BinHouse menawarkan cara baru berkain yang simpel dengan memadukan berbagai atasan kebaya atau blus model ”you can see” yang modern.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·4 menit baca
Berkain untuk busana tidak harus ribet dan ruwet. BinHouse kembali menawarkan cara berkain secara simpel. Lihatlah para gadis model yang secara leluasa melenggang. Mereka berkain dengan riang gembira, bergaya kekinian, tetapi terasa tetap sangat Jawa.
Memang berkain menggunakan kain panjang atau jarit, dengan atasan kebaya dan rambut digelung, sudah menjadi tradisi Jawa yang kental. Namun, di zaman ini, berkain bisa dilakukan dengan lebih simpel dan mudah. Atasan tak hanya kebaya, boleh blus model you can see, berimpel atau modifikasi cheongsam. Rambut ditata dengan aneka model gelung lebih simpel yang modern, tetapi tetap nJawani.
Josephine Komara yang akrab dengan panggilan Obin bersama tim di BinHouse memberi contohnya pada pergelaran Jakarta Fashion Week 2024, Selasa (24/10/2023). Tiga puluhan perempuan muda berlenggak-lenggok mengenakan kain panjang yang penggunaannya sebagian besar dengan cara diikat, lalu dipadu atasan kebaya atau aneka model blus.
Kali ini, ia mengajak desainer Auguste Soesastro ikut membuat blus menjadi padanan kainnya. Rambut digelung modern, dengan hiasan melati yang dironce. Tampak modis, luwes, pantas dan modern, kekinian. Amboi eloknya.
Cara para model membawakan kain yang tampak santai, bertingkah centil, kadang sedikit sensual dengan mengerlingkan mata ke hadirin, sungguh menarik hati. Membuat penonton yang mayoritas perempuan tiba-tiba bergairah ingin ikut berkain untuk tampil dalam keseharian.
Bagi Obin dan penata gaya BinHouse, Theresia Perwitasari, tak ada batasan jika berkain harus berkebaya model klasik sebagai atasan. Atasannya bisa apa saja. Boleh kebaya, tapi juga bisa memilih atasan dengan blus model cheongsam atau lainnya, begitu pendapat Obin yang lebih suka menyebut dirinya sebagai tukang kain.
Cara memakai kain pun tak harus diwiru, cukup diikat. “Tradisi memakai jarit dengan wiron, dengan kebaya biar tetap berjalan, biasanya untuk upacara adat. Tapi kita mesti bisa tampil berkain secara lebih modern, tak hanya itu-itu saja untuk kesempatan berbeda,” jelas Obin, Selasa (31/10/2023), di Bin House Menteng, Jakarta Pusat.
Maka lahirlah berkain ala BinHouse yang memesona dan menggemaskan. Penonton tak akan menemukan kain panjang seperti itu di pasar karena Obin membuatnya sendiri. Ya, semua kain dan atasan dibuat dari sutra berkualitas sehingga nyaman dan ringan di tubuh. Ketika pemakainya bergerak, lembaran kain seolah melayang meliuk sesuai gerak tubuh.
Rumit dan sulit
Semua kain panjangnya unik. Dalam satu lembar bisa terdapat tiga bagian dan motif atau lebih. Misalnya jarit dengan blus hitam asimetris punya tiga bagian warna dan motif: geometri warna hitam-putih, kain hitam bermotif kotak merah, serta kotak merah di atas dasar kain senada. Saat dipakai, bagian motif merah-hitam berada persis di bagian depan berpadu serasi dengan blus hitam.
Bahkan kain penutup tubuh warna merah-putih bermotif bunga-bunga kecil yang melayang di tangan model pun dirancang dengan cermat hingga memunculkan tampilan tak begitu-begitu saja.
Tampak tiap kali membuat kain, Obin bahkan sudah membayangkan akan seperti apa penampakan pemakainya. Sebuah ide brilian, sebab hal itu tak hanya terjadi pada satu-dua jarit, tetapi semua kain panjang sudah dirancang dengan matang dalam proses pembuatannya.
Tak hanya membuat kain panjang bermotif batik, Obin juga membuat kain bermotif garis panjang warna biru turkish, oranye, merah muda dengan latar putih tulang untuk atasan berwarna kemerahan. Motif itu ia ambil dari bagian motif kain tenun ikat karya artisan tenun Indonesia bagian timur.
”Habis saya lihat, orang di Indonesia, kainnya itu-itu saja kayak enggak ada kain lain,” ujar perempuan yang sudah 40 tahunan berkecimpung di dunia kain nusantara. Ia tergugah lagi untuk menciptakan kain nusantara yang indah tanpa meninggalkan proses pembuatan mendasar, ditenun lalu dibatik. Maksudnya kain ia tenun sendiri lalu di atasnya dibatik.
Pekerjaan yang rumit dan supersulit, apalagi membatik di atas bahan sutra tipis, tapi pengalaman Obin puluhan tahun mencoba dan mencoba membuat keinginannya membangkitkan kain nusantara menjadi lebih kekinian menghasilkan karya yang istimewa. ”Di sini ada 300 jenis sutra yang tebalnya berbeda, dari normal sampai sangat tipis,” tambah Obin sambil menunjukkan kain tenun-batik dari sutra sangat tipis.
Itu baru kainnya, belum blus, kebayanya. BinHouse membuat blus dengan motif renda rumit seperti pada blus putih. Motif rendanya klasik. Tak banyak yang bisa membuat renda dan jenis jahitan klasik yang terus Obin pertahankan hingga kini. Beruntung penjahit dan pembordir Obin adalah artisan yang setia kepada keahliannya.
Penampilan boleh modern, tetapi mutu dan proses pembuatan harus tetap berpaku pada kriya tangan terampil yang menjaganya secara otentik.