Gonjang-ganjing Konstitusi Dunia Magis
Haus kuasa untuk memuluskan tujuannya berlaku di mana saja rupanya. Upaya menjaga konstitusi di dunia sihir pun menyingkap sejumlah rahasia yang terpendam.
Haus kuasa untuk memuluskan tujuannya berlaku di mana saja rupanya. Dunia sihir pun harus menghadapi sosok dengan sihir hitam yang ingin memimpin agar dapat dengan mudah menjalankan ambisinya dan melanggengkan usahanya. Upaya menjaga konstitusi di dunia sihir pun menyingkap sejumlah rahasia yang terpendam.
Berawal dari dikotomi golongan penyihir dan manusia biasa atau muggle, konflik pada Fantastic Beasts terus terbentuk. Film ketiganya yang bertajuk Fantastic Beasts: The Secrets of Dumbledore akhirnya rilis setelah mengalami penundaan. Di Indonesia, film yang merupakan pengembangan dari buku JK Rowling ini baru akan tayang pada 13 April 2022 di layar lebar.
Meski tetap menampilkan Newt Scamander (Eddie Redmayne) sebagai tokoh utama, babakan kisah kali ini sesuai judulnya. Rahasia milik Albus Dumbledore (Jude Law) yang sempat mengemuka pada edisi Harry Potter and The Deathly Hallows terungkap. Begitu juga dengan misteri lain yang menyelubungi hubungan Dumbledore dan Gellert Grindelwald (Mads Mikkelsen), si sosok dengan sihir hitam yang haus kuasa.
”Dumbledore merupakan tokoh yang menarik. Bahkan lebih dari 20 tahun kemunculan pertamanya di novel Harry Potter, Dumbledore memiliki pengaruh besar. Lewat ini, kita akan lebih dekat dengannya,” ujar sutradara David Yates dari rilis tertulis yang diterima Kompas.
Jalinan keduanya dengan liontin berisi gabungan darah keduanya sebenarnya sudah dibuka pada film keduanya, yaitu Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018). Hanya saja, saat itu, Grindelwald masih diperankan aktor Johnny Depp seperti pada film perdananya, Fantastic Beasts and Where You Can Find Them (2016). Kini, Mikkelsen didapuk menggantikan Depp yang namanya dicoret dari produksi sekaligus dari rumah produksi Warner Bros karena kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Kendati demikian, ciri-ciri Grindelwald yang dicetuskan Depp tetap dipertahankan pada Mikkelsen, yaitu heterochromia atau perbedaan antara warna mata kanan dan kiri. Meski dari segi karakter, Mikkelsen membawakan sosok Grindelwald dengan dingin dan angkuh. Berbeda dengan Depp yang memberi nuansa sosiopat gila, seperti sejumlah karakternya bersama sutradara Tim Burton.
Namun, yang pasti, perubahan pemain ini tak mengganggu jalannya cerita. Newt bersama kakaknya, Theseus Scamander (Callum Turner), Jacob Kowalski (Dan Fogler), Eulalie Hicks (Jessica Williams), dan Bunty Broadacre (Victoria Yeates) membantu Dumbledore melawan Grindelwald. Mereka juga mengembalikan marwah konstitusi dalam konteks pemilihan pemimpin di dunia sihir. Bahkan menyatukan keluarga Dumbledore yang terpisah.
Pada film kedua, Credence Barebone (Ezra Miller) disebut memiliki hubungan darah dengan Dumbledore. Yang ternyata, ia adalah anak dari adik Dumbledore, Aberforth Dumbledore yang menjalin hubungan dengan muggle.
Meski latar waktunya berpuluh tahun sebelum Voldemort dan Harry Potter, yakni pada 1920-an, sebagian detail elemen yang hadir mengingatkan petualangan Harry, Hermione, dan Ron. Saat itu, mereka berburu horcrux untuk mengalahkan Voldemort dan menggagalkan rencananya menguasai dunia sihir dan melawan orang-orang yang tak berkekuatan sihir atau manusia biasa yang belajar sihir.
Dari liontin yang mengikat Dumbledore, snitch dan bola bludger yang dikenakan untuk mengecoh lawan, hingga detail ruangan Hog’s Head Inn di Hogsmeade milik Aberforth dengan gantungan foto Ariana Dumbledore, yang di belakangnya terdapat lubang yang menjadi penghubung ruangan itu dengan salah satu ruangan di Hogwarts. Kali ini, Newt dan Theseus juga diajak kembali ke almamaternya. Sekali lagi, Hogwarts menjadi ruang aman.
