Paradise Jaring Ide Anak Muda untuk Mitigasi Bencana
PT Indonesia Paradise Property mengumpulkan anak-anak muda untuk menjaring ide-ide mereka guna melakukan mitigasi bencana di Kota Bandung.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Perusahaan pengembang PT Indonesia Paradise Property mengumpulkan anak-anak muda untuk menjaring ide-ide mereka guna melakukan mitigasi bencana di Kota Bandung, Jawa Barat, pada acara Idea Talk, Senin (12/11/2019), di Mall 23 Paskal Shopping Center, Bandung. Ide-ide itu akan dievaluasi untuk diterapkan guna mengurangi jumlah korban jika terjadi bencana di Bandung.
”Anak-anak muda penuh ide yang mungkin terlihat liar, tetapi banyak sisi positif jika ditelaah dan kemudian diterapkan untuk mitigasi bencana. Paradise memiliki fokus pada edukasi kebencanaan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dan kali ini akan kami terapkan di Bandung,” kata Agus Sulistyo, Wakil Presiden Komisaris PT Indonesia Paradise Property.
Menurut Agus, edukasi kebencanaan dipilih sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan karena Indonesia sering dilanda bencana. Paradise terpanggil untuk melakukan edukasi kebencanaan sesuai dengan kearifan lokal guna mengurangi risiko warga saat terjadi bencana.
”Kami memulai langkah ini di Bali dengan mendidik pengusaha mikro di pasar-pasar tradisional. Mereka diajari untuk menata ulang barang dagangan di kios dan toko agar lebih mudah melakukan evakuasi jika terjadi bencana. Mereka juga dididik mengemas barang yang paling penting dan prioritas untuk langsung dibawa jika terjadi bencana banjir, gempa, atau kebakaran,” kata Agus.
Pengusaha mikro dipilih menjadi sasaran edukasi di Bali karena mereka adalah tulang punggung perekonomian di Bali. Jika terjadi bencana, mereka adalah pihak yang paling rawan menanggung dampak paling besar karena kurangnya informasi dan pengetahuan.
Di Bandung, bencana gempa dan banjir menjadi sorotan utama. Selain mengundang generasi muda, Paradise juga mengundang peneliti kegempaan ITB, Nuraini Rahma Hanifah; Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat Adwin Singarimbun; ahli komunikasi Universitas Padjadjaran, Surbekti W Priyadarma; dan pendiri Sakola Pasar, Sarah Ismulah untuk memberi informasi mengenai potensi bencana di Bandung.
Menurut Adwin, dua ancaman bencana utama di Bandung adalah banjir dan gempa. Sesar Lembang yang sudah menyimpan energi selama 600 tahun berpotensi menimbulkan gempa besar yang bakal berdampak ke Kota Bandung.
Rahma yang menjadi peneliti di Pusat Gempa Nasional juga mengonfirmasi adanya ancaman gempa dengan magnitudo 6 atau 7 dari Sesar Lembang. Gempa itu mengancam 2,5 juta warga Bandung dan 8,5 juta warga metropolitan Bandung.
Menghadapi informasi dari para narasumber, para mahasiswa memberikan beberapa ide edukasi kebencanaan. Giovani dari ITB mengusulkan adanya simulasi gempa di pusat-pusat perbelanjaan agar mudah diakses warga sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan saat gempa.
Nurlisa Amelia, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta, mengusulkan perlunya digelar sekolah sadar bencana dan ada pemilihan duta bencana di setiap sekolah. Duta bencana bertugas menjelaskan dampak bencana dan cara menyelamatkan diri ke rekan-rekannya. ”Anak-anak akan lebih mudah memahami sesuatu jika diajarkan rekan mereka,” kata Nurlisa.
Firman dari relawan UInspire mengusulkan dibuatnya video soal kebencanaan dan cara menyelamatkan diri, seperti video panduan keselamatan di pesawat. Video itu dapat disebarluaskan dengan lebih mudah melalui media sosial dan dapat menjangkau lebih banyak orang.
”Banyak ide yang kami dapatkan. Kami akan evaluasi dan telaah agar dapat diterapkan mulai semester pertama 2020,” kata Ami Hatta, Chief Office Support PT Indonesia Paradise Property.