Lumba-lumba Listrik nan Futuristik
Inspirasi Dolphin kian kasatmata dengan gagang pintu yang serupa siripnya. Boks di bagian depan pun dirancang dinamis.
Build Your Dream Company Limited atau BYD bersiap meluncurkan Dolphin yang diawali dengan uji kendara mobil tersebut. Mobil listrik bertipe compact electrichatchback dengan varian Dynamic Standard dan Premium Extended itu mengandalkan durasi baterai yang tergolong tahan lama.
Begitu memasuki Dolphin dan duduk, kabin yang lebih lega dibandingkan mobil sekelasnya langsung kentara. Ruang leluasa untuk kaki yang nyaris senyaman sedan menambah rileks pengemudi dan penumpangnya. Lebih kurang 10 kendaraan melaju dari BYD Arista Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).
Sekitar 30 peserta Media Test Drive menguji Dolphin varian Premium Extended. Mereka melintasi jalan Jakarta menuju Tol Lingkar Dalam dengan tujuan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sesekali, mobil tentu mengerem lantaran lalu lintas yang masih cukup padat sekitar pukul 10.00.
Tak jarang pula mobil menikung tanpa mengusik kenyamanan seiring bantingannya yang tak mengayun. Seraya menikmati alunan musik, inspirasi model, yang berarti lumba-lumba tersebut, semakin kasatmata dengan gagang pintu serupa siripnya. Dasbor pun menampilkan desain yang futuristik.
Pemisah penumpang di kursi depan dengan pengemudi atau console box dirancang demikian dinamis yang lonjong dan melengkung. Boks seolah menggantung sehingga menguatkan karakteristik mamalia laut itu yang gemar melompat lalu mengapung sejenak sebelum menghunjam lautan.
Layar di tengah dasbor juga bisa diset vertikal atau horizontal. Terlebih, setir bisa diatur dengan telescopic atau dimajumundurkan. Demikian pula tilt yang dapat menaikturunkan roda kemudi. Kisi-kisi pendingin udara unik yang berbentuk bulat dengan tuas kecil tergolong jarang menghiasi mobil-mobil kekinian.
Sedikit menyembul, penyejuk tersebut sedikit berbeda karena biasanya terpasang di dasbor. Ditambah jok yang didukung side support atau semacam sayap samping seperti merangkul penumpang, keunggulan mobil listrik itu semakin nyata.
Dasbor, berikut bagian samping pintunya atau door trim dengan ketinggian yang pas, tak mengesankan penumpangnya tenggelam. Mereka yang tengah mengakrabi Dolphin jelas tak menyia-nyiakan untuk mengamati panorama dengan membuka penutup atap berlapis kaca alias panoramic.
Saat memasuki jalan tol, tibalah momen menjajal kelincahan Dolphin. Baru diinjak sedikit dalam pedal gasnya dengan mode ekonomis, mobil tersebut sudah melesat, apalagi jika sopir memilih mode sport. Mobil seakan melayang saja dengan cruise control untuk mengatur kecepatan.
Mirip Eropa
Tak kalah mutakhir, bunyi peringatan sesekali menggema ketika mobil melampaui kecepatan yang ditentukan atau terlalu dekat dengan kendaraan di depannya. Jarak harus dijaga setidaknya 5 meter. Begitu pula sewaktu pengemudi berpindah jalur tanpa menyalakan lampu sein, lajunya sedikit tertahan.
Tak heran, lane departure warning mampu melacak marka jalan dengan kamera serbaguna. Sistem lain, emergency lane keeping assist, mengingatkan pengemudi yang berpindah lajur sementara mobil lain terdeteksi tengah mendekat sehingga tabrakan dapat dihindari.
Tak dinyana, suspensi Dolphin agak mirip mobil pabrikan Eropa dengan pantulan balik yang tergolong halus. Nyaris tanpa goyangan, kendaraan pun tetap stabil yang memajangkan kekhasan transportasi global. Dolphin juga tak kalah lihai dikemudikan di jalan-jalan mulus dan lebar di Sentul City.
