Rakyat Indonesia Dukung Terwujudnya Perdamaian di Palestina
›
Rakyat Indonesia Dukung...
Iklan
Rakyat Indonesia Dukung Terwujudnya Perdamaian di Palestina
Massa menunjukkan solidaritas kemanusiaan kepada Palestina di Monas. Mereka berharap kedamaian di Palestina segera terwujud.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Massa dari berbagai lapisan masyarakat memenuhi Monumen Nasional untuk memberikan dukungan dan solidaritas kepada Palestina, Minggu (5/11/2023). Massa berharap perdamaian di Palestina dapat terwujud dan Pemerintah Indonesia bisa turut serta dalam mewujudkannya.
Masyarakat menunjukkan beragam ekspresi dalam membela Palestina yang masih diselimuti perang. Dari kibaran bendera Palestina hingga poster bertuliskan dukungan kepada Palestina menghiasi kawasan Monas.
Dibalut syal bendera dan stiker bendera Palestina di pipi, Guntur Cahyono (45) datang bersama istri dan anaknya ke Monas untuk memberikan dukungan serta mengecam tindakan Israel yang telah bertindak tidak manusiawi kepada warga Palestina.
Guntur menilai, semua warga dari belahan negara harus satu suara dan mendukung Palestina bebas dari perang.
”Banyak warga dan anak-anak telah menjadi korban. Kedamaian Palestina harus diwujudkan. Semuanya, Indonesia dan negara lain harus bersatu menghentikan perang di sana,” kata Guntur.
Peserta unjuk rasa lainnya, Atika Ramlan (29) dan ayahnya, Niko Ramlan (61), juga tak ingin melewatkan dukungan kepada Palestina. Mereka sengaja datang dari Yogyakarta ke Jakarta untuk menyuarakan solidaritas dan mengecam aksi kekerasan yang menyebabkan rakyat Palestina menderita.
”Kita berdiri bersama Palestina. Kita ingin di Palestina menjadi damai. Kekerasan dan pembunuhan harus dihentikan. Free Palestine,” kata Niko.
Selain menyuarakan dukungan kepada Palestina, massa juga mendukung dan berharap Pemerintah Indonesia menjadi negara yang vokal menyuarakan kedamaian di Palestina.
”Dukungan kita kepada pemerintah agar memberikan bantuan, lantang di forum internasional, mengajak negara lainnya, dan ikut serta dalam perdamaian di Palestina,” kata Atika, menambahkan.
Tak hanya itu, sejumlah pedagang juga tak mau ketinggalan memberikan dukungan kepada Palestina. Fauzan Nasrul (35), misalnya. Tak jauh dari pintu gerbang Monas, ia menawarkan minuman kemasan, es teh, dan aneka sirup untuk warga yang ikut aksi bela Palestina.
Ini doa kami untuk di Palestina. Semoga bantuan donasi dan doa kami sampai ke sana. Save Palestina. Kami bersama rakyat Palestina.
Tak seperti pedagang lainnya yang menjual aneka minuman seharga Rp 5.000-Rp 10.000, Fauzan hanya menjual minuman kemasan seharga Rp 2.000 dan minuman lainnya Rp 3.000.
”Jual lebih murah untuk sesama yang hadir di sini. Ini bentuk dukungan saya untuk Palestina. Uang ini setengahnya akan saya donasikan (untuk Palestina), setengah lagi untuk anak-anak yatim piatu,” kata Fauzan.
Ada pula Dewi Kumala (28) bersama adiknya yang menawarkan aneka minuman dan berbagai kue. Semua uang hasil penjualan itu juga mereka donasikan untuk warga di Palestina.
”Ini doa kami untuk di Palestina. Semoga bantuan donasi dan doa kami sampai ke sana. Save Palestina. Kami bersama rakyat Palestina,” ujarnya.
Aksi bela Palestina itu dihadiri pula oleh sejumlah pejabat negara, seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua DPR Puan Maharani, serta pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Retno Marsudi menegaskan dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina. Dukungan dan solidaritas kemanusiaan itu juga ditunjukkan dengan mengirimkan bantuan pertama kepada Palestina.
”Bukan hanya bantuan pemerintah, tetapi seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga kemanusiaan,” kata Retno.
Sementara itu, Muhadjir Effendy mengatakan, kehadiran tiga menteri pada aksi di Monas menjadi keseriusan dan sikap pemerintah untuk mendukung Palestina.
”Kita akan dukung Palestina dengan seluruh kekuatan sampai Palestina merdeka,” katanya.
Muhadjir mengajak masyarakat Indonesia bersalawat dan berdoa bersama agar rakyat Palestina lepas dari penderita yang berkepanjangan.
Yaqut Cholil Qoumas melanjutkan, berkumpulnya semua lapisan masyarakat menunjukkan kecintaan rakyat Indonesia kepada bangsa Palestina.
Sementara itu, Puan Maharani mengatakan, Indonesia akan terus konsisten mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. ”Saya hadir di sini atas undangan Pak Din Syamsuddin, karena dapat merasakan bahwa apa yang telah dilakukan dan terjadi di Palestina adalah hal yang tidak bisa diterima oleh kita semua,” ucap mantan Menko PMK itu.
Puan mengatakan, salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia sesuai UUD 45 ialah menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. ”Bangsa Indonesia sejak zaman Bung Karno, presiden pertama, hingga saat ini tetap tegas secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina,” ujarnya.