Pemerintah akan membahas penyesuaian HPP gabah dalam sepekan ini. Kenaikan HPP itu diperkirakan tidak terlalu besar.
Oleh
HENDRIYO WIDI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di tingkat petani pada tahun ini bisa menjadi di atas Rp 5.000 per kilogram. Hal itu menyusul rencana Badan Pangan Nasional yang akan menyesuaikan HPP gabah tersebut.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Senin (1/4/2024), mengatakan, HPP gabah di tingkat petani akan kembali disesuaikan tahun ini. Pembahasan rencana itu akan melibatkan asosiasi dan serikat petani, serta Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
”Menteri Pertanian sudah menelepon saya meminta hal itu. Kalau bisa, pembahasan penyesuaian HPP gabah akan diselesaikan pekan ini,” ujarnya dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Lebaran yang digelar secara hibrida di Jakarta.
Penyesuaian HPP gabah kering panen (GKP) itu juga diusulkan serikat atau asosiasi petani sejak medio Januari 2024. Serikat Petani Indonesia, misalnya, mengusulkan HPP GKP Rp 7.000 per kg dengan pertimbangan kenaikan biaya produksi dan inflasi pangan.
Namun, waktu itu, usulan tersebut belum dibahas secara formal. Hal itu mengingat harga gabah dan beras masih tinggi. Jika HPP GKP dinaikkan, harga gabah dan beras akan semakin tinggi atau lambat turun.
Saat ini, Bapanas mematok HPP GKP di tingkat petani Rp 5.000 per kilogram (kg). Kebijakan itu diatur dalam Peraturan Bapanas Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Regulasi itu juga mengatur HPP gabah kering giling di tingkat penggilingan dan Perum Bulog.
Kalau bisa, pembahasan penyesuaian HPP gabah akan diselesaikan pekan ini.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso juga meminta pemerintah segera menetapkan HPP gabah baru. Kebijakan itu diperlukan karena panen raya padi di sejumlah daerah sudah mulai marak sejak Maret 2024 dan akan memuncak pada April 2024.
Hingga Mei 2024 pun, masih akan ada panen besar di sejumlah daerah di Indonesia sehingga harga gabah akan semakin turun. Saat ini, harga GKP petani sudah turun drastis dibandingkan Februari 2024.
“Harga gabah di penggilingan saja sudah di kisaran Rp 5.000-Rp 6.000 per kg. Jika panen padi terus berlangsung sampai Mei 2024, harga gabah pasti akan semakin rendah,” katanya.
Berdasarkan panel harga pangan Bapanas, per 1 April 2024, harga rerata nasional GKP di tingkat petani Rp 6.160 per kg. Harga tersebut merosot jauh dari harga rerata nasional GKP di tingkat petani pada Februari 2024 yang sebesar Rp 7.080 per kg. Kendati demikian, harga rerata itu masih di atas HPP GKP petani Rp 5.000 per kg.
Ketua Umum Persatuan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin berpendapat, HPP gabah memang perlu disesuaikan. Namun, penyesuainnya harus benar-benar terukur dan nilainya diperkirakan tidak terlalu besar dari HPP sebelumnya.
“Kalau (HET beras premium) di hilir sudah direlaksasi, maka (harga gabah) di hulu juga perlu disesuaikan agar tidak anjlok sehingga merugikan petani. Kalau hal itu tidak dilakukan, maka akan kurang bijak,” kata Bustanul.
Pada 10 Maret 2024, Bapanas merelaksasi HET beras premium dari Rp 13.900-Rp 14.400 per kg menjadi Rp 14.900-Rp 15.400 per kg. Relaksasi yang semula hanya berlaku pada 10-23 Maret 2024 tersebut diperpanjang hingga 24 April 2024.