Crown Bidik Konsumen Indonesia untuk 30 Unit Apartemen di Australia
Untuk pertama kalinya, Crown Group meluncurkan proyek terbarunya di Indonesia lebih awal dibandingkan dengan negara lainnya. Pasar Indonesia dinilai sangat potensial bagi pemasaran proyek hunian terbaru Crown Group.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengembang properti terkemuka Crown Group membidik konsumen potensial Indonesia untuk proyek apartemen terbarunya di Melbourne, Australia. Dari 152 unit yang bakal dibangun, hanya 30 unit yang bakal disediakan untuk konsumen Indonesia.
Sesuai aturan Pemerintah Australia, warga asing hanya diperbolehkan memiliki sekitar 30 persen properti di Australia. Jika dihitung dari total unit yang dibangun, itu berarti hanya 45 unit. Karena itulah, Crown tampaknya ingin membuka peluang lebih bagi warga Indonesia untuk berinvestasi atau memiliki 30 unit apartemen itu. Sisanya akan ditawarkan ke negara-negara lain.
”Indonesia dipilih sebagai tempat perdana yang dipilih Crown dalam peluncuran apartemen ini,” kata Direktur Pemasaran dan Penjualan Crown Group Indonesia Tyas Sudaryomo, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Pertama dalam sejarah perusahaan, Indonesia didaulat menjadi lokasi pertama bagi Crown Group untuk memperkenalkan proyek hunian terbarunya. Bahkan, mendahului Sydney dan Melbourne.
Menurut Tyas, secara historis semenjak medio tahun 1990-an, masyarakat Indonesia lebih mengenal kota Melbourne dibandingkan kota Sydney. ”Belum lagi jumlah siswa Indonesia yang melanjutkan studinya di Melbourne. Saya mengira hal ini wajar apabila Crown memperkenalkan proyek Melbourne di Indonesia terlebih dahulu dibandingkan Sydney,” ujar Tyas.
Melbourne merupakan ibu kota Negara Bagian Victoria. Kota ini memiliki pertumbuhan penduduk tercepat di Australia semenjak tahun 2011, dengan rata-rata pertumbuhan penduduk mencapai 2,55 persen per tahun. Sementara dalam setahun terakhir, pertumbuhan di kota terbesar kedua di Australia tersebut 2,65 persen. Jumlah penduduk Melbourne diperkirakan akan mencapai 5 juta jiwa pada tahun 2030.
”Yang perlu diketahui adalah pertumbuhan penduduk di kota Melbourne dipengaruhi oleh arus migrasi yang cukup deras baik dari internasional maupun domestik. Tidak mengherankan, karena Melbourne juga menjadi World’s Most Liveable Cities selama 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Index,” jelas Tyas.
Sales Manager Crown Group Indonesia Reiza Arief juga menambahkan bahwa daya tarik lain yang dimiliki oleh ibu kota Negara Bagian Victoria ini karena telah dikenal sebagai kota pendidikan di Australia. Kota yang memiliki institusi pendidikan terbaik di ”Negeri Kanguru” itu. ”Melbourne University, RMIT, Monash, Swinburne, Deakin adalah beberapa institusi pendidikan terbaik di Australia,” ujar Reiza.
Menurut dia, satu hal yang juga menarik dari Melbourne adalah biaya hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan Sydney. Semua ini mengakibatkan booming industri properti di kota itu. Namun, dengan harga per meter persegi yang lebih rendah dibandingkan dengan Sydney sebagai kota terbesar di Australia.
Oleh sebab itulah, kata Reiza, Melbourne lebih populer bagi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang merupakan first time buyers atau investor.
Kontribusi
Menurut Principal and Partner SGS Economic Planning Terry Rawnsley, kontribusi Melbourne pada tahun 2018-2019 terhadap pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 39,8 persen. Kontribusi ini terbesar dari seluruh wilayah Australia. Sementara produk domestik bruto (PDB) Melbourne pada periode yang sama mencapai Rp 3.690 triliun.
”Meskipun terjadi penutupan sektor manufaktur, kami mencermati bahwa pertumbuhan PDB Melbourne selama empat tahun terakhir adalah yang terkuat dalam kurun waktu 15-20 tahun,” kata Rawnsley.
Ini semua disebabkan oleh perubahan ekonomi yang substansial dari industri manufaktur ke jasa keuangan, profesional, konstruksi, dan layanan kesehatan, yang saat ini menjadi kontributor terbesar perekonomian Melbourne. Dengan kondisi ini, Melbourne jelas menempel ketat Sydney sebagai lokomotif ekonomi Australia.
Proyek perdana Crown Group di Melbourne ini merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita. Apartemen ini menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne.
Hunian vertikal itu didirikan di 175 Sturt Street. Apartemen di Southbank ini akan terdiri dari dua menara yang terdiri dari tipe hunian studio, satu kamar tidur, dua kamar tidur, dan tiga kamar tidur.
Lokasi strategis ini berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan kompleks hiburan terbesar di Melbourne.
Tyas mengatakan, harga apartemen ini sangat bervariasi, antara 11.000-13.000 dollar Australia per meter persegi. Dari pengalaman penjualan apartemen, warga Indonesia lebih menyukai tipe satu kamar tidur.
Meskipun telah diungkapkan berbagai hal menyangkut investasi apartemen di Melbourne ini, Crown Group baru akan secara resmi mengungkapkan nama apartemen tersebut dalam beberapa waktu ke depan.
Crown Group Holdings (Crown Group) merupakan perusahaan properti terkemuka Australia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan properti, investasi properti dan hotel. Perusahaan ini didirikan oleh seorang arsitek bernama Iwan Sunito dan seorang insinyur, Paul Sathio, dengan proyek pertamanya pada tahun 1996.
Crown Group telah berhasil menyelesaikan pembangunan utama di lokasi terbaik Sydney, termasuk Bondi, Bondi Junction, Parramatta, Ashfield, Epping, Homebush, Newington, Pennant Hills, dan Rhodes serta yang terbaru adalah hunian vertikal dengan 25 lantai Arc by Crown Group di kawasan CBD Sydney dan Infinity by Crown Group di kawasan Green Square yang dinobatkan sebagai ”Salah Satu Proyek Terbaik di Dunia” pada saat perhelatan 2017 Property Council of Australia’s Annual Property Congress.
Saat ini, Crown Group memiliki enam proyek besar dalam portofolio usahanya. Tiga proyek utama yang sedang dibangun di kota Sydney: kompleks hunian vertikal senilai Rp 5 triliun dengan lima menara Mastery by Crown Group yang dikembangkan bersama-sama dengan Mitsubishi Estate Asia di kawasan Waterloo; Waterfall by Crown Group juga di kawasan Waterloo; dan Eastlakes Live by Crown Group di kawasan suburban timur Sydney.