Tahun 2021, Pertumbuhan Pelanggan Netflix Melambat
Netflix menghadapi tantangan bisnis sepanjang tahun 2021. Bagaimana nasibnya pada tahun ini?
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·5 menit baca
CALIFORNIA, RABU — Netflix menutup tahun 2021 dengan laporan pelambatan pertumbuhan pelanggan akibat pandemi yang masih menjadi momok sekaligus persaingan ketat di antara penyedia layanan streaming. Proyeksi pertumbuhan pelanggan perusahaan penyedia layanan streaming awal tahun ini pun ikut turun.
Dalam laporan Netflix yang dirilis Kamis (20/1/2021), jumlah pelanggan perusahaan asal Amerika Serikat ini hanya bertambah 8,3 juta orang selama kuartal keempat tahun 2021. Dengan demikian, Netflix menggaet total 18,2 pelanggan baru sepanjang 2021, di bawah proyeksi awal sebesar 19 juta orang.
Secara keseluruhan, jumlah pelanggan berbayar aktif Netflix di seluruh dunia telah mencapai 221,8 juta orang. Netflix meraih pendapatan senilai 29,7 miliar dollar AS dengan laba bersih senilai 5,12 miliar dollar AS sepanjang 2021.
Laporan Netflix menyebutkan, meski retensi dan keterlibatan (engagement) dengan pengguna tetap sehat, pertumbuhan pelanggan belum kembali cepat ke tingkat pra-Covid. Ada beberapa faktor penyebab, termasuk wabah Covid dan tantangan ekonomi makro di beberapa belahan dunia, seperti Amerika Latin.
”Pasarnya dinamis pastinya, mungkin tidak stabil seperti yang dipikirkan orang dalam hal kami akan menambahkan angka X setiap kuartal, setiap bulan, setiap minggu, tetapi tidak diragukan lagi ke arah mana bisnis ini akan berjalan,” kata salah satu CEO Netflix, Ted Sarandos.
Pelambatan itu terjadi meski Netflix merilis sejumlah konten yang menjadi tren selama pandemi, seperti Squid Game dan Money Heist. Serial Squid Game, misalnya, telah ditonton lebih dari 142 juta pelanggan (sekitar dua pertiga pengguna) Netflix dalam waktu sebulan setelah peluncuran.
Netflix berargumen, mereka masih bisa melawan persaingan dari kompetitor lainnya, seperti HBO Max dan Disney+. ”Meskipun persaingan tambahan ini mungkin memengaruhi pertumbuhan marginal kami, kami terus tumbuh di setiap negara dan wilayah tempat layanan streaming alternatif ini diluncurkan,” tulis Netflix.
Akan tetapi, pengamat menilai kehadiran layanan streaming lainnya sebenarnya cukup berdampak pada bisnis Netflix. ”Apple TV+, Disney+, dan HBO Max bertanggung jawab atas hampir semua kerugian Netflix dalam pangsa permintaan global untuk konten orisinal selama dua tahun terakhir,” kata para analis dari Parrot Analytics.
Foto pada 11 Oktober 2011 ini memperlihatkan eksterior markas Netflix di Los Gatos, California.
Netflix dinilai akan kembali menghadapi tantangan sengit pada 2022. Ditambah lagi, ekonomi global sudah mulai gelisah atas inflasi dan ketegangan geopolitik AS dengan China dan Rusia.
”Netflix akan semakin sulit untuk menonjol dan menarik pelanggan, bahkan jaringan televisi besar sekarang memiliki layanan sendiri. Ketika orang mengalami kesulitan membeli gas dan bahan makanan, akan sulit bagi mereka untuk membeli layanan streaming lainnya,” kata analis Rob Enderle dari Enderle Group.
Dalam laporannya, Netflix juga memproyeksikan pertumbuhan pelanggan baru hanya sebesar 2,5 juta orang untuk kuartal pertama tahun 2022. Jumlah ini lebih rendah daripada pencapaian tahun-tahun sebelumnya, yakni 9,6 juta orang (2019), 15,8 juta orang (2020), dan 4 juta orang (2021).
Setelah laporan keuangan dan proyeksi awal 2022 keluar, saham perusahaan asal California ini sempat turun 20 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.
Adaptasi bisnis
Ekspansi global Netflix selama ini berjalan mulus. Netflix tumbuh subur di wilayah seperti Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika. Namun, dalam beberapa kuartal terakhir, pertumbuhan bisnis perusahaan ini menurun di wilayah AS dan Kanada.
Netflix sempat kehilangan ratusan ribu pelanggan di wilayah itu meski bisa menggaet sebagian kembali. Dalam laporannya, Netflix mencatat, dari 8,3 juta pelanggan baru pada kuartal IV-2021, 90 persen penambahan pelanggan berbayar berasal dari luar wilayah AS dan Kanada.
Dengan kondisi itu, Netflix menyadari potensi mereka di dua negara itu telah maksimal. Untuk Amerika Utara, pendapatan rata-rata per pengguna merupakan yang tertinggi, yakni 14,68 dollar AS pada kuartal IV-2021, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Latin dan Asia Pasifik.
Sekarang perusahaan ini fokus menaikkan pendapatan rata-rata per pengguna di AS dan Kanada dengan menaikkan biaya langganan bulanan, sejak pertengahan Januari lalu. Di AS, contohnya, paket standar, kini naik menjadi 15,49 dollar AS dari 13,99 dollar AS per bulan.
Bisnis Netflix juga semakin beragam. Netflix telah ekspansi ke dunia gim dengan merilis lima gim, antara lain Stranger Things: 1984, Stranger Things 3: The Game, dan Card Blast sejak November 2021.Gim lainnya telah diluncurkan perusahaan tersebut pada awal Januari ini.
”Kami terbuka untuk melisensikan, mengakses hak milik intelektual gim besar yang akan dikenali orang. Dan, saya pikir Anda akan melihat beberapa dari itu terjadi di tahun-tahun mendatang,” kata COO Netflix, Greg Peters.
Netflix juga bereksperimen dengan konten editorial dan baru-baru ini meluncurkan situs Tudum. Situs ini mengunggah konten dan berita terkait tentang film atau serial yang ada di Netflix. (CNBC/AFP/The Hollywood Reporter/Variety)