Memasuki Era Hunian Cerdas
Rumah aman, rumah nyaman. Selain lokasi, desain properti menjadi penarik minat. Era perubahan, kekuatan teknologi digital sudah berada di dalam genggaman tangan. Properti pun seakan berada dalam genggaman tangan.
Kejahatan merebak, tak segan-segan mengincar kawasan perumahan. Namun, satu demi satu, pencurian maupun perampokan terekam pada layar monitor CCTV, kemudian tersaji dalam ruang media sosial.
Rumah yang aman, tentu menjadi dambaan setiap orang. Di lain sisi, sebagian besar warga perumahan menghadapi persoalan yang sama menyangkut biaya bulanan iuran pengelolaan lingkungan (IPL), termasuk biaya keamanan.
Jika dicermati, faktor biaya terbesar dalam IPL perumahan adalah pembayaran petugas keamanan. Setiap tahun, mengikuti berbagai perhitungan pengelolaan, IPL biasanya mengalami kenaikan, minimal 10 persen.
“Kalau kita bisa bikin hidup lebih aman, nyaman, dan lingkungannya sehat, tanpa harus banyak petugas keamanan berjaga-jaga di setiap sudut kompleks perumahan, sebenarnya itu jauh lebih smart,” kata Direktur PT Panasonic Homes Gobel Indonesia, Atsushi Nitta, di Jakarta, beberapa pekan lalu.
Dalam konsep hunian cerdas atau smart township idealnya pengawasan keamanan tak perlu membutuhkan banyak petugas keamanan. Terdorong idealisme ini, Panasonic Homes melihat celah kebutuhan masyarakat di Indonesia. Sebuah gagasan “memindahkan” rancangan smart township ala Fujisawa, Jepang.
Model hunian cerdas sejenis ini telah dikembangkan di Taiwan dan Malaysia dengan menggandeng pengembang lokal. Tahun 2017, Panasonic Homes bekerja sama dengan Sinar Mas Land membangun proyek PT PanaHome Deltamas Indonesia di kawasan Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pembangunan fisik dimulai awal tahun 2018 dan serah terima unit dijadwalkan siap pada kuartal kedua tahun 2020. Kontrak pembangunan pertama sebanyak 53 rumah di Kluster Asa. Sistem precast membuat pembangunan blok-blok rumah begitu cepat.
Total 13 kluster berisi 800 rumah tapak akan dibangun bertahap dalam kerja sama tersebut. Sebelum Covid-19 menyebar, sesungguhnya kawasan hunian Savasa ini dalam jangka pendek akan dibangun empat kluster, yakni Kluster Asa, Niwa, Hana, dan Yuta.
Sebuah tantangan yang tidak mudah, terutama pembangunan di masa pandemi Covid-19 ini. ”Sebenarnya target kami sudah mulai serah terima pada April. Namun, karena kondisi korona ini, kami masih melihat situasi terbaik, kapan waktu terbaik bisa serah terima? Kemungkinan mulai serah terima unit akan dilakukan pada Idul Fitri. Itu pun dilakukan secara bertahap, 10-15 unit terlebih dahulu,” kata Wulang Nur Widyatmoko, Direktur PT Panasonic Homes Gobel Indonesia.
Ramah lingkungan
Konon, kota cerdas ala Fujisawa dibangun setelah gempa di Jepang yang menyebabkan pemadaman listrik. Karena itulah, pembangunan perumahan itu mengandalkan panel surya sebagai salah satu sumber tenaga listrik. Minimal, warga bisa bertahan selama tiga hari selama terjadi pemadaman listrik.
Bahkan, pembangunan rumah berpanel surya ini diklaim bisa mengurangi emisi karbon dioksida (CO²) karena kebutuhan listrik tidak lagi bergantung pada pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Proyek tersebut diserahterimakan tahun 2012-2013. Desain ”kota kecil” nan cerdas itu mengakomodasi secara detail berbagai elemen, seperti ramah pejalan kaki, memiliki jalur sepeda dan mobil, serta sanitasi yang rapih. Konsep serupa kemudian dilakukan di kawasan smart city Shioashiya (Jepang), Maple Hillpark dan Tropicana Aman-Cheria Residence (Malaysia), serta Wisonchin (Taiwan).
