Rentetan kejutan nyatanya telah disiapkan bagi penggemar sekuel film ”Fast & Furious” yang kini bertajuk ”Fast & Furious 9” atau ”F9” ini.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·5 menit baca
Hidup memang tentang sekarang. Bukan cerita masa lalu apalagi menerka masa depan. Meski terkadang, suatu peristiwa akan memaksa lagi untuk menoleh sejenak ke belakang. Tawaran ajakan berdamai dengan luka lama dan memaafkan diri sendiri yang sebaiknya tak ditolak. Perjalanan yang kali ini ditawarkan dari aksi kebut-kebutan ala keluarga Toretto.
Rentetan kejutan nyatanya telah disiapkan bagi para penggemar sekuel film Fast & Furious yang kini bertajuk ”Fast & Furious 9” atau ”F9” ini. Deretan mobil bagus? Sudah tentu. Aksi menegangkan dan mencengangkan? Sudah pasti. Sebab, daya tarik itu memang menjadi andalan sejak film pertama yang disutradarai Rob Cohen rilis pada 22 Juni 2001.
Kali ini, mencoba mengulang racikan pada The Fate of The Furious (2017), sisi drama dari kehidupan Dominic Toretto (Vin Diesel) kembali disuguhkan sebagai ramuan utama. Kemunculan tokoh baru yang berkelindan dengan Dom merupakan salah satu kejutan. Memori pahit kehilangan ayah di arena balap pada 1989 yang menjadi adegan pembuka merupakan pintu masuk ke dalam jalinan cerita yang berkaitan dengan sosok anyar ini.
”Aku merasa penting untuk membuat film yang karakternya mencoba kembali ke masa lalu untuk kemudian dapat beranjak dengan harapan yang lebih baik di masa depan. Karena itu, back story dari tokoh utama ini dipilih untuk diangkat pada chapter ini. Kembali lagi pada pertanyaan, seberapa pentingkah keluarga?” tutur sutradara film kali ini, Justin Lin.
Setelah lewat empat tahun dari pertarungan melawan Cipher (Charlize Theron), Dom memang memilih fokus membesarkan putranya Brian. Bersama Brian dan Letty Ortiz (Michelle Rodriguez), mereka hidup tenang di pinggiran kota. Hingga suatu hari, rekan lamanya, yaitu Tej (Chris Bridges), Roman (Tyrese Gibson), dan Ramsey (Nathalie Emmanuel), tiba-tiba datang dan mengabarkan kecelakaan pesawat yang dialami Mr Nobody (Kurt Russel).
Dom yang semula enggan bergabung dalam aksi menyabung nyawa memutuskan untuk kembali turun tangan. Cipher disebut turut terlibat dalam peristiwa kecelakaan pesawat tersebut. Tujuan utamanya adalah menguasai proyek Aries yang sebagian dimiliki Mr Nobody. Proyek besutan ilmuwan Jepang ini dapat mengendalikan dunia, bahkan menghancurkan.
Ronde kejar-kejaran lintas negara, dari Montequinto, Tbilisi, Azerbaijan, Berlin, Tokyo, London, hingga Edinburgh, tak terelakkan. Di sinilah Dom bertemu dengan masa lalunya melalui tokoh baru, yaitu adiknya, Jakob Toretto (John Cena). Dom dan Jakob yang tadinya bersama berkutat di arena balap membantu ayahnya berpisah jalan karena Dom menuding Jakob sengaja menyabotase mesin mobil yang menewaskan sang ayah.
Perseteruan kakak beradik memburu proyek Aries ini pun menjadi pelumas jalannya alur cerita. Keduanya sibuk dengan luka masa lalu yang tak kunjung sembuh. Dom berpusar pada dendam. Jakob merasa perlu membuktikan diri dengan tak lagi berada di bawah bayang-bayang Dom. Kehadiran si bungsu Mia Toretto (Jordana Brewster) menjadi pemersatu.
