Lima dekade berkarya dan eksis di Tanah Air adalah capaian langka. God Bless berhasil mencapainya dan siap merayakannya.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·5 menit baca
Separuh abad tak terasa telah berlalu sejak band cadas Tanah Air, God Bless, menggelar konser perdana mereka di Taman Ismail Marzuki pada 5 Mei 1973. Puluhan ribu penggemar menyerbu antusias penampilan band rock yang bahkan ketika itu belum merilis lagu dan album sendiri, alias masih membawakan lagu-lagu orang lain.
Kesaksian itu disampaikan Hendra Lie, pendiri Mata Elang Production yang juga mantan Manajer God Bless di awal karier band tersebut. Hendra hadir dan berbicara di acara jumpa pers, Rabu (25/10/2023), menjelang pergelaran God Bless Konser Emas 50 Tahun with Tohpati Orchestra di Istora Senayan, Jakarta, pada 10 November 2023.
Lima personel God Bless formasi terkini juga hadir. Mereka adalah empat personel senior, Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bas), Abadi Soesman (kibor), dan drumer sekaligus personel termuda, Fajar Satritama.
”Saat itu kami menggelar show (perdana) dengan kapasitas TIM yang cuma (bisa menampung) 6.000-7000 orang. Sementara di luar gedung ada sedikitnya 20.000-an orang enggak bisa masuk menonton,” ujar Hendra mengenang.
Hendra menambahkan, saat mengawali karier itu tak satu pun personel God Bless, termasuk dia, tahu di masa depan mereka bakal sukses dan bahkan bertahan lama hingga mencapai separuh abad. Menurut dia, yang dipahami bersama ketika itu hanyalah mereka harus terus berupaya menjalani prosesnya, sesulit dan seberat apa pun itu.
”God Bless baru rekaman pada tahun 1975 dan merilis album pertama, Huma di Atas Bukit pada tahun 1976. Selama dua tahun kami berkeliling ke daerah membawakan lagu-lagu orang yang kami aransemen sendiri. Usia saya saat itu 27 tahun dan kami masih sangat energik dengan kostum yang glamor,” kenang vokalis Achmad Albar yang akrab dipanggil Iyek itu.
Dalam pergelaran konser memperingati usia God Bless setengah abad nanti, selain Tohpati Orchestra, sejumlah musisi papan atas juga dilibatkan. Mereka antara lain Padi Reborn, yang akan menjadi band pembuka, band Kotak, vokalis band Slank, Kaka, dan mantan gitaris God Bless, Eet Syahranie.
Selain itu, ada juga dua nama besar yang pernah menjadi lady dan diva rocker Tanah Air di masanya, era 1990-an, yaitu Nicky Astria dan Anggun C Sasmi. Keduanya pernah berkolaborasi secara musik, baik dengan God Bless sebagai band maupun dengan sejumlah personelnya secara individual.
Usia saya saat itu 27 tahun dan kami masih sangat energik dengan kostum yang glamor.
Menjawab pertanyaan Kompas, Ian membenarkan bila kehadiran dan keterlibatan Nicky maupun Anggun bakal menghadirkan nuansa nostalgia tersendiri. Ian senang keduanya bersedia datang dan ikut tampil di konser penanda kebesaran nama God Bless tersebut.
”Saya juga sempat kaget, lho Anggun bisa ikut (tampil)? Tapi memang katanya dia juga kebetulan lagi ada acara ke Indonesia. Untuk Nicky, lagu yang akan dia bawakan adalah lagu-lagu yang dulu pernah juga dinyanyikan dan diambil dari album God Bless,” kata Ian.
Walau begitu, baik Iyek maupun Ian, keduanya sama-sama merahasiakan lagu-lagu apa saja yang akan dipilih untuk ditampilkan di konser besar mereka nanti. Daftar lagu yang akan dinyanyikan menurut mereka akan menjadi kejutan. Terlebih, beberapa lagu ada yang sudah lama tak pernah ditampilkan God Bless dalam penampilan-penampilan mereka selama ini.
Namun begitu, Iyek membenarkan seluruh lagu-lagu God Bless akan ditampilkan sedemikian rupa sehingga sekaligus juga akan menggambarkan perjalanan lima dekade God Bless. Iyek dan seluruh personel lainnya berjanji akan tampil all out dan bersemangat. ”Umur boleh tua, ya, tetapi semangat masih muda, ha-ha-ha,” ujar Iyek sambil tergelak.
Kolaborasi orkestra pertama
Kolaborasi konser dengan orkestra secara penuh dengan Tohpati Orchestra, menurut Iyek, adalah yang pertama kali dilakukan God Bless. Di beberapa kesempatan, God Bless memang pernah bekerja sama dengan kelompok orkestra lain, seperti Addie MS dan Erwin Gutawa, tetapi hanya terbatas pada beberapa lagu. Hal itulah yang akan menjadikan konser God Bless kali ini sangat istimewa dan bernuansa megah.
Terkait aransemen ulang terhadap lagu-lagu yang bakal dibawakan, terutama oleh para bintang tamu, Tohpati memastikan hal itu akan dilakukan dengan menyesuaikan karakter setiap artis. Walau akan terdengar berbeda dari versi asli, Tohpati menjanjikan aransemen yang dilakukannya tak akan mengganggu kesakralan lagu aslinya.
”Untuk aransemen saya enggak kepingin lebai. Yang pas aja. Jadi ibarat dielus-elus aja, ha-ha-ha. Bagian-bagian penting harus dipertahankan. All out. God Bless kan penuh dengan rif-rif gitar yang keren tuh dan itu enggak bisa dihilangkan,” puji Tohpati.
Dengan begitu, kata Tohpati, penonton tetap bakal bisa ikut sing along saat lagu-lagu kegemaran mereka dimainkan. Tohpati akan berupaya mempertahankan ciri khas sekaligus keindahan karya-karya God Bless dalam konser besar kali ini.
Lebih lanjut, sang gitaris, Ian Antono, berharap konser emas mereka akan menjadi semacam antologi sekaligus refleksi perjalanan God Bless di industri musik Indonesia selama ini. ”Dengan dukungan orkestra dari Tohpati dan juga teman-teman musisi hebat-hebat ini, kami merasa mendapat kepercayaan diri tinggi untuk bisa tampil maksimal di konser nanti,” kata Ian seperti yang tertuang dalam siaran pers.
Dalam jumpa pers, vokalis Slank, Kaka, yang juga diajak berkolaborasi dalam konser emas God Bless tersebut, merasa sangat bersyukur bisa ikut dilibatkan. Selama ini Kaka dan Slank sudah sangat akrab dengan lagu-lagu God Bless. Kaka juga mengagumi God Bless karena bisa bertahan dan terus populer walau sudah mencapai lima dekade.
”Kami yakin Konser Emas 50 Tahun God Bless ini akan jadi panggilan bagi seluruh pencinta musik rock Indonesia. Jejak 50 tahun bermusik oleh God Bless bukanlah sesuatu yang mudah diikuti musisi lainnya. Konser ini bisa dikatakan akan menjadi legacy bagi dunia musik Indonesia, khususnya rock,” ujar Drinna Munardy, Project Head Northstar Entertainment dalam siaran pers.
Konser emas God Bless dipromotori secara bekerja sama oleh Northstar Entertainment, Megapro Communications, dan Mata Elang Production. Harga tiket dipatok mulai Rp 500.000 (festival) hingga Rp 2,5 juta (platinum) dan bisa dibeli secara daring.
Bila God Bless sudah memanggil, maka datanglah....