Lebaran Tak Afdal Tanpa Uang Baru, Warga Palembang Berburu Tukarkan Uang
›
Lebaran Tak Afdal Tanpa Uang...
Iklan
Lebaran Tak Afdal Tanpa Uang Baru, Warga Palembang Berburu Tukarkan Uang
Demi mendapatkan uang baru, warga rela antre di tengah panas terik dan dalam kondisi berpuasa Ramadhan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Jelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, warga mulai berbondong-bondong menukarkan uang baru dengan berbagai jenis pecahan. Bagi warga, uang baru akan menyempurnakan semangat berbagi kebahagiaan dalam tradisi memberi tunjangan hari raya atau THR kepada sanak keluarga ataupun orang-orang di sekitar.
Hal itu tampak saat Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Selatan membuka layanan penukaran uang melalui mobil kas kelilingnya di Pasar Palimo, Palembang, Sumsel, Kamis (21/3/2024) sekitar pukul 09.00. Sejak dua jam sebelum mobil tiba, puluhan warga sudah menunggu kehadirannya. Saat layanan dimulai, orang-orang rela mengantre di tengah cuaca panas terik meskipun sedang berpuasa Ramadhan.
Salah satu nasabah layanan itu adalah warga Ilir Timur Tiga, Palembang, Putri Aprila (26). Setelah mengantre lebih kurang satu jam, Putri berhasil menukarkan uang senilai Rp 4 juta dengan uang baru berbagai jenis pecahan, terdiri dari pecahan Rp 1.000 senilai Rp 100.000, Rp 2.000 (Rp 400.000), Rp 5.000 (Rp 500.000), Rp 10.000 (Rp 1 juta), Rp 20.000 (Rp 1 juta), dan Rp 50.000 (Rp 1 juta).
Uang itu disiapkan Putri untuk berbagi THR dengan sanak keluarga yang masih kecil, seperti keponakan dan orang-orang kurang mampu di sekitarnya yang biasa dijumpai sehabis shalat Idul Fitri. Bagi Putri, uang baru akan menyempurnakan semangat berbagi kebahagiaan tersebut.
”Idul Fitri adalah hari yang terbaik. Jadi, kita harus menyiapkan semuanya dengan baik, termasuk menyiapkan uang terbaik untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Rasanya tidak afdal kalau berbagi menggunakan uang yang lecek,” ujar Putri.
Tata cara penukaran
Sebagai lulusan Jurusan Akuntansi Universitas Sriwijaya dan pernah magang di BI Sumsel, Putri cukup paham tata cara untuk menukarkan uang tersebut. Sebelum mendatangi mobil kas keliling, dia mendaftar lebih dahulu melalui laman Pintar.bi.go.id sejak Senin (18/3/2024). Dengan begitu, setiba di lokasi, dirinya bisa menukarkan uang tanpa hambatan.
Idul Fitri adalah hari yang terbaik. Jadi, kita harus menyiapkan semuanya dengan baik, termasuk menyiapkan uang terbaik untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Rasanya tidak afdal kalau berbagi menggunakan uang yang lecek.
”Setiap menjelang Idul Fitri, saya selalu menukar uang baru untuk berbagi THR. Tetapi, tahun ini, caranya agak berbeda. Kalau dulu, kita bisa langsung datang dan ikut antre di lokasi. Kalau sekarang, kita harus mendaftar lebih dahulu. Jadi, kita harus update informasi agar tidak ada hambatan saat sudah tiba di lokasi penukaran uang,” kata Putri.
Sebaliknya, karena tidak tahu informasi baru, warga Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Hajriah (30), harus gigit jari. Setelah mengantre sekitar dua jam, Hajriah justru tidak bisa menukarkan uang senilai Rp 4 juta yang sudah disiapkannya. Itu karena dia belum terdaftar dalam laman Pintar.bi.go.id.
Tak pelak, Hajriah tak kuasa menahan haru. Matanya berkaca-kaca dan suaranya bergetar saat diajak bicara oleh petugas BI dan warga di sekitarnya.
”Padahal, saya sudah berlarian mengambil uang dari ATM untuk buru-buru ikut antre di sini. Saya juga sudah antre dua jam, dari sekitar pukul 07.00, dalam kondisi berpuasa,” tutur Hajriah menceritakan usahanya.
Hajriah sangat berharap menukarkan uang baru sesegera mungkin karena tidak lama lagi dia dan keluarganya akan mudik ke Lampung. Kalau tidak secepatnya, dia takut tidak sempat lagi mendapatkan uang baru.
”Uang baru penting sekali agar THR yang saya berikan kepada sanak keluarga lebih berkesan. Apalagi, sudah tiga tahun saya tidak mudik,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari akun Instagram @bank_indonesia_sumsel, BI Sumsel membuka layanan penukaran uang untuk kebutuhan THR Idul Fitri tahun 2024 di 145 loket perbankan yang tersebar di seluruh Sumsel. BI Sumsel bekerja sama dengan sejumlah perbankan pelat merah milik BUMN, perbankan daerah, dan bank-bank swasta.
Layanan penukaran uang di loket perbankan dibatasi maksimal Rp 3,7 juta, terdiri dari pecahan Rp 50.000 berjumlah 20 bilyet senilai Rp 1 juta, Rp 20.000 berjumlah 50 bilyet (Rp 1 juta), Rp 10.000 berjumlah 100 bilyet (Rp 1 juta), Rp 5.000 berjumlah 100 bilyet (Rp 500.000), dan Rp 2.000 berjumlah 100 bilyet (Rp 200.000). Layanan ini tersedia setiap Selasa pukul 09.00-11.00 selama 26 Maret-2 April 2024.
BI Sumsel pun menyediakan layanan penukaran uang melalui kas keliling di 11 lokasi di sekitar Palembang. Lokasinya antara lain di pusat perbelanjaan tradisional ataupun modern, bandara, kawasan perairan Sungai Musi, stasiun kereta api, area istirahat Tol Palembang-Lampung, dermaga/pelabuhan, dan layanan terpadu di Kantor DPRD Sumsel.
Layanan penukaran uang di kas keliling dibatasi maksimal Rp 4 juta. Rinciannya adalah pecahan Rp 50.000 berjumlah 20 bilyet (Rp 1 juta), Rp 20.000 berjumlah 50 bilyet (Rp 1 juta), Rp 10.000 berjumlah 100 bilyet (Rp 1 juta), Rp 5.000 berjumlah 100 bilyet (Rp 500.000), Rp 2.000 berjumlah 200 bilyet (Rp 400.000), dan Rp 1.000 berjumlah 100 bilyet (Rp 100.000).
Uang baru penting sekali agar THR yang saya berikan kepada sanak keluarga lebih berkesan. Apalagi sudah tiga tahun saya tidak mudik. (Hajriah)
Untuk mengakses layanan ini, warga terlebih dahulu mendaftar dan menentukan lokasi penukaran uang melalui laman Pintar.bi.go.id. Pemberian layanan bagi yang belum mendaftar di laman itu bisa dilakukan selama kuota uang tersedia. Layanan tersedia selama periode 21 Maret-4 April 2024.
Kepala BI Sumsel Ricky Perdana Gozali kepada awak media dalam peluncuran Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 2024 di Palembang, Senin (18/3/2024), mengatakan, pihaknya menyediakan total uang Rp 5,3 triliun dengan beragam pecahan untuk penukaran uang THR Idul Fitri tahun ini. Jumlah uang yang disediakan itu meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu. Hal itu seiring dengan bertambahnya permintaan dari masyarakat.