Semburat ”Peach Fuzz” Jadi Tren Warna 2024
Pantone Color Institute mengumumkan ”peach fuzz” sebagai warna tahun 2024. Perpaduan warna merah muda lembut dan jingga pucat ini menyiratkan pesan koneksi, kepedulian, dan kolaborasi untuk membawa kedamaian.
Pada 7 Desember 2023, Pantone Color Institute mengumumkan peach fuzz sebagai warna tahun 2024. Warna ini memancarkan kerinduan akan koneksi, kepedulian, dan kolaborasi yang dapat membawa kedamaian pada diri di tengah gejolak. Sebuah warna yang hangat untuk hati, pikiran, dan tubuh.
Pantone 13-1023 Peach Fuzz merupakan perpaduan antara warna merah muda lembut dan oranye kalem. Pemilihan warna buah persik ini bertolak belakang dengan warna tahun 2023 yang lebih mencolok, yaitu viva magenta.
”Pantone Color of the Year 2024 mengekspresikan keinginan kebersamaan dengan orang yang kita cintai dan kegembiraan saat kita menjadi diri sendiri. Warna tersebut haruslah seperti pelukan hangat dan ramah yang membawa pesan kasih sayang serta empati,” tutur Laurie Pressman, Vice President Pantone Color Institute, dikutip dari laman resmi, Jumat (27/12/2023).
Sejak 1999, Pantone Color Institute mengumumkan warna yang menjadi tren sepanjang tahun. Setiap tahun, tim ahli warna meneliti film, seni, mode, desain, tujuan wisata, teknologi, media sosial, dan elemen lain guna mengetahui warna yang memengaruhi dunia. Tim ini juga menggunakan alat prediksi, penelitian psikologi warna, dan sumber lain untuk memprediksi tren mendatang.
Apa, sih, pentingnya penentuan tren warna saban tahun? Menurut Pressman, warna punya kekuatan, yakni untuk ekspresi diri dan memengaruhi persepsi. ”Warna adalah alat komunikasi yang paling kuat dan ampuh. Ini adalah bahasa visual yang kita semua pahami yang pesannya melintasi jender, generasi, dan geografi,” tuturnya.
Pemilihan peach fuzz ini bisa dibilang datang pada saat yang tepat. Dunia menjalani tahun 2023 penuh dengan konflik geopolitik. Dalam konteks yang lebih lokal, Indonesia juga bersiap menyambut tahun 2024 yang bisa kapan saja memanas akibat pesta demokrasi yang sengit dan panjang.
”Kita sedang mengalami banyak kekacauan dalam hidup kita, dan kita membutuhkan warna yang nurturing. Warnanya hangat dan nyaman. Di masa seperti ini, warna yang menyentuh sangat penting—untuk menyentuh orang lain dan membawa mereka pulang ke rumah,” kata ahli warna Pantone, Leatrice Eisman, kepada CNN.
Bukan tanpa alasan peach fuzz masuk dalam kategori warna yang menyembuhkan. Mengutip Forbes, June McLeod sebagai terapis warna menjelaskan, warna peach berasal dari rona koral sehingga memiliki kaitan erat dengan laut.
Nostalgia yang modern
Warna peach fuzz bisa diaplikasikan pada busana, rambut, kuliner, kecantikan, karya seni, aksesori, dekorasi rumah, desain interior, hingga desain multimedia. Dalam dunia mode, warna peach menjadi ciri khas peragaan busana musim Semi/Panas 2024, khususnya di Milan, Italia. Jenama seperti Gucci, Jil Sander, dan Sportmax terlihat menggunakan warna ini.
Warna ini juga tampil di acara-acara film dan sejenisnya tahun ini, seperti ketika aktris Hilary Duff mengenakan gaun Dolce & Gabbana di Oscars Vanity Fair After-party bulan Maret. Uma Thurman saat menghadiri Women Making History Awards pada bulan yang sama hadir dalam balutan gaun Prada berwarna senada.
Momen warna peach mencuri perhatian telah lama terjadi, bahkan sejak era 1930-an sampai sekarang. Mendiang Putri Diana pernah memakai baju terusan peach dengan aksen putih karya Bellville Sassoon saat ke Australia tahun 1983. Pilihan baju ini menguatkan kesannya sebagai perempuan yang baik dan lembut.