Di Indonesia, dalam perencanaannya, Panasonic juga menggandeng PT Indonesia Research Institute Japan (IRIJ) untuk mengetahui kebutuhan konsumen. ”Setidaknya, (dari hasil riset) ada dua faktor utama orang Indonesia dalam memilih rumah, yakni security dan healthy. Kedua faktor ini benar-benar dieksplor untuk perencanaan kawasan,” ujar Wulang.
Desain perencanaan induk terlebih dahulu memperhatikan arah angin dan sinar matahari. Tujuannya, penghuni kluster-kluster ini tidak akan merasa berada di tengah kawasan industri di Deltamas.
”Kami ingin menciptakan suhu di kluster ini menjadi lebih sejuk. Lay out jalan perumahan ini juga membuat pengendara mobil tidak ngebut. Misalnya, antar-persimpangan sedikit berbelok. Bahkan, material jalan persimpangan dibedakan sehingga otomatis mobil berjalan perlahan-lahan,” kata Wulang.
Desain rumah ini juga benar-benar memiliki bukaan cahaya maksimal sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari. Ventilasi yang memadai juga dirancang untuk meminimalkan penggunaan penyejuk udara (AC).
Wulang mengatakan, salah satu studi arsitektural yang dilakukan menyimpulkan udara panas di dalam rumah terjadi akibat hawa panas itu terperangkap oleh plafon. Karena itulah, lubang ventilasi dibuat di bagian atap sehingga aliran udara panas selalu keluar.
Serupa dengan desain rumah khas Jepang, pemanfaatan lahan kecil benar-benar optimal. Ada kesan luas akibat efisiensi lahan dan desain rumah yang kompak. Kamar tidur di lantai atas, sedangkan ruang tamu/ruang keluarga di lantai bawah menyambung dengan dapur dan meja makan atau dapur diletakkan di teras belakang rumah.
Menurut Wulang, desain kluster ini melibatkan Insada selaku institusi yang kerap mendesain apartemen mewah. Pendekatannya, ruang keluarga yang lega dengan salah satu kuncinya adalah meletakkan kamar tidur di lantai atas.
Konsep smart home di Jepang yang ingin diduplikasi, pertama-tama setiap rumah dilengkapi CCTV yang terkoneksi di gawai pemilik rumah. Juga, ada smart monitoring unit yang terkoneksi dengan sistem alarm, seperti di pintu dan jendela. Juga ada smart uninterruptible power supply yang terkoneksi ke televisi, lampu, dan AC.
”Jadi, dengan CCTV, kita bisa lihat seluruh bagian rumah. Misalnya, saya lupa mematikan televisi. Dari HP di tangan kita, kita bisa matikan televisi,” kata Wulang.
Pengendalian jarak jauh pun dapat digunakan untuk menyalakan penyejuk ruangan atau AC. Bahkan, misalnya sedang berada di luar kota, pemilik dapat menyalakan lampu-lampu rumah di waktu malam sehingga mengesankan rumah memang berpenghuni. Perangkat CCTV pun dapat memberikan notifikasi sehingga melalui layar gawai, bisa mengetahui tamu yang datang ke rumah.
Kedua, bangunan berbentuk dinding precast yang rapi, halus, tahan lama, dan diklaim tahan gempa. Material pelengkap rumah sangat selektif kualitasnya, seperti pintu Jepang.
Ketiga, menyangkut kesehatan, duplikasi Fujisawa berupa Panasonic Pure Tech. Teknologi ini menggunakan filter penyaring partikel udara sehingga udara di dalam rumah menjadi bersih. Inilah investasi masa depan buat keluarga yang sehat.
Pendekatan Fujisawa terdiri dari smart township, smart security, smart home, dan smart community. Nantinya, dalam kluster ini akan dibangun fasilitas portal website untuk komunikasi antar-warga. Interaksi terbangun, begitu pula pusat aktivitas.
Stanley W Atmodjo, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Puridelta Lestari Tbk, mengatakan, ”Sejak awal dirancang, konsep pembangunan Deltamas sudah dirancang menjadi kawasan hunian terpadu antara hunian, komersial, dan industri bertaraf internasional.”
Pengamat properti Ali Tranghanda mengatakan, tahun lalu kawasan industri Deltamas boleh dibilang begitu agresif. Menurut dia, di masa kelesuan pasar akibat pandemi Covid-19 saat ini, tak ada kepastian untuk mengembalikan pasar properti tanpa kreativitas-kreativitas pemasaran.
Itu sebabnya tawaran hunian smart township ala Fujisawa ini bisa menambah pilihan menarik bagi calon konsumen properti.