FotografiFoto CeritaMunir dalam Sepotong Mural, 17...
Kompas/Hendra A Setyawan

Munir dalam Sepotong Mural, 17 Tahun Menolak Lupa

Representasi tokoh Munir seakan mewakili visualisasi perjuangan HAM yang hingga kini masih terus digemakan. Munir boleh mati, tetapi perjuangannya abadi.

Oleh
HENDRA AGUS SETYAWAN
· 2 menit baca

Nama Munir Said Thalib abadi dalam sejarah perjuangan hak asasi manusia di Indonesia. Pegiat gerakan HAM itu meninggal akibat diracun ketika dalam perjalanan dengan pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004. Sejumlah usaha telah ditempuh untuk mengungkap kasus itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kasus Munir adalah test of our history, (Kompas, 5/3/2005). Namun sayang, setelah laporan Tim Pencari Fakta Munir diserahkan kepada Presiden SBY, praktis hasilnya tidak pernah disampaikan secara utuh kepada publik sehingga segenap masyarakat Indonesia tidak mengetahui secara detail konstruksi konspirasi kasus pembunuhan Munir. Hingga kini, pengungkapan kasus itu tetap belum membuahkan hasil yang optimal dan memuaskan semua pihak.

https://cdn-assetd.kompas.id/EqSsquDGRwvcMszTQeYr-vm3ClE=/1024x652/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F3b8c6c99-0157-4edb-88bf-36ebfee076c3_jpg.jpg
Kompas/Raditya Helabumi

Warga melintasi sebuah mural yang mengungkapkan kekecewaan atas kematian tokoh HAM, Munir, di Jalan Wali Kota Mustajab, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/5/2009).

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000