logo Kompas.id
HiburanTeror Kenapa
Iklan

Teror Kenapa

Cerita itu saya tulis setelah nguping berita yang didengarkan istri saya dari "Youtube" tentang transplantasi wajah dan kepala yang sedang ditekuni RRC yang ingin unggul di segala aspek.

Oleh
Putu Wijaya
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NUuicvurQsZhjtNoz5tbW8tyioE=/1024x1466/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201226H19_CERPEN_OK_BW_1608981614.jpg

Setelah membunuh musuh, aku merasa bertanggung jawab untuk merawat bayi yang ditinggalkannya. Orok itu tidak harus menanggung dosa orangtuanya. Aku setuju dengan Kahlil Gibran yang membelajarkan kita melihat anak bukanlah milik kita, tapi titipan Tuhan. Lalu kulindungi, kurawat, kutumbuhkan, kukembangkan dan kubelajarkan anak- itu di tempat terbaik yang tak akan mungkin diinjaknya kendati pun orang tuanya berusaha setengah mati.

Alhamdulillah ia cemerlang, siap jadi orang dengan prospek yang sangat meyakinkan. Ia nampak bahagia dan aku pun bangga. Hanya ada bisul bernanah di batinku yang hampir pecah. Aku merasa berdosa. Aku tak berhak membutakan mata calon bunga bangsa itu selamanya. Aku baru puas tuntas kalau sudah berterus-terang menceritakan siapa sebenarnya dia dan siapa sejatinya aku.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000