Kemewahan Kasual ”Si Bungsu” Lexus
Kemewahan Lexus dengan layanan yang memanjakan ala ”Tazuna” dan ”Omotenashi” hadir dalam wujud mobil kecil bernama LBX.
Kenikmatan berkendara akan muncul jika pengemudi bisa berdialog secara alami dengan kendaraan yang dikemudikannya. Apa yang diinginkan pengemudi selalu direspons dengan tepat oleh kendaraan. Ini salah satu kredo yang menuntun pembuatan model terbaru Lexus, LBX.
LBX, singkatan dari Lexus Breakthrough X (Crossover), lahir dari sebuah gagasan untuk mendefinisikan ulang konsep lama tentang mobil mewah dan kenyamanan kendaraan kecil. Ada semangat untuk ”melawan” status quo mengenai dua hal itu.
Kendaraan mewah yang kecil; atau kendaraan kecil, tetapi mewah. ”Mewah” dan ”kecil”, dua konsep yang seolah berlawanan dalam wujud kendaraan. Jika ingin kendaraan mewah, ya, harus besar ukurannya. Itu konsep konvensional tentang mobil mewah, yang coba didekontruksi Lexus melalui LBX.
Baca juga: Futuristik, Bocoran Desain Lexus Masa Depan
Teka-teki bagaimana redefinisi Lexus tentang kemewahan berkendara dengan mobil kecil terjawab sudah dalam acara Lexus LBX Dynamic Press Launch di Valencia, Spanyol, pekan kedua Desember 2023. Belasan wartawan dari negara-negara Asia Pasifik diundang hadir, termasuk Kompas, salah satu dari dua media asal Indonesia.
Kantor pusat Lexus di Jepang mengirim Jun Takahashi, Project Manager Product Planning, untuk menjelaskan berbagai hal tentang LBX. Ia bersama Adriana Mendes, Specialist Lexus Europe Product Communication, dan Etienne Plas, Senior Manager Lexus Europe Product Communication, serta Evan Er, General Manager Lexus Asia, memaparkan kendaraan bertema premium kasual dalam wujud LBX.
Mengapa di Valencia, Spanyol? LBX dirancang secara khusus untuk pasar di Eropa, menarget kelompok lebih muda dan sadar akan gaya hidup kontemporer.
Valencia dipilih sebagai lokasi acara lantaran gabungan unik antara gaya kontemporer, arsitektur tradisional, dan budaya mapan yang ada di kota itu. Tahun ini, Valencia akan mengambil alih status Kota Hijau Eropa (European Green Capital) 2024 dari Tallinn, Estonia.
Ditambah dengan gaya hidup santai dan jauh dari formalitas, semua kualitas di Valencia itu dirasa klop dengan konsep dan semangat yang dihadirkan Lexus melalui LBX. Pertanyaan yang muncul saat pertama melihat mobil ”bungsu” Lexus itu adalah apa yang membuat kendaraan tersebut diberi julukan ”breakthrough (terobosan)”.
Kualitas-kualitas seperti apa yang meneguhkan LBX pantas menyandang ”breakthrough”. ”Yang ingin kami hadirkan dengan LBX melampaui hierarki ukuran yang ada dan menghadirkan kendaraan mewah berukuran kecil,” kata Takahashi.
”Sasaran kami adalah menantang konsep konvensional tentang mobil mewah. Kami telah sepenuhnya menemukan pengalaman berkendara yang memungkinkan adanya dialog alami antara pengemudi dan kendaraannya serta desain dalam bentuk yang elegan,” tuturnya.
Sasaran kami adalah menantang konsep konvensional tentang mobil mewah.
Bagi Lexus, dengan model keseluruhan baru, LBX dirancang untuk menjadi pengubah permainan (game changer) dalam model kendaraan mewah yang kecil. LBX menantang status quo dan meredefinisikan sesuatu yang bisa ditawarkan oleh mobil kecil.
