Pandemi Picu Jadwal Tidur yang Tidak Teratur bagi Anak
Penelitian terbaru mengungkap pola tidur anak-anak berubah karena pandemi Covid-19. Mayoritas anak-anak tidur beberapa jam lebih larut dan bangun terlambat keesokan harinya.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah penelitian terbaru mengungkap pandemi Covid-19 bisa memicu jadwal tidur yang tidak teratur bagi anak. Hal itu dipengaruhi masa karantina total yang membuat segala aktivitas dijalankan dari sekitar rumah.
Penelitian berjudul ”Sleep of Preschoolers During Covid-19 Outbreak” yang diunggah dalam The Journal of Sleep Research mengamati pola tidur sebanyak 1.619 anak di China selama situasi pandemi. Studi yang diunggah pada akhir Juli 2020 melibatkan anak-anak berusia 4, 5, dan 6 tahun dari 11 sekolah taman kanak-kanak atau semacam pendidikan anak usia dini di Guizhou, kota Zunyi, sekitar 1.000 kilometer dari Wuhan. Orangtua dan pengasuh anak diminta mengisi kuesioner terkait pola tidur anak mereka sejak Februari 2020.
Zhijun Liu, associate professor dari departemen ilmu psikologi terapan di Zunyi Medical University, China, menyatakan mayoritas keluarga cenderung beraktivitas di dalam rumah dengan kegiatan yang minim serta lebih banyak menggunakan perangkat gawai. Zhijun yang memimpin riset tersebut menyebutkan, hasil penelitian juga menunjukkan anak-anak tidur lebih larut saat di rumah saja.
Mayoritas anak tidur lebih larut sekitar 57 menit dibandingkan dengan waktu normal pada 2018. Saat akhir pekan, mayoritas anak-anak juga tidur lebih larut sekitar 30 menit. Pola tidur larut juga memengaruhi waktu bangun yang terlambat, yakni sekitar 1 jam 52 menit saat hari kerja dan 60 menit saat akhir pekan.
Dari total responden, hanya sekitar 27,5 persen anak yang rutin tidur siang selama periode tersebut. ”Dengan kata lain, mayoritas anak tidur lebih lama saat malam hari dibandingkan dengan anak-anak di tahun 2018,” ucap Zhijun seperti dilaporkan The New York Times, Senin (17/8/2020).
Zhijun menambahkan, hal unik lainnya adalah pengalaman gangguan tidur di kalangan pengasuh anak justru berkurang. Sebagian besar responden melaporkan tidak mengalami kantuk di siang hari, terbangun di malam hari, atau gangguan tidur lainnya selama pandemi Covid-19.
Pola berubah
Stephen P Becker dan Alice M Gregory, peneliti pola tidur dari Amerika Serikat dan Inggris, mendiskusikan sejumlah perubahan pola tidur yang terjadi selama situasi pandemi. Pengamatan terhadap pola tidur dinilai penting dan berdampak pada berbagai kegiatan sehari-hari, juga pada kondisi psikologis.
Judith Owens, Direktur Pengobatan Tidur dari Boston Children’s Hospital, Massachusetts, Amerika Serikat, melihat ada dampak positif dan negatif yang timbul dari perubahan pola tidur selama pandemi. Bagi kalangan anak dan remaja di AS, kebanyakan dari mereka tidur lebih larut. ”Seperti anak-anak usia dini di China, sebagian kalangan remaja di AS juga mengalami hal serupa. Mereka tidur makin larut dibandingkan dengan saat mereka masih ke sekolah,” ucap Judith.
Judith yang juga menjadi rekan dalam penelitian Zhijun mengatakan, para orangtua dan pengasuh anak turut berupaya menjaga jadwal tidur anak. ”Ketika anak-anak ditemani saat tidur, mereka bisa tidur dengan lebih baik. Perlu banyak penyesuaian dan improvisasi, misalnya membuka tirai jendela agar sinar matahari masuk pada pagi hari,” ujarnya.
Judith menyarankan, Agustus ini adalah masa yang baik bagi orangtua untuk membantu rekalibrasi pola tidur anak yang tidak teratur. Membiasakan bangun lebih pagi adalah permulaan yang baik, lalu buat mereka selalu tidur lebih awal saat malam hari.
”Buat mereka selalu bangun pagi untuk beberapa hari, kemudian geser sedikit demi sedikit waktu tidur sehingga mereka lebih cepat tidur saat malam hari. Sebagai catatan, jangan beri waktu tidur siang dan hindarkan mereka dari gawai saat sebelum tidur. Cahaya matahari natural yang masuk ke jendela kamar juga akan banyak membantu mereka bangun pagi,” tutur Judith.
Psikolog klinis dari Universitas Indonesia, Imelda Ika Dian Oriza, sebelumnya menuturkan situasi apa pun bisa menimpa anak selama pandemi, termasuk soal gangguan tidur. Karena itu, pendampingan orangtua menjadi penting selama di rumah (Kompas, 14/4/2020).
”Jangan sampai orangtua di rumah sibuk dengan pekerjaan, lalu anak pun akhirnya belajar sendiri. Pendampingan anak saat belajar, bermain, tidur, serta aktivitas lainnya tetap diatur secara rasional,” ucap Imelda.