Seusai santap siang, Jalan Tol Jagorawi kembali dilibas. Setir enteng untuk berbelok melengkapi kecanggihan Dolphin dengan jok yang bisa mengembuskan udara dingin. Seraya memainkan gas, dapat dirasakan energi kinetik yang diserap untuk mengisi baterai.
Bolehlah bila kenyamanan Dolphin dianggap sedikit lebih di atas dari mobil selevelnya. Setelah singgah di kedai donat, Alam Sutera, dilanjutkan makan malam di BYD Arista Bumi Serpong Damai, mobil-mobil yang dipacu tanpa berkonvoi itu tiba di lokasi semula sekitar pukul 20.00.
President Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengawali sosialisasi kendaraan tersebut dengan Media Test Drive. Para peserta mengendarai Dolphin Premium Extended dengan rute Jakarta, Bogor, dan Tangerang sejauh lebih kurang 130 kilometer.
”Dolphin menyatukan performa kendaraan listrik, kenyamanan, dan keamanan. Teknologi juga dipadukan dengan desain,” ujarnya saat membuka uji kendara itu. Varian Dynamic Standard sanggup menjelajah hingga 410 km dan Premium Extended sejauh 490 km.
Head of Operation PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata menambahkan, pihaknya tengah memasuki tahap sosialisasi Dolphin. ”Penjualan belum dilakukan. Kami mengukur dulu penerimaan terhadap brand (jenama), baru meluncurkan produk,” ujarnya.
Bobby masih menunggu momen yang pas untuk merilis kendaraannya, termasuk mempertimbangkan pemilu karena dikhawatirkan mendistraksi publik. ”Mungkin sebelum pemilu, tetapi sepertinya masih berisiko. Harga juga belum diekspos,” katanya.
Perintah suara
Fasilitas yang melengkapi Dolphin misalnya pengaturan posisi duduk pengemudi dan penumpang secara elektrik. Pendingin udara dan suhunya, rute perjalanan, audio, hingga advanced driver assistance system (ADAS) dapat diatur dengan perintah suara.
”Layar sentuh 12,8 inci yang bisa diputar memudahkan pengemudi melihat sekelilingnya. Dolphin juga punya serangkaian fitur keamanan,” tutur Bobby. Sistem tersebut antara lain asistensi parkir, keselamatan aktif (active safety), dan berkendara dengan pintar.
Pemilik mobil juga bisa mencatu daya ponselnya tanpa kabel (wireless charging). Jok modern dan sport kian luks dengan impresi eksterior lantaran lampu depan sudah memakai LED kristal. Lampu belakang yang memanjang turut mencuatkan kesan futuristik.
Desain dinamis lebih kentara dengan pelek 16 inci. Pengemudi pun bisa menempelkan kartu di bodi kaca spion untuk membuka pintu. Dolphin semakin aman dengan tujuh airbag. Susunan baterai Blade Battery juga pipih, ringan, dan sudah teruji keamanannya dari kerusakan hingga kebakaran. Blade Battery adalah salah satu inovasi yang dilakukan BYD dari baterai tipe litium besi fosfat (LFP) itu.
Sejumlah sensor tak ketinggalan terpasang di mobil berkapasitas lima orang itu, seperti lane change collision warning, rear cross traffic alert, rear cross traffic brake, adaptive cruise control, automatic emergency braking system, dan blind spot detection.
Menurut Head of Marketing Communication BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan, pihaknya membidik Indonesia sebagai tujuan ekspansi bisnis jangka panjang. ”Kendaraan listrik merupakan keniscayaan. Indonesia juga sangat fokus terhadap transisi energi,” katanya.
Peralihan dari sumber energi konvensional menjadi listrik hanya masalah waktu. Sejak dirilis, ratusan unit BYD telah dipesan meski ia tak bisa menyebutkan jumlah persisnya. ”Calon pembeli antusias meski belum tahu harga, kapan diantar, dan mencoba mobilnya,” ujarnya.