1.800 Kilometer Bersama Hyundai Ioniq 5
Jarak sekitar 780 km melalui Tol Trans-Jawa menjadi medan paling tepat untuk menguji daya jelajah Hyundai Ioniq 5, sekaligus menguji sejumlah infrastruktur stasiun pengecas cepat yang telah dibangun di tol tersebut.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2Fb8c1e1ec-8c61-46a2-867e-6bd0087ba882_jpg.jpg)
Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range mengisi baterai di SPKLU di tempat istirahat Km 207A Palikanci, Setupatok, Cirebon, Jawa Barat, Senin (4/7/2022).
Selain desainnya yang minimalis tetapi menarik dan fitur-fiturnya yang canggih, satu hal yang menggoda dari Hyundai Ioniq 5 adalah jarak tempuhnya. Klaim jarak tempuh lebih dari 400 kilometer untuk sekali pengisian baterai membuat Kompas tertantang membuktikannya dalam perjalanan jarak ekstra jauh.
Seperti telah berulang kali disebutkan dalam pemberitaan, daya jelajah mobil listrik murni yang sudah diproduksi di dalam negeri ini mencapai 451-481 kilometer (km) untuk varian long range dengan baterai lithium-ion berkapasitas 72,6 kWh. Secara teori, daya jelajah tersebut cukup untuk menempuh jarak Jakarta-Semarang dengan sekali mengecas baterai.
Namun, jarak Jakarta-Semarang dirasa terlalu dekat untuk menguji daya jelajah Ioniq 5 ini. Sebelumnya, Kompas sudah lebih dulu menjajal dua mobil listrik Hyundai yang berkapasitas baterai lebih kecil untuk uji jarak jauh juga: Hyundai Ioniq kami ajak ke Bandung, Jawa Barat, sementara Hyundai Kona EV terbukti bisa dibawa hingga ke Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Maka untuk menguji Ioniq 5 ini, kami tetapkan jarak yang lebih jauh lagi, yakni Kota Surabaya di Jawa Timur. Jarak sekitar 780 km melalui Jalan Tol Trans-Jawa menjadi medan paling tepat untuk menguji daya jelajah Hyundai Ioniq 5, sekaligus menguji sejumlah infrastruktur stasiun pengecas cepat (fast charging station) yang telah dibangun Hyundai di beberapa titik tempat istirahat di tol tersebut.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2F8fb17f0e-b9a0-4a15-adab-4ac26ee60ba4_jpg.jpg)
Layar utama di kabin depan Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range memproyeksikan tampilan aplikasi navigasi Waze melalui konektivitas Apple CarPlay dalam perjalanan Jakarta menuju Surabaya, Senin (04/07/2022).
Sebelum berangkat, Kompas menetapkan target mobil ini akan bisa menempuh jarak Jakarta-Surabaya cukup dengan dua kali pengecasan baterai di perjalanan. Kami juga mematok target perjalanan non-stop, dalam arti tanpa harus berhenti untuk menginap di kota-kota sepanjang perjalanan guna mengecas baterai, seperti yang kami lakukan saat menguji Hyundai Kona EV pada 2020 silam.
Maka perjalanan pun dimulai pada Senin (4/7/2022). Mobil diambil di kantor PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) di Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dalam kondisi baterai terisi 99 persen. Unit tes yang kami pakai adalah varian tertinggi, yakni Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range yang dibanderol dengan harga Rp 829.000.000 (on the road, DKI Jakarta).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2F27e56165-0a98-4444-8781-6522079ebaa5_jpg.jpg)
Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range saat mampir di Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (06/07/2022).
Di layar panel instrumen mobil tertulis jarak yang bisa ditempuh mobil adalah 493 km. Setelah mampir di titik kumpul di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, mobil langsung diarahkan menuju Tol Trans-Jawa. Arus lalu lintas sepanjang tol dari Jakarta hingga Cirebon cukup ramai hingga padat karena waktu itu masih masa libur panjang sekolah. Mobil pun dikemudikan dengan gaya agresif, mobil selalu menyalip mobil lain manakala ada kesempatan.
