Sebenarnya, Jaonah sudah mulai membatik sejak berusia belasan tahun. Namun, pada masa itu, membatik hanya dijadikan "kegiatan sampingan" oleh perempuan yang kini berusia 92 tahun itu. Warga Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jateng tersebut lebih fokus pada usaha warung kelontong yang dikelolanya.
Menginjak usia kepala empat, Jaonah mulai menggantungkan hidup sepenuhnya pada batik.Ia beralasan, tanggungannya sudah tidak banyak karena anak-anaknya sudah mentas, bekerja atau mengikuti suaminya. Alasan lain yang tak kalah penting yaitu keinginannya untuk turut melestarikan batik Tegal. Jaonah khawatir batik Tegal punah karena hampir tidak ada anak muda di sekitarnya yang tertarik membatik. Mereka lebih milih bekerja di sektor lain yang dianggap lebih "menjanjikan".
Baca juga : Kiprah Perempuan Pesisir (1): Sukma Dewi Nawangwulan
