C-Class adalah sedan Mercedes-Benz terlaris. Setelah terjual lebih dari 32.000 unit di Indonesia sejak 1981, generasi keenam sedan ini hadir dalam dua varian yang dirakit di Indonesia, yaitu C 200 dan C 300 berkode W206.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·6 menit baca
Sedan Mercedes-Benz paling laris, yakni C-Class, memasuki generasi keenam yang resmi diluncurkan di Indonesia pada Kamis (14/7/2022). Istimewanya, C-Class terbaru ini terlihat lebih keren dengan taburan bintang tiga sudut, logo Mercedes, paling banyak di antara jajaran Mercedes-Benz lainnya.
Secara bentuk, generasi terkini C-Class berkode W206 ini menyerupai perwujudan terbaru dua ”kakak”-nya, yakni S-Class (W223) dan E-Class (W213) facelift. Mobil anyar ini diluncurkan pada acara Mercedes-Benz Star Drive di atrium pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta. PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) menyingkap selubung tiga mobil secara berbarengan sekitar pukul 11.00. Ketiganya adalah C-Class dalam dua varian: satu unit C 200 Avantgarde Line dan dua unit C 300 AMG Line.
Perhatian terpusat pada unit yang diletakkan di tengah, yaitu C 300 AMG Line berkelir putih. Selain posisinya yang memang menonjol, wajah mobil ini mengagumkan.
Bagaimana tidak, lampu utamanya mengingatkan pada S-Class yang elegan itu. Namun, grilnya berbeda. Gril gaya AMG yang sebelumnya terlihat seperti sudut-sudut berlian kini berubah wujud. Pola krom pada gril membentuk formasi bintang tiga sudut. Taburan bintang-bintang kecil itu mengitari logo besar di tengah gril.
Pola taburan berlian ala AMG jadi seperti ketinggalan zaman meski banyak pabrikan lain berusaha menirunya. Bisa jadi, pola baru berupa bintang-bintang ini tak ada yang bakal mengekor karena begitu identik dengan logo Mercedes-Benz. Karena karakter yang sedemikian kuat, pola gril bertabur bintang ini dinamakan Mercedes-Benz Pattern.
”Saya kurang paham apa filosofi desain gril baru itu. Tapi, saya akui, desainer kami bekerja sangat baik merancang gril itu. Saya suka polanya,” kata Choi Duk Jun, Presiden Direktur PT MBDI, dalam suasana santai sembari santap siang setelah peluncuran.
Di samping kanan mobil putih itu, ada C 300 AMG Line yang berwarna hitam. Dalam balutan warna hitam, taburan bintang di gril itu kian berkilau-kilau. Putih dan hitam adalah dua dari empat warna C 300; dua lainnya berwarna abu-abu (selenite grey) dan perak (high-tech silver) yang tidak ikut dipajang.
Di samping kiri mobil putih, ada unit C 200 Avantgarde Line. Gril mobil ini berbeda dengan C 300. Pada C 200, gril seperti dibelah oleh bilah besar krom. Di belakang bilah itu ada garis-garis lurus vertikal rapat berwarna hitam. Cita rasanya terkesan klasik dan elegan. Dua varian W206 ini dirakit di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor.
Perubahan bentuk
Desain eksterior C-Class baru ini terlihat lebih kekar dibandingkan pendahulunya, yaitu generasi W205. Kap mesinnya lebih membusung dengan dua patahan tajam yang terlihat dari dalam kabin; mirip-mirip dengan kap mesin jenis SUV seperti GLA atau GLC. Meski badannya membesar, bentuk lampu utamanya justru mengecil dan lebih menyudut.
Dibandingkan generasi kelima, badan C-Class baru ini lebih panjang 6,5 sentimeter (cm). Ini hanya 14 cm lebih pendek dari E-Class terbaru. Penambahan panjang ini berdampak pada jarak antarsumbu roda (wheelbase) yang kini memanjang 13 mm menjadi 2,8 meter. Ya, selisihnya tak terlalu signifikan dari W205, tapi memberi ruang kaki cukup lega di baris kedua.
Roda C 200 dan C 300 sama-sama menggunakan velg (pelek) 18 inci dengan lima bilah meski berbeda desain. Desain pelek C 300 terkini mirip dengan yang dipakai GLS 450, SUV kelas atas Mercedes-Benz. Nah, ukuran pelek C 300 sebelumnya lebih besar, yaitu 19 inci. Tak mengapa. Ketebalan bannya justru menjanjikan kenyamanan mengingat permukaan jalan di sini amat bervariasi.
Perubahan lebih kentara terlihat di dalam kabin. Setir C 300 menggunakan model setir terbaru; tiga bilah dengan bilah horizontal dua tingkat. Pengoperasian tombol-tombolnya menggunakan mekanisme sentuh-geser (touch control). Model dan mekanisme pada setir ini menyerupai E 300 AMG Line.
