Merencanakan Menu Makanan bagi Keluarga Selama Pandemi Covid-19
Bagi orang yang gemar memasak di rumah, perencanaan makanan atau "meal planning" disarankan untuk dilakukan. Metode ini dinilai menyehatkan dan efisien, baik dari segi waktu maupun finansial.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Anjuran tinggal di rumah selama pandemi mendorong sebagian masyarakat untuk mengolah makanan sendiri. Merencanakan menu makanan jangka pendek disarankan karena menghemat waktu, tenaga, dan dinilai menyehatkan.
Menurut Devina Hermawan, koki yang juga pernah menjadi finalis reality show MasterChef Indonesia, orang-orang dapat menyusun perencanaan makanan (meal planning) untuk beberapa hari ke depan. Perencanaan mendorong orang melakukan manajemen bahan makanan dengan baik.
”Mobilitas kita selama pandemi terbatas sehingga tidak bisa terlalu sering belanja ke pasar atau supermarket. Terlalu sering belanja (bahan makanan) secara daring pun mahal ongkosnya. Dengan perencanaan, kita bisa simpan bahan makanan di rumah (dengan lebih efisien),” kata Devina, Kamis (15/10/2020), dalam diskusi daring bertajuk ”Wariskan Resep Juara Kuliner Nusantara”.
Ia mencontohkan, bahan makanan dalam kemasan dapat dibeli dalam jumlah banyak sebulan sekali. Adapun bahan makanan segar dibeli per dua minggu.
Pesohor boga Sisca Soewitomo mendorong semua orang—khususnya ibu rumah tangga—untuk percaya diri mengeksplorasi berbagai jenis masakan Nusantara. Adanya bahan makanan dan bumbu siap pakai di pasar diyakini mempermudah orang yang ingin memasak.
Mobilitas kita selama pandemi terbatas sehingga tidak bisa terlalu sering belanja ke pasar atau supermarket. Terlalu sering belanja secara daring pun mahal ongkosnya. Dengan perencanaan, kita bisa simpan bahan makanan di rumah.
”Kini ada banyak bahan makanan dalam kemasan, misalnya santan. Ini membantu kita karena praktis. Adapun santan bisa dikreasikan menjadi macam-macam makanan, antara lain soto, opor ayam, lodeh, sambal goreng, bahkan kue,” kata Sisca.
Lebih sehat
Merencanakan menu makanan dinilai sehat karena diasosiasikan dengan variasi jenis makanan, diet berkualitas, dan pengendalian berat badan. Hal ini dipaparkan dalam jurnal yang terbit di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, Februari 2017.
Orang-orang cenderung makan lebih sedikit ketika ada makanan di rumah. Menyiapkan makanan di rumah diasosiasikan para ahli dengan kepatuhan melakukan diet, serta konsumsi buah, sayur, vitamin A, serat, dan asam folat yang lebih tinggi. Sementara itu, orang-orang yang membeli makanan di luar rumah cenderung makan lebih banyak sehingga kualitas dietnya rendah.
Studi lain yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa meal preparation tergolong ekonomis. Sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang cukup mengeluarkan 25 dollar AS per hari untuk makanan sehat. Ini tercapai bila keluarga mengikuti panduan menu makanan bernutrisi ”MyPlate” yang disusun pemerintah setempat.
”Selain biaya makanan, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti akses ke toko, waktu untuk menyiapkan makanan, dan apabila menu (MyPlate) sesuai dengan budaya mereka,” kata penulis utama studi tersebut, Karen M Jetter, seperti dikutip dari ScienceDaily.
Tips merencanakan menu makanan
Mengutip UnlockFood.ca, ada 10 cara melakukan perencanaan menu makanan secara hemat. UnlockFood.ca adalah laman yang dibentuk oleh Dietitians of Canada, sebuah organisasi profesional yang mewadahi ahli diet di Kanada. Berikut langkah-langkah merencanakan makanan.
Pertama, tentukan menu makanan, termasuk untuk makan siang dan makan malam. Dengan ini, orang-orang tidak menghabiskan uang untuk membeli makanan siap saji.
Kedua, buat perencanaan sambil mengamati bahan makanan yang sedang diberi harga diskon. Ketiga, rencanakan menu makanan tanpa daging setidaknya sekali dalam seminggu. Keempat, cek kulkas, freezer, dan tempat penyimpanan makanan di rumah, kemudian cek tanggal kadaluwarsa bahan makanan yang dimiliki.
Kelima, konsumsi biji-bijian karena harganya cukup terjangkau. Keenam, hindari resep masakan yang butuh bahan spesial agar tidak boros. Ketujuh, mencari bahan makanan musiman. Sayur atau buah yang dijual di musimnya cenderung lebih murah.
Kedelapan, manfaatkan makanan sisa, baik dengan membekukannya atau diolah lagi menjadi makanan lain. Kesembilan, buat makanan dalam porsi besar agar bisa disimpan dan dimakan lain waktu. Terakhir, cari tahu jenis makanan yang disukai oleh keluarga agar perencanaan makanan jadi mudah.