Sebanyak 30 Mobil Listrik Toyota Siap Digunakan Wisatawan di Bali
Setahun ke depan, Toyota menyediakan 30 mobil listrik yang bisa digunakan para wisatawan di kawasan Nusa Dua, Bali. Ini adalah bagian dari Toyota Electrification Vehicle Smart Mobility Project.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·6 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sebanyak 30 unit mobil listrik Toyota dengan berbagai model siap digunakan para wisatawan di Bali. Selain sebagai bentuk sosialisasi teknologi mobil listrik, kehadiran mobil listrik yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan ini juga sekaligus ingin menunjang kembali kondisi pariwisata di Bali yang masih terdampak pandemi Covid-19.
”Kami ingin menunjukkan secara lengkap teknologi kendaraan listrik yang dimiliki Toyota kepada masyarakat, sekaligus memberikan dampak yang disebut green ecotourism dan green economy. Tentunya, proyek ini kelak bisa dikembangkan ke daerah lain,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto dalam jumpa pers virtual seusai pencanangan Toyota Electrification Vehicle Smart Mobility di Denpasar, Bali, Rabu (31/3/2021).
Proyek ini menjadi salah satu tonggak bersejarah Toyota yang tahun ini memperingati 50 tahun kehadiran resminya di Indonesia. TAM tidak hanya menghadirkan pilihan produk elektrifikasi yang lengkap, tetapi juga bertekad membangun ekosistem yang terintegrasi bagi masyarakat luas untuk mendapatkan pengalaman baru dalam berkendara.
”Kami memahami, kondisi saat ini belum sepenuhnya terbebas dari penyebaran Covid-19. Karena itu, pelaksanaan proyek ini akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Henry.
Dalam setahun ke depan, mobil-mobil listrik pada proyek EV Smart Mobility ini dapat dinikmati wisatawan dengan hanya membayar sewa mulai dari Rp 50.000 per jam. Untuk dapat menggunakan layanan EV Smart Mobility tersebut, wisatawan bisa datang langsung ke stasiun depan lapangan parkir pusat The Nusa Dua atau stasiun di area pintu masuk Pulau Peninsula The Nusa Dua. Semuanya di kawasan wisata Nusa Dua, Bali. Para calon pengguna juga bisa mengakses penggunaan mobil listrik ini secara digital melalui aplikasi mTOYOTA dan TRAC To Go.
Mobil-mobil elektrifikasi yang disiapkan Toyota adalah Toyota C+pod dan Toyota Prius PHEV dengan fitur digital key sehingga pengguna dapat melakukan seluruh akses secara digital. Mulai dari pemesanan, pembayaran, hingga akses seperti membuka dan mengunci pintu mobil dan juga mengaktifkan mesin mobil dapat dilakukan menggunakan aplikasi di ponsel pintar (smartphone).
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy menambahkan, secara total ada 30 unit mobil listrik yang disediakan. Dari jumlah itu, ada tiga model yang masing-masing terdiri dari 20 unit Toyota COMS (berteknologi mobil listrik murni atau BEV), 5 unit Toyota C+pod (BEV), dan 5 unit Toyota Prius PHEV (plug-in hybrid electric vehicle), yang telah disiapkan secara khusus untuk proyek ini.
Model Toyota COMS dan C+pod, yang murni menggunakan tenaga listrik baterai, hanya dapat digunakan oleh wisatwan di dalam kawasan The Nusa Dua Bali dan sekitarnya. Sementara Toyota Prius PHEV dapat digunakan sebagai layanan antar jemput ke bandara dari dan ke kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, serta penunjang mobilitas di wilayah Bali.
Lebih dari itu, menurut Anton, sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan green dan renewable energy, proyek EV Smart Mobility juga dilengkapi dengan teknologi panel surya guna memenuhi kebutuhan pengisian daya listrik pada mobil-mobil elektrifikasi Toyota tersebut.
Anton menambahkan, banyak hal yang masih perlu dilakukan untuk semakin meningkatkan pelayanan pada proyek ini. Bahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan proyek ini bisa dilanjutkan lebih dari setahun setelah dilakukan evaluasi secara komprehensif.
”Yang pasti, proyek ini bukan hanya membangun pariwisata biasa, tetapi juga membangun kepedulian ecotourism. Dengan proyek ini, image Indonesia akan terbangun sebagai destinasi ecotourism yang mempunyai kepedulian pada lingkungan,” kata Anton.
Dalam kesempatan peluncuran proyek ini, Rabu (31/3/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan, ekowisata adalah konsep pariwisata kekinian. Pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan akan menjadi fokus Indonesia ke depan.