Berbagai elemen yang muncul menjadi wajar karena Yates menangani empat edisi akhir serial film Harry Potter, yakni Harry Potter and The Order of The Phoenix (2007), Harry Potter and The Half-Blood Prince (2009), Harry Potter and The Deathly Hallows-Part 1 (2010), dan Harry Potter and The Deathly Hallows-Part 2 (2011). Jajaran film Harry Potter dengan nuansa tergelap. Karena itu, trilogi Fantastic Beasts pun memiliki spektrum yang sama.
Sisi lain yang menarik dari film ini adalah keberadaan komunitas sihir ini berada di seluruh dunia. Jika pada Harry Potter, hanya disinggung Perancis dan Bulgaria yang memiliki para penyihir berdarah murni dengan silsilah turun-temurun. Di sini, justru ditunjukkan bahwa titik tertinggi ilmu sihir berada di Bhutan yang terletak di Himalaya. Pemilihan pemimpin besar dunia sihir pun dihelat di sana.
Pembuatan set di Bhutan yang mengambil sekitar 30 menit dari total durasi film 143 menit ini harus dibenahi hingga 9 kali dengan banyak perbaikan pada lorong-lorong jalan yang digunakan Newt dan kawan-kawan berkelahi dengan pengikut Grindelwald. Snitch dan bola bludger yang muncul pada adegan di Bhutan ini juga merupakan snitch dan bludger yang sama yang digunakan pada film Harry Potter.
Konstitusi dunia sihir
Di tengah hiruk-pikuk isu penundaan pemilu di negeri sendiri dan adanya kemungkinan upaya mengubah tatanan konstitusi demi memuluskan kuasa tiga periode dari sejumlah pihak, kehadiran kisah Newt dan kawan-kawan terasa relevan. Mengingat tajuk utamanya adalah hewan-hewan magis, tentu saja kali ini ada hewan magis yang diperkenalkan, yaitu qilin.
Kelahiran qilin kembar yang membuat Newt diserang Credence menjadi pembuka adegan film ini. Dalam dunia sihir di masa lampau, qilin digunakan untuk memilih pemimpin. Caranya, qilin dilepas di depan kandidat yang mengikuti pemilihan. Kemudian, hewan ini akan mendatangi dan membungkuk pada pemimpin terpilih. Orang yang dipilih qilin diyakini adalah orang yang jujur, berhati bersih, mengutamakan sesama, dan menjunjung perdamaian.
Namun, ketika qilin yang penampakannya mirip rusa ini mulai langka, pemilihannya pun dengan melakukan pemungutan suara lewat perwakilan komunitas sihir. Pada pemilihan kali ini, hanya ada dua kandidat yang bertarung.
Walakin, tiba-tiba saja Grindelwald bisa masuk sebagai kandidat. Bahkan catatan kriminalnya dihapus oleh Dewan Tertinggi Konfederasi Penyihir Internasional karena dianggap tidak terbukti melakukan kejahatan. Belakangan, pemimpin dewan ini diketahui bersekutu dengan Grindelwald dan mendukung rencana Grindelwald untuk berperang dengan muggle demi ego para darah murni. Mereka menghalalkan berbagai cara, berbuat curang, dan mengabaikan suara orang banyak.
Baca juga : "Bridgerton" Pertanyaan Soal Makna Pernikahan
Terdengar familiar memang dengan di Tanah Air. Sekali lagi dunia sihir nyaris diliputi kegelapan. Namun, mereka memiliki Newt, si jujur yang enggan masuk sebagai birokrat di Kementerian Sihir, dan Dumbledore yang berupaya menjaga konstitusi pada jalurnya hingga kematiannya di tangan Severus Snape berpuluh tahun kemudian.
Lalu, apakah kegelapan akan dibiarkan juga kembali di negeri ini setelah banyak darah yang tumpah pada upaya reformasi lebih dari dua dekade lalu? Hanya berharap ada sungguh yang berhati bersih layaknya Newt dan Dumbledore yang akan menyihir orang-orang haus kuasa untuk mendengarkan suara masyarakat yang jernih. Semoga.