M PASCHALIA JUDITH J, RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sepekan menjelang Lebaran, harga daging sapi merangkak naik hingga Rp 136.380 per kilogram. Pasokan daging kerbau beku impor yang biasanya digunakan untuk operasi pasar juga terbatas. Sementara, harga beras medium juga masih bertengger di atas Rp 14.000 per kilogram.
Ketua Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Hasan Basri, saat ditemui di Cipinang, Jakarta, Selasa (2/4/2024), mengatakan, menjelang Lebaran tahun ini, harga daging sapi rata-rata Rp 140.000 per kilogram, lebih tinggi dibanding tahun lalu yakni sekitar Rp 120.000. “Karena harganya mahal, penjualan daging sapi pada Lebaran tahun ini sepertinya menurun,” kata Hasan.
Hasan menyebut, pemerintah biasanya menggelontorkan daging kerbau beku ke pasar untuk menahan harga daging sapi agar tidak meroket. Tahun lalu, harga daging kerbau ini Rp 80.000, tetapi tahun ini sudah menyentuh Rp 110.000 per kg.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan, mereka telah mengajukan izin impor daging kerbau beku dari India sejak awal 2024 dengan kuota 100.000 ton. Namun, hingga saat ini izin impor itu belum keluar. Stok daging kerbau beku yang berada di gudang Bulog pun sudah habis.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Berdikari Kaspiyah mengatakan, sebanyak 2.583 ekor sapi bakalan dan sapi siap potong impor telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (1/4). Sapi berbobot 500 kg akan dipotong dan segera didistribusikan.
Sapi yang diimpor Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan ID Food itu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri hingga Idul Adha. Sapi impor itu rata-rata berbobot 325 kg. Sapi bakalan atau yang belum siap potong akan digemukkan 3-4 bulan.
Sementara itu, harga beras di tingkat konsumen juga masih tinggi. Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga beras medium di tingkat pedagang eceran berkisar Rp 14.050 per kg. Harga ini lebih tinggi dibandingkan April 2023 yang senilai Rp 11.900 per kg. Adapun harga eceran tertinggi beras medium sekitar Rp 10.900 - Rp 11.800 per kg.
Menurut Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid, harga beras saat ini cenderung lebih baik dibandingkan bulan lalu. Jika beras di luar pasar induk masih mahal, ada kemungkinan penjual menjajakan stok lama yang diperoleh dengan harga tinggi.
“Saat ini, harga beras medium di pasar induk berkisar Rp 11.000 - Rp 11.500 per kg. Kondisi ini lebih baik dibandingkan bulan lalu yang harganya Rp 14.000 - Rp 14.500 per kg,” katanya.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rachmi Widiriani, dalam diskusi di Jakarta, mengatakan, setelah harga beras yang sempat melambung, harga beras kualitas medium sudah bisa ditekan hingga Rp 12.800 – Rp 13.000 per kilogram. Harga beras diprediksi akan menurun lagi karena sentra padi akan memasuki masa panen pada April 2024.
Selain itu, program penyaluran bantuan pangan bagi 22 juta kelompok penerima manfaat yang masih berlangsung hingga Juni mendatang diharapkan membuat distribusi berjalan baik. Selama periode tersebut, masyarakat prasejahtera mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram setiap bulan.
“Dengan adanya bantuan pangan ini, warga bisa mendapatkan komoditas dengan harga pertama karena dari hulu hingga hilir sudah dikelola dengan baik,” ucapnya.