Jakarta Bakal Gelar Formula E Lima Tahun Berturut-turut
Jakarta resmi menjadi salah satu penyelenggara balap mobil berenergi listrik atau Formula E periode 2019-2020. Tidak cukup sekali, Jakarta bakal menyelenggarakan Formula E lima tahun berturut-turut.
Oleh
RANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Jakarta resmi menjadi salah satu penyelenggara balap mobil berenergi listrik atau Formula E periode 2019-2020. Tidak cukup sekali, Jakarta bakal menyelenggarakan Formula E lima tahun berturut-turut.
Formula E merupakan balapan yang mensyaratkan penggunaan mobil bertenaga elektrik. Pebalap harus sangat cermat agar batere mobil listriknya tidak habis sebelum menyelesaikan balapan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumukan Jakarta sebagai tuan rumah ajang balap itu bersama perwakilan Formula E di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
"Jakarta jadi salah satu tuan rumah pada balap Formula E musim keenam. Balapan akan berlangsung 6 Juni 2020. Lokasinya di kawasan Monas. Detil lintasan akan diumumkan kemudian jika sudah tuntas," ucap Anies.
Dua trek alternatif yang disiapkan Pemprov DKI masing-masing memiliki panjang sekitar 3,2 kilometer. Lintasan pilihan pertama dimulai dari Monas (Silang Monas Tenggara), Jalan MI Ridwan Rais, Tugu Tani, Jalan MI Ridwan Rais, Jalan Merdeka Selatan, Wisma Antara, lalu berputar ke Kedutaan Besar AS dan kembali ke Monas.
Sementara itu, lintasan pilihan kedua dimulai dari Silang Monas Selatan, belakang Stasiun Gambir, Jalan MI Ridwan Rais, Jalan Merdeka Selatan, Bundaran Air Mancur, lalu kembali ke Silang Monas Selatan.
Anies menyebutkan, lintasan tidak akan mengganggu lalu lintas sekitar dan sesedikit mungkin mengganggu tanaman. "Berdasarkan perhitungan, tidak ada pemotongan pohon, sedikit mengubah rute lalu lintas, dan ada biaya tambahan untuk bangun lintasan," katanya.
Hal itu berkaca dari lintasan balap di Paris, Perancis yang berlokasi di kawasan cagar budaya. Lintasan dilapisi pelastik sebelum diaspal. Ketika balapan usai maka lintasan dicabut.
PT Jakarta Propertindo menjadi penyelenggara balapan di Jakarta. Jakarta Propertindo memiliki waktu delapan bulan untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait balapan.
Lima kali
Jakarta akan menjadi tuan rumah balapan itu lima tahun berturut-turut. Berdasarkan studi pendahuluan, satu acara balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian hingga lebih dari 78 juta Euro atau Rp 1,2 triliun.
Menurut Anies, kontrak lima tahun sebagai tuan rumah agar investasi yang digelontorkan tidak percuma atau sia-sia. "Investasi infrastruktur tidak untuk sekali pakai. Lalu sesudah itu tidak ada manfaatnya. Investasi dipakai berkelanjutan dan jadi produk sehingga Jakarta bisa mengembangkan aspek lain. Kalau sekali saja, tidak ada kesempatan mengembangkan kemampuan," ucapnya.
Lanjut Anies, akan ada pengalaman dalam lima kali penyelenggaraan balapan itu. Setiap tahunnya ada evaluasi untuk lebih baik dan manfaat ekonomi yang lebih besar. Pembanguna infrastruktur dan barikade sepanjang lintasan bisa bermanfaat untuk kegiatan lainnya.
Direktur Utama Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan, ada hitung-hitungan dalam kontrak lima tahun itu. Kontrak tidak sebatas sebagai penyelenggara saja. Akan tetapi, ada komponen lain termasuk desain lintasan.
"Mudah-mudahan positif bagi perekonomian Jakarta. Sebab investasi di balapan ini sudah ada perhitungan nilai ekonomi bergerak. Manfaat itu yang dikejar," ucap Wahyu.
Jakarta menjadi tuan rumah balapan ketika Formula E sedang tumbuh positif. CEO FIA Formula E Alberto Longo mengatakan, Formula E sebagai usaha rintisan tentu saja tidak serta merta menguntungkan. "Tahun-tahun awal merugi. Itu berlangsung tahun pertama sampai ke tiga. Tahun keempat mulai untung sampai sekarang," kata Alberto.
Promosi
Ajang balapan itu dinilai bisa menjadi promosi penggunaan mobil listrik guna menurunkan polusi udara di Ibu Kota.
Anies berharap melalui Formula E masyarakat bisa beralih ke kendaraan berbasis energi berkelanjutan, seperti mobil listrik dan sepeda.
"Melaui balapan ini warga melihat mobil listrik dan kemampuannya," katanya.
Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia Sadikin Aksa menambahakan, Formula E menjadi ajang balapan roda empat bergengsi di Indonesia setelah 22 tahun absen. Ajang itu bermanfaat untuk menjaring bakat pebalap Indonesia.
"Formula E, balapan baru dan masa depan olahraga balapan elektrik. Nantinya lintasan balap di Jakarta bukan cuma untuk balapan sekali setahun. Bisa untuk balapan lokal maupun Asia Pasifik. Semua untuk membangun talenta pebalap Indonesia," ucap Sadikin.