Sandiaga mengapresiasi kerja sama Toyota, Pemerintah Provinsi Bali, dan Kementerian Perindustrian dalam proyek ini. Diharapkan, kerja sama ini mendorong konsep pariwisata berbasis alam terbuka yang indah dan budaya yang berkearifan lokal. ”Personal mobility ini akan sangat sinergi dengan ecotourism yang akan mementingkan keberlanjutan lingkungan,” ujar Sandiaga.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, proyek elektrifikasi ini menunjukkan sektor manufaktur dan pariwisata bisa berjalan bergandengan tangan, bekerja sama dan kolaborasi. Tentu, pada akhirnya kerja sama ini diharapkan mendukung penciptaan tenaga kerja.
Perjalanan 50 tahun
Presiden Direktur TAM Susumu Matsuda yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, ”EV Smart Mobility merupakan sebuah proyek besar bagi kami yang menjadi bagian penting dari perjalanan 50 tahun Toyota di Indonesia. Kami berharap, EV Smart Mobility tidak hanya dapat menjadi contoh konkret dari solusi mobilitas Toyota untuk mendukung pemanfaatan teknologi elektrifikasi bagi masyarakat luas, tetapi juga bentuk realisasi dari komitmen Toyota untuk menghadirkan ’Mobility Happiness for All’.”
Ke depan, kata Matsuda, Toyota tidak hanya akan menyediakan alat transportasi, tetapi juga dapat memenuhi semua kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia yang beragam, termasuk kebutuhan meningkatkan kualitas hidup mereka serta melestarikan lingkungan.
Menurut Henry, Toyota juga ingin mendukung keinginan positif pemerintah dalam memopulerkan kendaraan listrik di Tanah Air. Ia mengatakan, sejak tahun 2009 Toyota telah memperkenalkan mobil berteknologi elektrifikasi, yakni Toyota Prius Hybrid Electric Vehicle (HEV), di pasar otomotif Indonesia.
Teknologi elektrifikasi Toyota pun terus berkembang dan kini TAM memiliki 10 kendaraan berteknologi elektrifikasi, yang terdiri atas satu model berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV), satu model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan delapan model Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Secara total, sejak awal diperkenalkan hingga Februari 2021 lalu, TAM telah membukukan penjualan kendaraan elektrifikasi lebih dari 4.000 unit dan akan terus berupaya menciptakan permintaan kendaraan listrik dalam skala besar.
Henry mengatakan, dengan menginisiasi ecotourism yang terintegrasi dengan produk-produk Toyota di dalam proyek ini, Toyota berharap masyarakat dapat merasakan langsung berbagai model kendaraan BEV dan PHEV Toyota. Lebih lanjut, pihaknya juga akan mengumpulkan umpan balik yang berharga dari pengguna terkait pengembangan kendaraan elektrifikasi ini ke depan.
Project EV Smart Mobility ini didukung oleh 13 mitra, yaitu PT Astra International Tbk, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Aisin Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Denso Indonesia, PT KDDI Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia, PT Sugity Creatives, PT Toyota Astra Financial Services, Toyota Industries Corporation, PT Toyota Tsusho Indonesia, dan TCDAsia Pacific Indonesia. Selain itu, Toyota juga bekerja sama dengan PT Serasi AutoRaya (SERA), yang akan menangani aktivitas proyek operasional EV Smart Mobility.
President Director PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro mengatakan, ”Melalui inisiatif yang baik ini, Astra dan prinsipal dapat turut memopulerkan teknologi elektrifikasi di Indonesia. Kami berharap project EV Smart Mobility ini tidak hanya dapat mendukung program pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kendaraan elektrifkasi, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih baik.”
Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menyatakan dukungnya atas kerja sama pemanfaatan kendaraan listrik ini. Sebab, ini sejalan dengan komitmen ITDC untuk mewujudkan Eco Sustainable Tourism di kawasan pariwisata.
Menurut Arie, proyek ini dapat menjadikan The Nusa Dua sebagai kawasan percontohan Bali Energi Bersih yang merupakan program Pemerintah Provinsi Bali serta wujud dukungan ITDC atas Peraturan Presiden Nomor 55/2019 tentang Kendaraan Listrik. Pemanfaatan kendaraan listrik dalam kawasan ini juga akan mendukung implementasi protokol CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) untuk mewujudkan The Nusa Dua sebagai destinasi pariwisata berkualitas yang lebih bersih, aman, dan nyaman, sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan.
Gubernur Bali Wayan Koster pun menyatakan rasa senangnya atas inisiatif Toyota yang berkerja sama dengan ITDC dan pihak lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan di kawasan pariwisata di Nusa Dua. (*/OSA)