New Xpander Cross dan Lintas Selatan yang Memesona
Di sinilah tantangan pertama bagi New Xpander Cross dimulai dengan jalur jalan berkelok-kelok dan penuh tanjakan dan tikungan. Namun, mobil tak menemui kendala berarti.
Tak ada hal yang lebih mengasyikkan untuk mengisi waktu liburan panjang selain menjelajah ke tempat baru. Apalagi jika tempat baru itu menyimpan berbagai pesona, seperti jalur jalan yang menyenangkan dengan pemandangan indah.
Itulah satu dari banyak kejutan yang tersimpan di jalur lintas selatan (JLS) Jawa Barat. Jalur ini menghubungkan dua pantai wisata terkenal di provinsi tersebut, yakni Palabuhanratu di sebelah barat dan Pantai Pangandaran di sebelah timur. Sebelum JLS ini eksis, kebanyakan orang tidak tahu ada apa di antara dua obyek wisata tersebut. Hanya petualang dan penjelajah yang pernah menyambanginya.
Kini, jalur antara Palabuhanratu dan Pangandaran telah terhubung oleh jalan raya yang lebar, mulus, dan menyenangkan untuk dijelajahi. Akhir Juni 2023, tepatnya 21-24 Juni, Kompas berkesempatan menyusuri JLS Jawa Barat (Jabar) ini dari Palabuhanratu hingga Pangandaran.
Berkat kondisi jalan yang sudah bagus tersebut, tak butuh mobil berspesifikasi khusus, seperti mobil offroad, untuk menyusuri jalur ini. Kami cukup membawa mobil yang sudah jamak berada di jalanan dan biasa mengangkut seluruh anggota keluarga, yakni New Mitsubishi Xpander Cross. Perjalanan menjelajah JLS Jabar ini pun menjadi kesempatan membuktikan berbagai fitur tambahan dari model pembaruan mobil tersebut yang diluncurkan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Etape pertama perjalanan ini tentu saja dimulai dari Jakarta menuju Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi, Jabar. Jaraknya sebenarnya tak terlalu jauh, hanya sekitar 130 kilometer (km) dari Menara Kompas, tempat kami bertolak menuju hotel tempat menginap di Palabuhanratu. Hanya saja, karena banyaknya titik kemacetan yang ditemui di jalur menuju ke sana, banyak orang keburu enggan menyambangi pantai wisata yang indah tersebut.
Beroperasinya Seksi I Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) ruas Ciawi-Cigombong cukup membantu menghindari beberapa titik macet di kawasan Lido dan mempercepat perjalanan ke Palabuhanratu. Begitu keluar di Cigombong, kami berbelok ke kiri untuk melewati jalur alternatif guna menghindari kemacetan luar biasa di Cicurug. Jalur ini sangat berguna untuk meringkas waktu perjalanan.
Eksplorasi keindahan
Singkat cerita, kami tiba di Palabuhanratu tanpa kendala sama sekali. Setelah menginap semalam, tibalah waktu untuk mengeksplorasi keindahan kawasan tersebut sembari mencari jalur ke JLS Jabar. Tujuan pertama kami adalah kawasan Taman Bumi Ciletuh (Ciletuh Geopark) yang sudah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark.
Di sini tantangan pertama bagi New Xpander Cross dimulai dengan jalur jalan berkelok-kelok dan penuh tanjakan dan tikungan. Beberapa tanjakan cukup ekstrem berbarengan dengan tikungan tajam. Namun, mobil dengan mesin 4 silinder 1,5 liter MIVEC DOHC dan bertransmisi CVT ini tak menemui kendala berarti. CVT-nya di luar dugaan cukup responsif menanggapi injakan pedal gas. Medan yang ideal untuk menguji tenaga dan pengendalian mobil itu juga menyajikan pemandangan laut selatan yang membiru indah.
Setelah puas menjelajah jalur di tengah geopark itu, kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri jalan raya ke arah timur. Kami menduga jalan raya tersebut akan terus tersambung dengan JLS Jabar yang melintas dekat pantai. Ternyata dugaan kami salah. Aplikasi navigasi Waze maupun Google Maps memandu kami menjauh dari pantai, kembali masuk ke pedalaman Jabar bagian selatan.
Begitu sampai di kawasan Kecamatan Ciracap, jalan raya yang kami lewati berubah menjadi jalan sempit yang rusak parah. Kerusakan itu harus kami lewati sampai pusat Kecamatan Surade. Untung saja Xpander Cross ini memiliki tinggi kolong (ground clearance) 220 milimeter sehingga membuat kami percaya diri membawa mobil melewati lubang-lubang di jalanan rusak itu. Suspensi mobil juga bekerja cukup baik meredam bantingan di lubang-lubang jalan.
Dari Surade ini kami berbelok ke kanan ke arah Sindangbarang. Baru dari situ kami menemukan ruas jalan yang terlihat belum terlalu lama dibeton dan dilapis aspal baru. Inilah rupanya bagian dari JLS Jabar tersebut. Setelah melewati jalur tersebut sejauh sekitar 30 km, akhirnya kami tiba di ruas JLS yang benar-benar berada di tepian pantai di kawasan Tegalbuleud.