Kami menganggap peach sebagai warna yang sangat bernostalgia. Warna ini lebih sering menjadi warna untuk perempuan. Namun, warna ini telah diadaptasi ke pakaian dan lingkungan laki-laki. Saya pikir itu menunjukkan modernitas dari warna tersebut.
Warna peach semakin rajin muncul di busana perempuan beberapa tahun belakangan. Pada koleksi musim Semi/Panas 2016, Giorgio Armani merilis koleksi bernuansa greige andalannya dengan kombinasi warna salmon merah muda. Lalu, penyanyi Beyoncé sempat membuat heboh dengan gaun Givenchy peach dari lateks dalam acara Met Gala pada 2016. Warna ini selanjutnya muncul di Pekan Mode New York 2019 dan konsisten hadir sampai sekarang.
”Kami menganggap peach sebagai warna yang sangat bernostalgia. Warna ini lebih sering menjadi warna untuk perempuan. Namun, warna ini telah diadaptasi ke pakaian dan lingkungan laki-laki. Saya pikir itu menunjukkan modernitas dari warna tersebut,” tutur Eisman.
Ucapannya terbukti. Pada Oscar 2023, aktor Dwayne ”The Rock” Johnson pernah memakai tuksedo satin peach mencolok dari Dolce & Gabbana yang dipasangkan dengan celana hitam pekat. Lalu, seniman Skotlandia, Robert Montgomery, hadir di Festival Film Internasional Venice ke-80 dengan setelan jas peach pucat yang dilengkapi dengan kemeja merah muda pucat dan syal biru.
Warna universal
Tren warna peach turut membawa kabar baik bagi dunia tata rias. ”Warna peach adalah warna yang familier dan hangat. Saya benar-benar menyukai ide riasan nyaman dan riasan warna peach terasa seperti itu; lembut dan mudah dilakukan,” tutur penata rias Fara Homidi yang berbasis di New York, Amerika Serikat, kepada Vogue.
Warna peach dapat menghidupkan warna kulit serta menambahkan kehangatan pada mata, bibir, dan pipi. Pemakai riasan bernuansa peach akan tampak sehat, segar, dan awet muda jika dipadukan dengan warna tanah. Apabila ingin terlihat dramatis, pemakai riasan peach bisa mengombinasikannya dengan warna merah tua.
Jika Anda memiliki rona kulit yang lebih hangat, Anda menginginkan warna pop yang lebih intens agar tidak mengganggu warna kulit.
Ahli rias lainnya, Dani Parkes, menambahkan, warna peach cocok untuk banyak warna kulit yang berbeda. ”Anda hanya perlu menemukan warna yang tepat untuk Anda—apakah itu lebih oranye, lebih merah muda, atau lebih netral,” katanya dikutip dari Marie Claire.
Baca juga: Estetika 2024 di Landas Peraga
Parkes menjelaskan, mekap peach cocok untuk menciptakan tampilan alami dan merona. Karena itu, penting bagi orang untuk menemukan variasi warna yang tepat untuk skintone dan undertone kulit mereka demi hasil terbaik.
Skintone merujuk pada warna kulit yang terlihat kasatmata, sedangkan undertone adalah rona di bawah permukaan kulit terdiri dari netral, warm, dan cool.
Adapun Parkes menyarankan orang dengan undertone yang cool sebaiknya memakai warna peach yang mengandung merah muda. ”Dan jika Anda memiliki rona kulit yang lebih hangat, Anda menginginkan warna pop yang lebih intens agar tidak mengganggu warna kulit,” ujarnya.
Secara terpisah, makeup artist profesional dari Paragon, Dinda Hafizta, mengatakan, tren warna semacam peach, oranye, dan terakota memang tak pernah ada matinya. Warna-warna ini telah populer sejak dulu di dunia mekap. Malahan warna-warna tersebut sangat cocok untuk konteks Indonesia.
”Justru warna seperti peach fuzz itu lebih masuk dengan warna kulit penduduk iklim tropis yang biasanya sawo matang atau kuning langsat seperti kita. Warna peach yang lebih ke oranye lebih mengangkat warna natural kulit kita dibandingkan dengan warna pink yang lebih cocok untuk kulit putih,” tutur Dinda di Jakarta, Jumat (22/12/2023).