Karakter balap melekat pada Hyundai i30 N sehingga layak jadi ”safety car” di ajang World Superbike. Pada seri di Mandalika, ”Kompas” sempat jadi penumpang mobil 2.000 cc turbo dan kopling ganda ini. Memang dahsyat!
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Mobil Hyundai i30 N merupakan spesies yang berbeda sama sekali dibandingkan produk lain dari pabrikan Korea Selatan ini. Tenaganya besar dan lincah dikendalikan. Transmisi otomatisnya pun pakai kopling ganda (dual clutch), bukan CVT seperti umumnya Hyundai. Habitatnya ada di sirkuit. Tepatlah mobil ini mengiringi seri balap motor World Superbike (WSBK), termasuk di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, NTB, pertengahan November 2022 lalu.
Hyundai Motor Company menurunkan dua unit mobil pemandu keselamatan (safety car) di 12 seri balapan WSBK sepanjang 2022. Mereka menggunakan mobil Hyundai i30 N dengan model bodi hatchback, tanpa buntut. Hyundai menjadi mitra WSBK sejak 2019.
Di Sirkuit Mandalika pun demikian. Dua unit mobil pemandu mengelilingi sirkuit sebelum balapan, memastikan kondisi lintasan aman, dan berjaga-jaga sepanjang balapan.
Dua mobil ini sama-sama berkelir biru muda atau istilah mereka performance blue. Ini adalah warna unggulan seri N. Sekilas, tampilan mobil ini tak terlalu mencolok, layaknya sedan hatchback biasa. Tapi jika diamati lebih lekat, ada balutan nuansa balapnya; mulai dari velg berbahan ringan 19 inci berwarna hitam, dua knalpot berdiameter besar di belakang, serta spoiler berongga di atas kaca belakang. Tentu saja stiker-stiker (livery) merah mengukuhkan citra balapnya.
Tapi tunggu sampai Anda mendengar suaranya. Sulit menggambarkan kegarangan suara mesinnya dalam kata-kata. Suaranya berat dan bakal meraung jika pedal gas diinjak. Di sela-sela raungan itu, terkadang terdengar suara letupan. Mendengar suaranya saja gairah balap tergugah.
Tak heran, seri N adalah keluaran Hyundai untuk jajaran mobil berperforma tinggi mereka, serupa dengan seri M pada merek BMW, atau AMG untuk Mercedes. Abjad ”N” diambil dari awalan kota Namyang di Korsel sebagai tempat lahir seri ini. Abjad itu juga terinspirasi dari Nurburgring, sirkuit di Jerman tempat uji coba seri-seri N. Bentuk emblem N yang terpasangdi mobil juga menyerupai sudut kelokan sirkuit.
Ini sesuai dengan hiruk-pikuk di Sirkuit Mandalika pada 11-13 November 2022 lalu. Deru mesin motor menggema sejak pagi hingga siang. Nah, kalau bunyi deru motor cenderung nyaring, raung knalpot Hyundai i30 N lebih berasa tebal. Mungkin karena mesin mobil ini berkapasitas lebih besar, yaitu 2.000 cc.
Hyundai i30 N ini menggunakan mesin empat silinder 2.0 T-GDI dilengkapi turbo. Tenaga maksimumnya 280 PS, dengan torsi puncak 392 Nm yang diraih pada putaran mesin rendah. Jadi, akselerasinya trengginas.
Tenaga dari mesin itu disalurkan lewat transmisi otomatis kopling ganda (dual clutch) 8 percepatan tipe basah. Memainkan transmisi ala manual ini bisa dilakukan dengan jari lewat tuas di balik kemudi (paddle shift). Cara lainnya adalah menaik-turunkan tuas transmisi. Asyiknya, cara menaikkan ”gigi” adalah dengan memundurkan tuas, menyesuaikan cara membalap.
Kami cuma bisa melihat pengemudi safety car Nick Cursy beraksi menikmati keasyikan itu dari dalam kabin. Awak media dan sebagian pengunjung balapan yang beruntung boleh ”menumpang”safety car, tapi tidak menyetir. Memang hanya satu putaran sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu, dan tidak lebih dari lima menit. Tapi keseruannya sangat membekas.
Satu mobil itu diisi empat orang, termasuk Cursy. Pengemudi andal asal Inggris itu langsung tancap gas begitu ”penumpangnya” dipastikan memakai helm dan mengikatkan sabuk pengaman—termasuk orang di baris belakang.
Akselerasi rasa balap Hyundai N langsung terasa. Raungan suara knalpot terdengar di kabin. Badan sontak terempas ke sandaran kursi berbalut alcantara itu. Kami berusaha mengambil gambar dari kursi belakang. Sulit sekali. Cursy seperti tak peduli. Dia tak melambat di tikungan. Sebanyak 17 sudut kelokan dihinggapi layaknya lalat yang menapak erat, lantas berakselerasi lagi. Badan terhuyung-huyung. Untung diikat sabuk pengaman. Kestabilan dalam kabin juga diperkuat dengan penyangga (strut bar) di balik kursi belakang.
Klaim Hyundai bahwa mobil ini memakai suspensi yang bisa menyesuaikan tekanan di tikungan rasanya benar belaka. Fitur itu bernama N Power Sense Axle dan N Corner Carving Differential. Setiap kelokan sirkuit dilibas dengan percaya diri. Layar informasi di bagian tengah dasbor menampangkan gaya gravitasi yang cukup besar. Tampilan itu yang dipakai Cursy.
Dalam kesempatan berbincang dengan Cursy, dia menuturkan, keunggulan mobil ini terletak pada sasisnya yang dikembangkan dari pola balap. Kekuatan rangka mobil itu cocok dengan performanya. ”Mobilnya menyenangkan dengan tenaga 285 PS dan sasis yang sempurna untuk balapan, tak pernah oversteer atau understeer, semua terkendali,” katanya.
Di sejumlah negara, seri N dari Hyundai seperti i20, i30 Sportback, Veloster, dan Kona bisa dibeli khalayak umum. Memang, mobil ini sejatinya adalah mobil untuk penggunaan sehari-hari, namun diimbuhi performa balap. Di Inggris, misalnya, Hyundai i30 N dijual dengan harga 36.000-39.000 poundsterling atau mencapai Rp 731 juta. Jika masuk Indonesia, harganya bisa jadi mencapai Rp 1 miliar. Dengan pertimbangan harga dan pajak, Hyundai Motors Indonesia belum memasarkan seri N ini di dalam negeri.
Kesempatan terdekat untuk melihat langsung mobil berperforma yahud ini adalah pada seri kedua WSBK musim 2023 pada 3-5 Maret mendatang di sirkuit yang sama. Siapa tahu Anda juga beruntung merasakan sensasi mengebut di dalamnya. (HEI)