Satu perubahan lain yang signifikan adalah penggunaan layar sentuh berukuran 11,9 inci yang diletakkan vertikal di konsol tengah yang seolah-olah melayang. Seluruh kontrol, mulai dari pengaturan hiburan, pendingin ruangan, hingga bantuan parkir, terpampang di layar ini, sehingga mobil ini amat minim tombol fisik.
Penggunaan layar ini mengadopsi dari S-Class meski ukuran layarnya lebih kecil. Informasi yang terpampang pada layar ini juga tidak sekompleks layar S-Class. Misalnya, pada S-Class, layar besar ini bisa memunculkan grafis kinerja mesin, kinerja suspensi, atau menaik-turunkan kerai jendela. Pengaturan fitur di layar C-Class tidak serumit itu.
Meski begitu, layar ini menampilkan imaji yang sangat tajam kondisi luar sekitar mobil. Beberapa fungsi lain yang bisa diatur di layar adalah bantuan parkir, pengaturan cahaya kabin, proyeksi layar ponsel nirkabel, juga pengaturan jok. Cahaya kabin (ambient light) di W206 ini sama banyaknya dengan pilihan di S-Class.
Layar besar ini juga telah mengampu teknologi MBUX, yang belum terpasang di C-Class sebelumnya. Penghuni mobil jadi bisa menggunakan perintah suara dengan sapaan ”Hey, Mercedes”. Lagi-lagi, sistem ini juga sudah dipakai mobil-mobil Mercedes-Benz sebelumnya, termasuk S-Class. Jadi, karena banyak kemiripannya, C-Class baru ini sering disebut sebagai ”baby” S-Class.
Dapur pacu C 300 terpusat pada mesin berkode M254 yang sudah terintegrasi dengan sistem hibrida ringan (mild hybrid) EQ Boost, yang bisa menambah daya mesin. Mesin berkapasitas 1.999 cc dengan turbo ini menghasilkan tenaga 258 HP ditambah 27 HP dari EQ Boost. Torsi puncaknya 400 Nm pada putaran mesin 2.000-3.000 rpm.
Angka yang sungguh menjanjikan. Di atas kertas, varian C 300 ini cuma membutuhkan waktu 6 detik ketika berakselerasi dari 0 hingga 100 km per jam. Tenaga itu disalurkan ke roda belakang melalui transmisi 9 percepatan 9G-Tronic.
Di atas kertas, varian C 300 ini cuma membutuhkan waktu 6 detik ketika berakselerasi dari 0 hingga 100 km per jam.
Sementara varian C 200 menggunakan mesin berkode M264 berkapasitas 1.496 cc dengan turbo. Mesin ini menghasilkan tenaga 204 HP ditambah 24 HP dari EQ Boost. Torsi puncaknya 300 Nm pada putaran mesin 1.800 hingga 4.000 rpm.
Kompas sempat mencoba C 300 AMG Line ini setelah diluncurkan pada acara Star-Drive dalam jarak yang sangat terbatas. Gerakannya lincah. Torsi besarnya menyenangkan meski cuma dicoba sekejap. Posisi duduk sangat ergonomis. Menurut instruktur yang mendampingi kami, varian inilah yang paling banyak dicoba orang pada hari pertama acara itu.
Mercedes-Benz C-Class memang favorit banyak orang. Karakteristiknya gesit dan lincah. Dimensinya tak terlalu banyak makan ruang. Pengendaliannya menyenangkan. Tak heran, sejak generasi pertamanya, C-Class adalah sedan Mercedes-Benz yang paling laku.
Sejak 1982 dengan W201, mobil ini telah terjual sebanyak 10,5 juta di seluruh dunia, dan 32.000 unit di Indonesia. W205 keluaran 2021, istilahnya Final Edition, ludes tak sampai setahun. Sedan C-Class adalah satu dari tiga model Mercedes-Benz terlaris di Indonesia saat ini bersama dengan GLC dan GLE.
Varian C 200 terbaru ini dijual dengan harga Rp 970 juta, sedangkan C 300 harganya Rp 1,095 miliar. Harga itu off the road.
Sejak 1982 dengan W201, mobil ini telah terjual sebanyak 10,5 juta di seluruh dunia, dan 32.000 unit di Indonesia.
Jika ingin melihat wujud C-Class terbaru itu, datang saja ke acara Mercedes-Benz Star Drive yang masih berlangsung hingga hari Minggu (17/7/2022) ini. Selain bisa mencoba langsung C-Class terbaru, pengunjung juga bisa menjajal mobil lainnya, seperti GLA 200 AMG Line, GLB 200 Progressive Line, dan Mercedes-AMG A 35.
Ekshibisi semacam ini dianggap Choi Duk Jun lebih mendekatkan Mercedes-Benz dengan para pelanggannya. Pada pembukaan Kamis lalu saja terlihat arena ramai dikunjungi, dan sebagian di antaranya menandatangani kontrak pemesanan mobil.