Takahashi menyebut LBX sebagai babak baru dalam sejarah Lexus. Untuk menghadirkan LBX, sesuai spirit yang mengiringi perjalanan Lexus sejak kelahirannya pada 1989, para insinyur perancang model itu tak hanya mendobrak batas-batas konvensional, tetapi juga harus menulis ulang buku panduan sendiri dalam tata desainnya.
Baca juga: All New Lexus RX, Karya Seni Berwujud SUV
Sejak kelahiran Lexus, hanya LBX dan—sebelumnya—LFA yang diberi nama dengan tiga huruf. Hal ini, kata Takahashi, untuk menunjukkan komitmen dan kepercayaan Lexus pada model barunya itu.
Yang pasti, apa pun modelnya serta inovasi yang dihadirkan, satu hal yang tak berubah dan tak bisa ditawar adalah komitmen memberikan pengalaman berkendara yang memuaskan dan keistimewaan berkendara ala Lexus (Lexus Driving Signature) yang bertumpu pada dogma ”3 C”, yakni control (kendali), comfort (kenyamanan), dan confidence (kepercayaan diri), bagi pengemudi.
Kenyamanan
Bagaimana tiga kemewahan khas Lexus itu disajikan dalam mobil kecil dan compact seperti LBX? Ini pertanyaan mendasar. Perlu dicatat, mobil baru ini memiliki panjang 4.190 milimeter (mm), lebar 1.825 mm, tinggi 1.545 mm, dan jarak antarsumbu roda (wheelbase)2.580 mm.
Bagi Lexus, pengalaman berkendara dengan mengacu pada Lexus Driving Signature—dalam hal ini, untuk mobil kecil—menjadi perhatian sentral. Elemen pembentuknya beragam. Misalnya, penggunaan platform GA-B (yang menempatkan kursi pengemudi ke posisi rendah, ke titik tengah mobil guna meningkatkan pusat gravitasi mobil sehingga pengemudi merasa seperti mengendarai sedan), panjang jarak antarsumbu roda, pengaturan suspensi, pengereman, akselerasi, desain kabin, penampilan eksterior, dan lain-lain.
Baca juga: Menuju 2035 dengan Lexus RZ
Tiga elemen keistimewaan berkendara ala Lexus tersebut—control (kendali), comfort (kenyamanan), dan confidence (kepercayaan diri), bagi pengemudi—terasa saat menjajal LBX dalam uji kendara sejauh 258 kilometer, yang terbagi dalam dua putaran, menyusuri jalanan kota (termasuk jalan tol), area pinggiran, dan kawasan perdesaan di Valencia dan sekitarnya.
Di jalanan pinggiran kota dan kawasan perdesaan, dengan banyak bundaran, kenyamanan terasa saat mobil dipacu dalam kecepatan sedang maupun saat berhenti, lalu berjalan lagi dengan akselerasi. Di dalam kota, berkendara dengan LBX bisa bergerak lincah di tengah kepadatan lalu lintas.
Kenyamanan LBX tak terlukiskan dengan kata-kata saat dipacu di jalan tol. Tak hanya gesit bermanuver, jika diperlukan pindah lajur, respons akselerasinya juga kokoh dan terkendali. Fitra Eri, rekan jurnalis dari media OtoDriver, dalam perjalanan uji kendara itu, kerap mengingatkan batas kecepatan saat angka spidometer melewati 140 kilometer per jam.
Mobil ini dilengkapi sistem penggerak hibrida murni, yang diklaim sangat efisien dan dirancang untuk mendapatkan respons akselerasi cepat seperti karakter sebuah mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV).
Total tenaga yang dikeluarkan sistem penggerak LBX sebesar 136 HP dengan torsi puncak 185 Nm. Lexus mengklaim akselerasi dari 0-100 km per jam mobil ini hanya butuh waktu 9,2 detik untuk varian berpenggerak roda depan dan 9,6 detik untuk varian all wheel drive.
