logo Kompas.id
Gaya HidupSerpihan Kenangan di Kikugawa
Iklan

Serpihan Kenangan di Kikugawa

Kikugawa di setengah abad lebih usianya kini harus menghadapi banyak persaingan dari sesama restoran Jepang di Jakarta, terutama di kawasan penyangga yang menjadi kantung-kantung hunian ekspatriat.

Oleh
Wisnu Dewabrata dan Sarie Febriane
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dsWik5bvPNLKOu2dGwGUFd4doz8=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210212MYE30_1613140558.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Restoran Kikugawa di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Suara musik dari petikan koto yang syahdu melatari keheningan yang bersahaja di restoran mungil ini. Restoran Jepang, yang kini berusia lewat dari setengah abad itu, masih diam-diam berdiri dan bertahan di Jakarta. Halo Kikugawa, apa kabarmu?

Lima puluh dua tahun lalu, restoran itu didirikan seorang mantan serdadu Jepang di Perang Dunia II, Terutake Kikuchi, di negeri yang di akhir hayat menjadi Tanah Air keduanya. Nama Kikugawa merupakan perpaduan namanya, Kiku, dan Gawa, yang berarti sungai. Kiku juga berarti serunai atau krisan, bunga nasional Jepang. Sesuatu tentang sungai tampaknya disukai Kikuchi san. Seperti kesukaannya kepada lagu ”Bengawan Solo”, ciptaan maestro Gesang.

Editor:
sariefebriane
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000