Samara Joy dengan mudah membuat penikmat musik jatuh hati pada suaranya. Dunia maya membahasnya dengan begitu luas. Kegaduhan dengan kata kunci ”Samara Joy” membuat lagu-lagu di album ”Linger Awhile” kerap diputar.
Oleh
YUNIADHI AGUNG
·4 menit baca
AP/CHRIS PIZZELLO
Penyanyi jaz Amerika Serikat, Samara Joy, menerima penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik selama Penghargaan Grammy Tahunan Ke-65 di Arena Crypto.com di Los Angeles pada 5 Februari 2023.
Mendiang Ella Fitzgerald mungkin akan tersenyum dari alam lain saat mendengarkan lagu ”Misty” kembali disenandungkan dengan merdu dan indah oleh seorang penyanyi muda, Samara Joy.
”Misty” adalah salah satu lagu jaz standar yang awalnya sebuah komposisi piano instrumental yang dimainkan oleh Erroll Garner tahun 1954 tersebut. Lagu itu banyak dinyanyikan oleh penyanyi jaz ternama pada masanya, termasuk oleh Ella.
Samara Joy, penyanyi ”kemarin sore”, menyanyikan lagi lagu itu dan seolah membawa pendengarnya dengan mesin waktu menuju masa kemegahan easy listening jazz. Pada saat yang sama, Samara memberi peluang kebangkitan musik jaz di tengah ingar-bingar ragam musik di era digital ini.
Jika Ella Fitzgerald mengawali lagu ”Misty” dengan tenang sebelum mengendalikan lantunan suara sepanjang lagu, Samara, penyanyi berusia 23 tahun, menggoda pendengar sejak awal dengan menampilkan kemahiran membelokkan nada dan kemudian menyajikan ”Misty” dengan indah.
Lagu ”Misty” adalah lagu sepanjang masa yang cukup tricky. Lagu bertempo pelan ini akan sangat mudah dinyanyikan oleh orang yang tidak begitu mahir bernyanyi. Namun, di sisi lain menyajikan ribuan kemungkinan bagi seorang penyanyi untuk memperdengarkan keterampilan meliuk-liukkan suara mengikuti irama musik di lagu tersebut.
Jika diputar berulang-ulang, kian sulit bagi telinga kita untuk membedakan ”Misty” versi Ella atau Samara. Ella seolah mengirimkan roh ke jiwa Samara untuk memberikan tongkat kebesaran olah suara dengan iringan musik jaz yang sederhana, tetapi sangat nikmat untuk didengarkan. Lewat ”Misty”, Samara telah memilih jalan kehidupannya.
AP PHOTO/CHRIS PIZZELLO
Samara Joy saat tampil di acara MusiCares Person of the Year di Los Angeles Convention Center pada Jumat (3/2/2023).
Dibicarakan
Nama Samara tiba-tiba riuh dibicarakan oleh para penikmat musik sejagat setelah memenangi Grammy Award 2023 sebagai Penyanyi Pendatang Baru Terbaik. Kategori yang cukup bergengsi di Grammy Awards itu melengkapi malam indah Samara setelah beberapa saat sebelumnya di ajang yang sama diumumkan sebagai pemenang kategori Album Jazz dengan Vokal lewat album Linger Awhile.
Penggemar musik mulai mencari informasi tentang Samara lewat internet, menonton penampilannya lewat video-video yang berserakan, atau langsung membeli albumnya melalui toko musik digital.
Samara dengan mudah membuat penikmat musik jatuh hati pada suaranya. Dunia maya membahasnya dengan begitu luas. Kegaduhan dengan kata kunci ”Samara Joy” membuat lagu-lagu di album Linger Awhile kerap diputar dan berimbas tampil di posisi teratas tangga lagu dunia, salah satunya di tangga lagu Billboard.
Kekuatan daya siar media sosial beserta reaksinya punya peran besar bagi Samary. Seperti halnya sebagian besar umat manusia di dunia, remaja kelahiran Bronx, 11 November 1999 ini membagikan kegiatan kesehariannya di Tiktok. Dia bernyanyi dan menyebarkan hari–hari bahagianya lewat ungguhan video berdurasi pendek. Kemampuan bernyanyi Samara menjadi perbincangan dari jempol ke jempol dan terusan tautan di internet.
Ia sangat yakin dengan kemampuan vokalnya dan telah menetapkan jaz sebagai tempat berlabuh. Dia mengikuti berbagai kompetisi vokal jaz dan mendapatkan pengakuan sebagai yang terbaik, salah satunya di ajang Sarah Vaughan International Jazz Vocal Competition 2019. Sarah Vaughan sendiri adalah salah seorang penyanyi jaz terbaik sepanjang masa yang juga sukses menyajikan versi terbaik dari lagu ”Misty”.
Perjalanan karier profesional Samara kian terang benderang saat label Verve Records mengontraknya. Samara berada di rumah yang tepat, tempat nama besar jaz, seperti Nina Simone, Stan Getz, Charlie Parker, Ella Fitzgerald, Dizzy Gilllespie, dan Billie Holiday, direkam dan diputar hingga kini.
Album Linger Awhile membuka telinga kita bahwa kemegahan jaz standar tidak akan pernah sirna. Dengan pemeran utama Samara Joy, genre musik yang netral itu akan dengan mudah diterima mereka yang fanatik musik rock hingga electronic dance music (EDM).
Linger Awhile menjadi ruang hening di antara kebisingan duniawi. Lagu-lagu yang tersaji di album tersebut membuat pendengarnya seolah berada di sebuah perahu yang bergoyang pelan di danau yang tenang.
Lantunan suara Samara terkadang menciptakan riak gelombang, tetapi lebih banyak meredam gejolak dan menemani apa pun yang kalian lakukan. Linger Awhile bisa menjadi teman di segala suasana, entah ketika Anda kena teguran dari atasan atau ketika Anda mendapatkan penghargaan dari pimpinan.
Singel ”Can’t Get Out of This Mood” yang menjadi lagu pembuka di album Linger Awhile yang berirama ceria dengan beat khas jaz trio menjadi magnet bagi penikmat musik untuk menengok dan menyelesaikan perkenalan dengan Samara. Dengan karakter suara yang terkadang tiba-tiba berubah, Samara berupaya memikat pendengar untuk menyimak album ini lebih dalam.
Album Linger Awhile memainkan emosi pendengarnya. Lagu ”Sweet Pumpkin”, pendengar diajak bergoyang pelan, sementara lagu kidung sepanjang masa ”Someone To Watch Over Me” membuat pendengar terdiam dalam keheningan.
Boleh jadi, Samara lewat album ini adalah tokoh utama gerakan kecintaan kembali kepada musik yang disajikan dengan simpel, tetapi tetap menampilkan cita rasa yang elegan.
Nama Samara Joy menjadi jembatan bagi generasi muda untuk meluaskan wawasan musik mereka dan mungkin akan lebih mencintai genre musik lain di luar apa yang kini menjadi daftar putar di aplikasi Spotify mereka. Seperti nama penyanyinya, album Linger Awhile memang joy to listen.