Lebaran sudah dekat, THR sudah dibagikan. Beda generasi, beda cara menghabiskannya. Seperti apa?
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Karyawan dari berbagai latar belakang generasi memiliki cara berbeda dalam memanfaatkan tunjangan hari raya atau THR Lebaran 2024. Semakin muda usia karyawan, semakin besar kemungkinan uang THR dipakai untuk menambah tabungan.
Berdasarkan laporan survei ”Ramadhan 2024 in Indonesia: Trends in Festive Shopping, THR spending and Mudik Travel” yang dirilis YouGov pada Februari 2024, responden dari generasi Z cenderung menggunakan uang THR Lebaran 2024 untuk menambah tabungan mereka. Lebih kecil kemungkinan bagi mereka memakai uang THR Lebaran 2024 untuk membayar zakat, utang, belanja, dan biaya perjalanan mudik.
Generasi Z cenderung menggunakan uang THR Lebaran 2024 untuk menambah tabungan mereka.
Generasi milenial cenderung memakai sebagian THR untuk hadiah kepada keluarga, teman, ataupun rekan kerja. Sisanya baru mereka gunakan untuk membayar utang dan biaya perjalanan mudik.
Sementara itu, generasi X lebih besar kemungkinannya dibandingkan generasi lain menggunakan THR Lebaran 2024 untuk bayar zakat dulu. Selanjutnya, uang THR dialokasikan untuk pengeluaran lainnya.
Survei YouGov itu dilakukan secara daring pada Januari 2024, dengan sampel sebanyak 2.136 orang dewasa di Indonesia berusia 18 tahun ke atas, menggunakan kuesioner yang dirancang oleh YouGov. Angka-angka data telah ditimbang berdasarkan jenis kelamin, usia, kelas sosial ekonomi, dan tingkat kota agar mewakili populasi daring dewasa di Indonesia berusia 18 tahun ke atas dan mencerminkan perkiraan populasi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Generasi X yang lahir pada tahun 1965 hingga 1980. Generasi Y atau milenial mereka yang lahir pada tahun 1981 hingga 1996. Adapun generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012.
Dalam laporan survei yang sama, YouGov menyebutkan, hampir tiga perlima konsumen Muslim berencana untuk menyalurkan setidaknya sebagian dari THR keagamaan tahun 2024 mereka untuk tabungan dan zakat. Sebagian uang THR yang ada juga akan dipakai untuk belanja, sebelum diberikan sebagai hadiah kepada keluarga, teman, atau kenalan mereka yang membutuhkan.
THR keagamaan juga dianggap mampu memberikan keringanan keuangan dan mengejar peluang investasi. YouGov mengatakan, satu dari empat konsumen memiliki anggapan seperti itu.
Head of Macroeconomics and Finance di Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M Rizal Taufikurahman, Jumat (5/4/2024), di Jakarta, menyampaikan, mayoritas pekerja saat ini didominasi oleh generasi milenial. Kebanyakan dari mereka juga sudah berkeluarga.
Dengan demikian, masuk akal jika penggunaan THR Lebaran 2024 lebih banyak untuk konsumsi, baik belanja rumah tangga, mudik, maupun hadiah.
”Apalagi, generasi milenial yang statusnya ialah pekerja lepas. Lebih besar bagi mereka ini untuk memakai gaji sekaligus THR keagamaan mereka untuk belanja kebutuhan Lebaran,” ujarnya.
Generasi Z memang sudah ada yang masuk pasar kerja. Akan tetapi, umumnya di antara mereka masih first jobber dan belum mapan. Ada pula pekerja generasi Z yang hidupnya ditopang oleh orangtua mapan. Oleh karena itu, Rizal tidak heran jika ada pekerja generasi Z yang cenderung memakai uang THR keagamaan untuk menabung dulu.
Semakin bertambahnya generasi baru di pasar kerja, menurut Rizal, ada kemungkinan beda cara pengalokasian uang THR keagamaan. Sebagai contoh, mudik akan menjadi kenangan yang harus dinikmati oleh generasi milenial. Sementara bagi generasi Z, tradisi mudik akan lambat laun berkurang.
”Secara umum, kami saat ini masih memandang THR keagamaan menjadi tambahan pendapatan pekerja menjelang Lebaran. Uang yang dipakai belanja barang, hadiah, mudik, dan bayar utang menjelang Lebaran itu cenderung berasal dari uang THR. Untuk menabung, kami melihat justru mereka mengambil dari uang gaji,” imbuh Rizal.
Head of Communications Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan, terjadi lonjakan penjualan pada barang-barang kategori mode Muslim, mode perempuan, mode anak dan bayi, otomotif, serta makanan dan minuman di Tokopedia.
Ini mendasarkan data transaksi mingguan pada 25–31 Maret 2024 dibandingkan data mingguan pada Februari 2024. Penjualan mode Muslim, misalnya, naik 12,5 kali lipat.
Lalu, di fitur Shop | Tokopedia (Tiktok Shop) pada aplikasi Tiktok, penjualan barang-barang yang masuk kategori kecantikan dan perawatan diri, elektronik, mode perempuan, mode Muslim, dan mode pria meningkat tinggi pada periode 25–31 Maret dibandingkan data transaksi mingguan pada Februari 2024. Produk kecantikan dan perawatan diri misalnya, naik tujuh kali lipat.
”Setelah THR keagamaan mulai cair, animo belanja daring cenderung lebih meningkat. Hal itu tecermin dari data transaksi di platform kami,” ujar Aditia.