersangka JE mulai bergulir ke persidangan. Sidang pertama dengan agenda pembacaan dakwaan tersebut digelar tertutup di Pengadilan Negeri Malang, Rabu (16/2/2022).
Sebelum sidang perdana ini berlangsung, JE juga sempat mengajukan praperadilan terhadap Polda Jatim atas kasus ini. Namun, pada Januari 2022, majelis hakim menolak praperadilan dari JE.
Tersangka JE hadir sesaat sebelum sidang, dengan ditemani sejumlah orang. Dengan mengenakan baju batik biru-abu, pria itu terus tertunduk.
Ia bergegas masuk dan mengikuti sidang. Oleh karena tertutup, bahkan rombongan Komisi Nasional Perlindungan Anak pun tidak diizinkan hadir mendengarkan dakwaan.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait yang hadir di kompleks PN Malang mengatakan, berhubung sidang ini diputuskan tertutup oleh majelis hakim, pihak-pihak di luar yang berkepentingan pun diminta tidak hadir di ruangan.
Dilarang masuk
”Sekalipun sudah saya jelaskan bahwa saya dari Komnas Perlindungan Anak, namun dikatakan bahwa di mana pun, sidang terkait anak tidak boleh dihadiri oleh yang tidak berkepentingan. Itu sebabnya kami hormati keputusan hakim itu,” kata Arist.
Kasus ini mencuat setelah korban didampingi Komnas Perlindungan Anak melaporkan kasus tersebut ke Polda Jatim pada 29 Mei 2021. Secara keseluruhan ada 14 korban yang menjadi pelapor.
Mereka adalah alumni sekolah yang berasal dari sejumlah daerah, seperti Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah. Mereka mengaku mendapat kekerasan seksual dari JE, selaku pendiri sekolah tersebut. JE selama ini juga banyak tinggal di sekolah tersebut.
Sekolah Selamat Pagi Indonesia selama ini adalah sekolah gratis untuk anak-anak kurang mampu serta anak yatim dari berbagai pelosok Tanah Air. Sekolah ini pun dikenal melatih siswanya dengan kewirausahaan. Dengan demikian, begitu lulus dari SPI, mereka bisa membuka usaha sendiri.
Sekolah berkonsep alam ini sebelumnya diapresiasi karena mengedepankan keberagaman dalam proses belajar-mengajar.
Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.