Sejak itu hingga tempat pemberhentian kami di Pantai Karangpotong, Kabupaten Cianjur, perjalanan terasa lebih menyenangkan karena jalan relatif lurus, halus, dan lebar, dan sesekali melintasi lokasi di mana pantai selatan terlihat jelas dengan ombaknya yang berdebur keras.
Hanya saja, karena JLS ini belum lama dikenal orang dan belum jadi tujuan wisata, beberapa fasilitas dasar, seperti SPBU dan rumah makan, masih sangat jarang. Bahkan, dari Ciletuh hingga Kecamatan Agrabinta, Cianjur, tidak ditemukan rumah makan yang layak. Selama dua jam lebih kami harus menahan lapar sampai bertemu rumah makan di Agrabinta.
Baca juga : Pariwisata Jadi Jalan Kebangkitan Ekonomi Jabar Selatan
Para pelancong yang ingin melintasi jalur ini sebaiknya membawa bekal makanan, misalnya dengan membeli makanan di Palabuhanratu, untuk disantap di perjalanan.
Menjelang matahari terbenam, kami tiba di Ocean View Resort di Pantai Karangpotong, Cianjur selatan. Itu adalah resor yang menyediakan titik-titik foto instagrammable dengan latar Samudra Hindia yang berwarna biru gelap.
Menjajal fitur
Di sepanjang jalan itu kami berkesempatan mengamati sejumlah fitur unggulan baru di New Xpander Cross ini. Yang langsung terlihat, antara lain, peranti pengecas gawai nirkabel di depan konsol tengah, rem parkir elektrik (EPB) yang dilengkapi fitur Brake Auto Hold, dan cruise control yang bisa dikendalikan dari tombol di bilah kemudi serta panel kluster instrumen yang sudah digital di layar LCD ukuran 8 inci.
Layar monitor head unit berukuran 9 inci dilengkapi kamera bersudut 360 derajat yang bisa diatur sudut pandangnya. Layar itu juga terkoneksi dengan gawai melalui Apple CarPlay atau Android Auto meski masih membutuhkan koneksi kabel USB.
Satu lagi fitur canggih yang dicangkokkan pada mobil ini adalah fitur Active Yaw Control (AYC). Sesuai namanya, fitur ini membantu mengarahkan sudut belok mobil pada kondisi ekstrem, misalnya melintas tikungan tajam pada kecepatan tinggi atau saat jalanan licin. Bekerja sama dengan fitur ABS dan ASC (Active Stability Control), sistem ini bisa mendeteksi saat mobil akan mengalami understeer di tikungan. Pada saat itu, rem pada roda bagian dalam tikungan akan aktif sehingga akan ”memaksa” mobil mengambil sudut menikung yang lebih tajam untuk menghindari understeer dan selip.
Namun, sepanjang perjalanan ini, walau kami sangat sering melintasi jalan penuh tikungan tajam, fitur AYC tak pernah aktif karena kami selalu melewati tikungan dengan kecepatan moderat dan tak menemukan jalanan licin.
Bangun tidur dari Cabin Box di Ocean View Karangpotong, kami melanjutkan perjalanan menuju Pangandaran. Di tengah jalan, tepatnya di kawasan Pantai Rancabuaya di Garut selatan, kami menemukan dataran tinggi sebuah tanjung kecil yang menyajikan pemandangan spektakuler Samudra Hindia. Ini adalah harta karun terpendam dalam agenda pariwisata yang perlu dikunjungi lebih banyak wisatawan.
Perjalanan dilanjutkan ke arah Pangandaran, melewati kota-kota kecamatan, seperti Pameungpeuk di Garut selatan dan Cipatujah di Tasikmalaya selatan. Semakin mendekati Pangandaran, suasana semakin ramai. Maklum, pantai ini memang lebih banyak dikunjungi wisatawan dibandingkan Palabuhanratu. Jumlah hotel dan restoran pun jauh lebih banyak di kawasan ini.
Selama perjalanan menempuh jarak lebih dari 600 km itu, indikator konsumsi BBM di layar MID menunjukkan kisaran 12,5 km per liter sampai 15,6 km per liter. Pengukuran manual menggunakan metode penuh ke penuh menunjukkan konsumsi BBM rata-rata 14 km per liter.
Selesai sudah penjelajahan JLS Jabar ini untuk sementara. New Mitsubishi Xpander Cross telah membuktikan sebagai mobil keluarga yang cocok untuk diajak menjelajah jalur wisata baru ini. Jadi, tunggu apa lagi, ayo berangkat untuk menjelajah keindahan sudut-sudut Nusantara yang terlalu sayang untuk dilewatkan itu!
Baca juga : Mengajak New Xpander Menengok Trans-Jawa Setelah Tiga Tahun