”Earthling”, album solo ketiga Eddie Vedder, adalah kepiawaiannya mengorkestrasi band rock di luar Pearl Jam. Musisi sekaliber Stevie Wonder, Ringo Starr, hingga Elton John menganggukkan kepala bergabung di album ini.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·3 menit baca
Suara bariton Eddie Vedder telah beresonansi bersama band rocknya Pearl Jam selama lebih dari 30 tahun. Namun, sang vokalis itu juga pernah membuat album solo, yang seolah memberi jarak dengan Pearl Jam. Februari ini, dia melepas album solo terbaru Earthling, yang terdengar seperti rangkuman musikalitasnya bersama Pearl Jam, juga idola-idolanya.
Eddie Vedder tak benar-benar bersolo di Earthling. Dia bermitra dengan musisi yang umurnya terpaut jauh dengan Vedder (57) bernama Andrew Watt (31). Penggemar berat Pearl Jam—telah 40 kali menonton konsernya—ini berperan sebagai produser sekaligus gitaris. Vedder juga ditemani sahabatnya, drummer Chad Smith, anggota band Red Hot Chili Peppers (RHCP). Gitaris lainnya yang mengisi album ini adalah Josh Klinghoffer, mantan gitaris RHCP yang belakangan jadi pengisi gitar tetap di konser Pearl Jam.
Vedder, Watt, Klinghoffer, dan Smith adalah tulang punggung musikalitas album Earthling ini. Mereka bermain di corak musik rock arahan Vedder. Tak heran, beberapa lagu terdengar seperti sempalan album Pearl Jam. Lagu ”Rose of Jericho”, misalnya, rasanya layak dijadikan trek tambahan di album Pearl Jam Lightning Bolt.
Tempo cepat ”Rose of Jericho” diuntai dengan lagu berjudul ”Try” yang menderap lebih cepat lagi, seperti punk rock—apalagi ada hitungan ”one, two, three, four” sebagai aba-aba awal lagu. Hitungan seperti itu jika di langgam punk rock pada umumnya diikuti dengan gebukan drum atau kocokan ritem gitar belaka. Tapi di ”Try” justru dikomandoi permainan harmonika.
Peniup harmonikanya bukan orang sembarangan. Dialah Stevie Wonder, multiinstrumentalis yang sohor dengan corak musik funk, soul, maupun jazz ala Motown. Bisa jadi cuma inilah lagu Stevie Wonder yang bisa memantik moshing di arena konser. Stevie Wonder bukan satu-satunya musisi legendaris yang menorehkan kebolehannya di album ini.
Trek setelah ”Try” adalah ”Picture”—yang lucunya juga dimulai dengan hitungan ”tu, wa, ga, pat” tapi dengan tempo lebih lambat. Permainan piano segera membuka lagu. Pianisnya adalah Elton John. Bintang pop yang tenar dengan aksi berpiano sambil salto itu juga menyumbangkan suaranya. Dia berbagi larik dengan Vedder.
Lagu berikutnya, Mrs Mills, juga istimewa. Di tembang ini, Chad Smith merelakan kursi drum-nya kepada Ringo Starr, mantan anggota The Beatles. Lagu ini menceritakan tentang piano tegak yang pernah dipakai pianis Gladys Mills. The Beatles pernah pakai piano itu di Studio Abbey Road. Tembang ini diramaikan instrumen gesek dan tiup seolah-olah bagian dari album megah Sgt Pepper’s Lonely Heart Club Band milik The Beatles. Siapa lagi pemain drum yang paling tepat kalau tidak Ringo Starr sendiri.
Album Earthling bernuansa beda dengan dua album solo Vedder sebelumnya. Dia memainkan folk di album soundtrack film Into the Wild (2007). Album solo berikutnya adalah Ukulele Songs (2011) yang lebih suwung lagi. Nah, di Earthling, Vedder kembali berperan sebagai lokomotif band rock, seperti yang sudah biasa dia lakukan bersama Pearl Jam.
Penyuka tembang-tembang balada besutan Vedder rasanya tak bakal kecewa dengan Earthling ini. Ada ”The Haves” yang sepertinya menyentil sifat konsumerisme manusia. Jangan lewatkan juga ”Brother the Cloud” yang meski nge-rock di tiga perempat akhir lagu, tapi tembang ini berkisah tentang kehilangan dan kecamuk emosi ikutannya. (HEI)