Ketika menjadi penumpang, kami merasakan kabin Ioniq 5 yang senyap. Guncangan di Jalan Tol Layang MBZ terasa samar-samar saja. Mobilnya tidak memantul keras, tapi juga tidak sampai melayang-layang dalam kecepatan 80 km per jam. Bantingan suspensinya cenderung kaku.
Baca juga: Hyundai Ioniq 5, Sang Primadona Baru
Kecemasan jarak
Tiba di wilayah Cirebon, kami memutuskan berhenti di tempat istirahat Km 207A, tempat SPKLU fast charging yang dibangun Hyundai berada. Baterai tinggal tersisa 41 persen, dan kami pandang terlalu berisiko untuk melanjutkan perjalanan hingga Semarang. Mobil pun kami cas di tempat istirahat ini. Hanya butuh 1 jam dan 1 menit untuk mengisi baterai mobil hingga penuh.
Perjalanan dilanjutkan dengan sisa jarak tempuh yang tampil di layar instrumen mobil menunjukkan angka 477 km. Dengan angka ini, kami cukup percaya diri menetapkan tujuan selanjutnya adalah stasiun pengecas cepat berikutnya di tempat istirahat Km 519A di kawasan Sragen, Jawa Tengah. Aplikasi navigasi Waze yang terkoneksi dengan layar di tengah dasbor melalui aplikasi Apple CarPlay menunjukkan jarak 326 km dan waktu tempuh sekitar empat jam.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2F11501694-3b36-47bb-be3a-848dc94a838b_jpg.jpg)
Indikator pengisian baterai Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range.
Di rute ini lah, Kompas sempat terserang gejala ”kecemasan jarak tempuh” (range anxiety) karena level tenaga listrik di dalam baterai turun lebih pesat dari perkiraan kami. Hal itu salah satunya disebabkan banyaknya tanjakan ”tak terlihat” di ruas Cirebon-Semarang, yakni jalan menanjak untuk melewati banyak jalan layang, sehingga tanpa disadari pedal akselerator selalu kita injak, nyaris tanpa pengereman regeneratif. Selain itu, mulai dari Semarang hingga Boyolali di Jawa Tengah, jalan tol didominasi tanjakan-tanjakan panjang dan terjal.
Saat baterai menunjukkan posisi 50 persen, sisa jarak tempuh tinggal 188 km. Sementara jarak ke Km 519A masih lebih dari 100 km. Mode berkendara pun segera diubah ke mode hemat (ECO), dan cara berkendara diubah menjadi eco driving. Setiap ada kesempatan, misalnya di turunan panjang ke arah Salatiga, pedal gas dilepas untuk mendapatkan pengereman regeneratif guna mengecas baterai.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2F6cff7a1a-b254-45b3-81ce-621178818f9d_jpg.jpg)
Ruang mesin Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range dengan ruang bagasi kecil.
Akhirnya kami tiba di Km 519A dengan posisi baterai tinggal 20 persen dan sisa jarak tempuh masih 89 km lagi. Segera kami cas baterai dengan SPKLU berdaya 50 kilowatt (kW) yang juga dibangun Hyundai. Melalui konektor CCS 2, butuh 1 jam 19 menit untuk pengecasan sampai penuh. Aplikasi Charge.IN yang kami gunakan untuk mengaktifkan pengecasan ini mencatat listrik sebanyak 59,64 kWh dicatu ke baterai mobil. Baik di KM 207A maupun KM 519A ini, SPKLU berfungsi tanpa kendala.
Setelah pengisian baterai selesai, perjalanan dilanjutkan menuju hotel di pusat Kota Surabaya dengan jarak 236 km. Baterai terisi 100 persen dengan sisa jarak tempuh 461 km. Lebih dari cukup untuk menempuh jarak tersebut. Menjelang tengah malam kami tiba dengan selamat di Surabaya dan berhasil membuktikan bahwa mobil listrik murni ini bisa dipakai dari Jakarta hingga Surabaya dengan hanya dua kali pengisian baterai tanpa keluar dari jalan tol.
