JAKARTA, KOMPAS — Upaya untuk mencegah dan memberantas korupsi tidak melulu melalui penindakan yang dilakukan para penegak hukum. Berbicara lewat musik pun dapat menjadi bentuk langkah membudayakan perilaku antikorupsi, khususnya di kalangan generasi muda.
Setelah sukses pada gelaran pertamanya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyelenggarakan Festival Lagu Suara Anti Korupsi 2017. Kegiatan yang terbuka untuk umum ini mengajak publik berkompetisi membuat lagu yang berisi pesan ajakan antikorupsi. Nantinya, lagu yang terpilih akan disusun dalam sebuah album kompilasi.
”Festival ini bisa jadi medium bagi masyarakat untuk menyuarakan perlawanan terhadap korupsi,” kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, yang juga bertindak sebagai juri dalam festival ini, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (7/8).
Selain Saut, musisi Sandy Canester juga didapuk menjadi salah satu anggota tim juri yang nantinya juga bertanggung jawab dalam pembuatan album kompilasi antikorupsi. Tim juri mulai menerima karya dari masyarakat sejak Juni hingga 31 Agustus mendatang.
Dari semua karya yang masuk, akan dipilih menjadi 10 besar tiap regional dan akan tampil di hadapan dewan juri pada 11-20 September 2017. Lima regional tersebut adalah Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang. Pada tahap ini, juri harus memilih tiga karya terbaik.
Selanjutnya, tiga karya terbaik tersebut akan ditampikan pada malam final Festival Lagu SAKSI 2017 yang akan digelar 3 November dalam bentuk konser suara antikorupsi yang akan menghadirkan musisi Tanah Air, seperti Base Jam, Sandy Canester, dan Orkes Moral Pengantar Minum Racun. Pada konser tersebut, album kompilasi bertajuk Suara Antikorupsi Vol. 2 yang berisi 15 karya diluncurkan sekaligus.
Masyarakat yang tertarik untuk mendaftar dapat mengakses kanal kpk.go.id/saksi. Ini terutama karena tajamnya pencegahan dan pemberantasan korupsi harus dimulai sejak dini melalui berbagai media yang tersedia.