Mia muncul lagi karena mendengar kabar tentang Jakob. Sebelumnya, ia dan Brian O’Conner yang diperankan Paul Walker memilih berhenti dari jalanan untuk anak-anaknya. Ini juga berkaitan dengan kematian Walker di tengah pembuatan film Furious 7 (2015). Namun, dalam semesta Fast, Brian tetap hidup. Hanya saja, Brian tetap tak turun ke jalan. Ia justru menjaga anaknya dan anak Dom selagi aksi balapan jalanan kembali terjadi.
Film yang tayang mulai 16 Juni 2021 di bioskop ini memang ingin mengedepankan pergulatan batin seorang Dom. ”Aku mengerti orang-orang selalu berbicara tentang aksi seperti apa lagi yang akan ditampilkan, tetapi kali ini semuanya tentang karakter yang ada di dalamnya berkembang secara emosional dan menampilkan sisi lain yang selama ini orang-orang tak pernah lihat,” tutur Lin.
Klise
Namun, bukan berarti aspek adegan laga dan kebut-kebutan yang dinantikan tak dipikirkan. Lin bukan orang baru dalam keluarga Fast ini. Empat sekuelnya, yakni The Fast and The Furious: Tokyo Drift (2006), Fast & Furious 4 (2009), Fast Five (2011), dan Fast & Furious 6 (2013), berada di bawah kontrolnya sebagai sutradara.
Bagi yang setia mengikuti perjalanan Toretto ini, edisi kali ini tak banyak berbeda dan jelas mudah ditebak akhirnya. Ya, Dom pasti unggul lagi. Masuknya Jakob dengan intriknya pun seakan bisa ditebak arahnya meski mencoba memainkan emosi. Tokoh Han Lue (Sung Kang) yang ternyata masih hidup pun hanya bertahan sekejap memberikan efek kejut yang mengharukan.
Selanjutnya, plot cerita yang lazim dengan banyak adegan tak masuk akal dihadirkan ulang. Bahkan, ada satu bagian yang menunjukkan keberhasilan Roman dan Tej terbang ke luar angkasa dengan roket yang dibuat menggunakan mobil Pontiac Fiero.
Cukup menggelitik ketika dialog Roman bersama Tej dalam suatu adegan terasa seperti otokritik. ”Apa kamu tidak heran? Aku ditembaki 14 orang yang menginginkan kepalaku. Mobilku terkena ranjau darat. Dan aku selamat lalu tidak luka sedikit pun. Sebelumnya juga begitu. Coba ini apa artinya?” ujar Roman.
Bumbu komedi juga tetap masuk dalam menu kali ini. Meski rangkaiannya klise, film yang sempat mundur penayangannya karena pandemi ini tetap layak dijadikan hiburan karena efek seru dari aksi laga dan aksi balapnya. Selain itu, bisa juga melihat banyak mobil berkelas diuji ketahanannya di berbagai medan dan situasi.
Diesel yang juga turut menjadi produser sejak Fast & Furious 4 ini memang menginginkan karakter yang dimainkannya dan rekan-rekannya berkembang. ”Di F9 ini menyoroti bagaimana Dom mengelola kelemahan dan ketakutan dalam hidupnya. Ini cukup menyenangkan melihat karakter yang dimainkan berevolusi, bahkan secara emosional,” ungkap Diesel.
Bahkan, spirit yang dibawa Dom sejak dua dekade lalu coba diguncang. ”I live my life a quater mile at a time.” Begitu yang diucapkan Dom kepada Brian saat itu.
Walakin, kali ini, Dom dipaksa untuk melihat ke belakang dan menyapa masa lalunya. Proses berdamai dengan luka yang cukup panjang akhirnya tuntas walau harus lewat baku hantam dan menguji nyali sembalap.
Siap berangkat untuk memaafkan masa lalu? Kencangkan sabuk pengaman!