Baca juga: Dari Dalam Hyundai Ioniq 5
Berbagai faktor
Bonar Pakpahan, Product Expert PT HDMI, menjelaskan, jarak tempuh 451 km pada Ioniq 5 Signature Long-Range merupakan angka yang didapat dari pengukuran laboratorium dalam kondisi terkontrol dengan standar pengukuran WLTP. “Kondisinya (jarak tempuh) bisa berbeda dengan di lapangan,” kata Bonar.
Dia melanjutkan, ada beberapa faktor yang memengaruhi perubahan angka jarak tempuh yang tertera di layar informasi meski baterai terisi 100 persen. Suhu baterai, yang dipengaruhi suhu sekitar mobil, ujarnya, adalah salah satu faktor penentu. ”Tapi faktor paling utama adalah gaya berkendara. Mobil akan mencatat dan menghitung konsumsi energi berdasarkan cara mengemudi. Makin agresif menyetirnya, apalagi sering pakai mode Sport, angka jarak tempuh akan turun. Angkanya bisa naik lagi kalau gaya menyetirnya kembali biasa-biasa saja. Ini juga terjadi pada mobil berbahan bakar minyak,” kata Bonar.
Totalnya perjalanan Jakarta-Surabaya PP ini, ditambah dengan mampir ke beberapa titik untuk pengambilan gambar, menempuh jarak total nyaris 1.800 km. Konsumsi energi rata-rata yang terekam oleh komputer mobil adalah 5,5 km per kWh. Total biaya yang dikeluarkan untuk mengecas listrik adalah Rp 776.822, sudah termasuk biaya pajak penerangan jalan (PPJ) dan biaya administrasi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2F8adec922-4a71-49a5-ab5f-96eb3ad2c047_jpg.jpg)
Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range saat mengisi baterai di SPKLU tempat istirahat Km 207A Palikanci, Setupatok, Cirebon, Jawa Barat, Senin (4/7/2022).
Jika dibagi jarak tempuh, biaya listrik ini mencapai Rp 431,6 per km. Bandingkan dengan biaya bensin tipe Pertalite dengan konsumsi rata-rata 10 km per liter, ditemukan biaya Rp 765 per km. Tambahan catatan, total listrik yang terpakai hingga jarak 1.800 km ini masih tersisa 41 persen yang menurut MID bisa menempuh tambahan jarak 185 km lagi.
Dua minggu sebelum perjalanan ke Surabaya ini, Kompas sempat diajak menjajal berbagai fitur Ioniq 5 dalam perjalanan ke Cikole, Lembang, Jawa Barat. Salah satu fitur andalan mobil ini yang dicoba adalah fitur V2L (vehicle-to-loadvehicle-to-load). Fitur ini memungkinkan kita menggunakan listrik dalam baterai mobil sebagai sumber energi untuk berbagai peralatan listrik.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2Fd8280927-7ba0-49fa-a858-30e7ef17d8fe_jpg.jpg)
Interior dan atap panoramik (vision roof) Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range saat diuji di Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (06/07/2022).
Salah satu yang dipraktikkan adalah listrik mobil digunakan sebagai sumber listrik untuk menyalakan dua termos permanas air, satu kompor, dan dua penggiling biji kopi yang semuanya butuh tenaga listrik. Menurut baristanya, seluruh perangkat itu membutuhkan total daya 3.200 watt. Sementara satu Ioniq 5 bisa ”menyumbang” tenaga listrik 3.600 watt.
Satu Ioniq 5 lainnya disiapkan untuk menyalakan empat treadmill, yang total membutuhkan daya listrik sekitar 2.500 watt. Jadi, apabila perlu, pemilik Ioniq 5 bisa tetap berjoging di treadmill meski sambungan listrik di rumah mati. Kalau berkemah di alam terbuka, rasanya terlalu berlebihan membawa mesin treadmill.
Bagaimana, sudah siap membawa Ioniq 5 menjelajah ke tempat-tempat yang jauh?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F07%2Ffae43dfc-4cbb-4390-b521-d52a229480d1_jpg.jpg)
Tuas transmisi Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range. Foto diambil di Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/7/2022).