Sudah jadi rahasia umum, air mata dalam aneka acara televisi, mulai sinetron, ”reality show”, ”talk show”, hingga tausiah, dipandang sebagai elemen penting karena berpotensi mengaduk-aduk emosi penonton.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA/BUDI SUWARNA
·4 menit baca
Lebaran selalu jadi momen penting bagi stasiun televisi di Indonesia. Inilah momen ketika pengelola stasiun televisi bersaing menarik pemirsa yang sedang menikmati Hari Kemenangan. Jurus yang diandalkan masih tetap sama, yakni racikan antara informasi, tausiah, drama, tawa, dan air mata.
Tahun ini, Kompas TV menyodorkan variety showKalam Hati Lebaran yang merupakan perluasan program dakwah reguler di stasiun itu. Acara yang akan ditayangkan pada Kamis (13/5/2021) siang ini terdiri dari segmen bincang-bincang (talk show), tausiah yang melibatkan ustaz, bintang televisi, penyanyi, dan politisi. Di salah satu segmen, produser acara mempertemukan dua politisi dari dua partai berbeda, yang selama ini dipersepsikan publik kerap berseberangan, bahkan berseteru.
”Kami pertemukan mereka di momen Lebaran agar bisa rukun dan saling memaafkan. Kita lihat nanti bagaimana hasil pertemuan mereka,” ujar Khasanah Nola, Produser Kalam Hati Lebaran, Kamis (5/5/2021), di Jakarta.
Segmen lainnya berupa video interaktif yang mempertemukan secara virtual seorang anak di luar negeri dengan ibunya di Jakarta pada momen Lebaran. ”Pertemuan virtual anak dan ibu yang dipisahkan jarak oleh pandemi ini cukup mengharukan dan banyak air matanya,” tambah Nola.
Sudah jadi rahasia umum, air mata dalam aneka acara televisi, mulai sinetron, reality show, talk show, hingga tausiah, dipandang sebagai elemen penting yang berpotensi mengaduk-aduk emosi penonton. Karena itu, sering kali tetesan butiran air mata sengaja disorot kamera dengan cukup detail.
Dalam konteks Kalam Hati Lebaran, kesedihan yang mewujud dalam bentuk air mata yang menetes dari pertemuan ibu dan anak itu sangat mungkin mewakili perasaan jutaan pemirsa televisi. Pasalnya, mereka juga tidak bisa mudik dan berlebaran bersama orang-orang tercinta karena ada larangan pemerintah yang sedang kerepotan meredakan pandemi. ”Segmen ini menurut saya sangat kontekstual dengan situasi pandemi seperti sekarang,” ucap Nola.
Air mata dan kesedihan yang mewarnai salah satu segmen Kalam Hati Lebaran itu diimbangi dengan ajakan untuk tertawa bersama para komika yang tampil di acara Comedy of The Day (COD) pada Rabu (12/5/2021) malam dan Kamis sore. Nola mengungkapkan, COD akan menampilkan, antara lain, komika Dodit Mulyanto yang tiga tahun terakhir rehat dari banyak acara televisi karena sakit. ”Bisa dibilang, acara ini menandai kembalinya Dodit ke layar kaca,” tambah Nola.
Sementara itu, SCTV tahun ini mencoba menarik pemirsa dengan memutar serangkaian film layar lebar Indonesia sejak Kamis (13/5/2021) hingga Minggu dalam program yang diberi nama Lebaran Penuh Cinta. Film yang ditayangkan antara lain Warkop DKI Reborn 3, Habibie & Ainun 3, Calon Bini, Milly & Mamet, dan Yowis Ben.
”Kami sengaja memilih film karena orang sedang banyak kesibukan dan ingin santai. Cerita film itu tidak membuat (penonton) terikat seperti cerita bersambung,” kata SVP Programming Acquisition SCTV Banardi Rachmad di Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Banardi menambahkan, SCTV memang lebih fokus mengembangkan program drama ketimbang realitas (reality show). Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19, produksi reality show membutuhkan upaya yang lebih besar agar menarik. Padahal, interaksi langsung dengan penonton terpaksa dibatasi.
Sebagaimana SCTV, NET juga akan menggaet pemirsa dengan tayangan film. NET menyiapkan film Get Married yang meraih sejumlah penghargaan pada Festival Film Indonesia 2007. Selain itu, NET menyodorkan film televisi bergenre drama komedi berjudul Maaf Termahal di Dunia pada Jumat (14/5/2021) malam. Film ini bercerita tentang dua orang sepupu yang mencoba mendekatkan kembali kedua orangtua masing-masing yang bertahun-tahun saling menjaga jarak lantaran terlibat konflik soal harta.
NET juga menyodorkan variety show Lebaran In The Kost, pentas penghargaan musik International Brit Awards 2021, dan reality show yang mengajak pemirsa jalan-jalan ke Korea Selatan untuk berlebaran bersama Kimbab Family. Kimbab Family adalah nama akun Youtube yang dikelola pasangan suami-istri Indonesia-Korea. CEO NET Deddy Sudarijanto berharap, ragam tayangan hiburan NET bisa menghibur pemirsa yang menikmati kehangatan Idul Fitri di rumah.
Jurus pengelola sejumlah stasiun televisi untuk menggaet pemirsa pada momen Lebaran tampak tidak banyak berubah sejak tiga dekade lalu. Pengelola stasiun cenderung menjual tawa, drama, tausiah, dan air mata yang dibingkai dalam variety show, reality show, comedy show, sinetron, atau tayangan film bioskop dan film televisi.
Hal itu diakui oleh Nola, produser di Kompas TV yang juga pernah bekerja di stasiun televisi lain. ”Hampir setiap tahun, acara Lebaran di televisi memang tidak banyak berubah. Ya, begitu-begitu saja ragamnya. Tetapi, pengelola televisi pasti mencoba mencari sesuatu yang baru,” ujar Nola.
Daur ulang dan tayang ulang program memang sudah lazim dalam industri televisi di mana pun. Film bioskop yang sukses, misalnya, banyak yang diadaptasi menjadi drama seri televisi. Acara reality show yang laku secara global dibuat versi lokalnya di banyak negara.
Di Indonesia ada kekhasan lainnya, yakni acara reguler apa pun bisa disulap menjadi acara Lebaran dengan menambahkan label ”Spesial Lebaran” dan menambahkan beberapa segmen yang diberi tema Lebaran. Jika tahun lalu stasiun televisi mempertemukan para selebritas untuk bersilaturahmi, tahun ini giliran politisi. Jika tahun lalu menyodorkan sinetron Lebaran, tahun ini menyajikan film Lebaran.