Data siklus pengujian WLTP menyebut mobil ini memiliki efisiensi konsumsi BBM hingga 4,4 l/100 km (sekitar 22,7 km/l) dan emisi CO2 100 gram per km.
LBX menggunakan self-charging full hybrid electric 1.5 liter dan menjadi kendaraan Lexus kedua, setelah RX, yang menggunakan baterai hibrida bi-polar nickel metal hydride (NiMH).
Saat presentasi, Etienne Plas, Senior Manager Lexus Europe Product Communication, memaparkan, suspensi LBX dirancang menghasilkan respons kemudi dan bantingan yang stabil. ”Kami memperbesar kendali pengemudi berkat postur kontrol pengereman, yang sebelumnya hanya ada pada mobil mewah flagship kami, LM. Kini teknologi itu ada pada LBX,” ujarnya.
Baca juga: Kesan Pertama Dimanjakan All New Lexus LM
Tazuna-Omotenashi
Kenyamanan lain dalam berkendara, sesuai dogma Lexus Driving Signature, terletak pada suasana dalam kabin. Terkait hal itu, LBX berpegang teguh pada konsep Tazuna. Di Jepang, konsep Tazuna diumpamakan seperti penunggang kuda yang memegang kendali dan kontrol penuh atas kudanya.
Di kabin pengemudi, hal tersebut diwujudkan antara lain dengan penempatan fitur-fitur dan perlengkapan penunjang kemudi yang impresif dan sedemikian rupa sehingga pengemudi tak perlu banyak bergerak ataupun mengalihkan pandangan mata saat mengoperasikan fitur-fitur tersebut. Hal ini untuk meminimalkan distraksi sehingga pengemudi bisa tetap fokus dalam berkendara.
Bagian dashboard, misalnya, tampak bersih dan simpel. Tak ada fitur pengganggu pandangan ke arah depan. Layar instrumen full digital berukuran 7 atau 12,3 inchi ditempatkan di sebelah roda kemudi. Tayangan head-up, yang terpantul di kaca depan pengemudi, memudahkan kontrol atas kendaraan.
Rancangan interior LBX juga memperhatikan nilai dan konsep Omotenashi. Ini pendekatan khas Lexus, yang membuat pengemudi dan penumpang yang dibawanya, saat berada di dalam kabin, akan merasa disambut hangat dan seolah berada di rumah sendiri.
”LBX menampilkan desain kabin yang bersih, terbuka, dan lembut, perwujudan dari esensi Omotenashi, seni keramah-tamahan khas Jepang. Kabin dengan cermat didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mulai dari pencahayaan dan kontrol suhu hingga pengaturan kursi dan interaksi multimedia,” papar Adriana Mendes, Specialist Lexus Europe Product Communication, saat presentasi.
Baca juga: UX 300e, Pembuka Generasi Lexus Elektrik
Dalam hal pencahayaan kabin, tersedia 64 pilihan cahaya dalam lima tema (healing, relaxing, arousing, focusing, dan exhilarated), yang bisa diatur sesuai mood dan pilihan pengemudi.
Anti-”status quo”
Dengan spirit ”perlawanan” status quo, yang mendasari pembuatan LBX, perubahan paling signifikan terlihat pada desain eksterior. Di bagian muka, spindle grille—desain muka khas Lexus satu dekade terakhir—didekonstruksi menjadi wajah baru. Pada LBX, gril berbentuk trapesium ditempatkan di bawah bukaan sempit di ujung kap mesin, menampakkan garis tegas penghubung dua lampu depan.
Lewat desain itu, kesan kokoh dan dinamis ingin ditonjolkan. ”Penampilan yang tegas (Resolute Look)”, demikian Lexus menyebut tampil tersebut.
Dengan tema kasual yang diusungnya, LBX ingin mengajak pengemudinya untuk tampil dalam gaya informal—semisal mengemudi dengan memakai jins dan sneaker—tanpa meninggalkan penampilan elegan dan mewah ciri khas Lexus selama ini.