Tiket Kereta Api Lebaran Banyak Tersisa untuk H-7 sampai H-10 dan H+6 hingga H+10
Tiket KA masih tersedia terutama untuk keberangkatan di bawah H-7 hingga H+6 Lebaran.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga Rabu (20/3/2024) pukul 09.00, total 1,6 juta tiketkereta api baik jarak menengah maupun jauh telah terjual untuk periode keberangkatan H-10 hingga H+10 Lebaran. Namun, tiket KA masih tersedia terutama untuk keberangkatan antara H-7 hingga H-10 dan H+6 hingga H+10 Lebaran.
Kebanyakan tiket yang habis pada H-10 hingga Lebaran adalah tiket kereta api dari stasiun di sisi barat Pulau Jawa menuju ke timur, atau arus mudik. Demikian pula sebaliknya, tiket pada Lebaran hingga H+10 kebanyakan habis untuk kereta dari stasiun keberangkatan di sisi timur Pulau Jawa menuju ke arah barat, atau arus balik.
Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/3/2024), menyampaikan, angka penjualan itu setara dengan 48 persen total tiket yang disediakan sebanyak 3,3 juta tiket. Masyarakat telah jauh hari membeli tiket untuk keberangkatan pada Minggu (31/3/2024) atau H-10 hingga Minggu (21/4/2024) atau H+10 Lebaran. ”Penjualan masih berlangsung,” ujarnya.
Adapun KA favorit periode Lebaran didominasi rute Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, begitu pula sebaliknya. Beberapa di antaranya KA Airlangga relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi, KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar, serta KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari.
Dalam survei Badan Kajian Transportasi Kementerian Perhubungan, KA antarkota menjadi moda favorit masyarakat untuk mudik Lebaran 2024. Sebanyak 20,3 persen masyarakat atau 39,32 juta orang memilih moda tersebut. Data ini sekaligus menunjukkan, KA sebagai moda paling dominan di antara opsi lainnya.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, kapasitas angkut KA antarkota telah ditingkatkan menjadi 3,31 juta kursi. Kenaikan itu dilakukan melalui penambahan perjalanan kereta api.
”Namun, masih ada potensi 30,41 juta calon peminat KA yang belum bisa terangkut sehingga harus mencari alternatif lain selama periode H-7 sampai H+7 Lebaran,” ujarnya.
Risal memaparkan, volume penumpang tiap jenis rangkaian, yakni KA antarkota, KA perkotaan regional, KA perkotaan komuter, diprediksi meningkat dibanding tahun 2023. Volume KA antarkota diperkirakan naik 13,3 persen dibanding realisasi tahun 2023 menjadi 3,2 juta orang, diikuti pertumbuhan KA perkotaan regional (10,3 persen), serta KA perkotaan komuter (26,7 persen).
Pada Sabtu (16/3/2024) lalu, jumlah pemesanan tiket KA antarkota mencapai 1,26 juta tiket. Angka itu setara dengan 52,7 persen dari kapasitas angkut. Guna mengakomodasi antusiasme pemudik, frekuensi perjalanan pun ditambah 45 KA dalam sehari, dari 386 KA menjadi 431 KA per hari.
Upaya serupa dilakukan pada KA perkotaan regional. Ada penambahan 11 KA dalam sehari sehingga total menjadi 281 KA selama periode Lebaran 2024.
Risal mengatakan, sejumlah tantangan perlu diantisipasi pada periode libur mendatang. Pertama adalah cuaca ekstrem dan bencana alam, antara lain banjir, tanah longsor, dan tanah labil yang berpotensi terjadi.
”Kita tahu, Jawa Barat ada yang bergeser tanahnya, di Jawa Tengah ada daerah yang rawan banjir. Ini yang jadi perhatian kami,” ujar Risal.
Kedua, libur panjang dan destinasi wisata ramai dikunjungi. Akibatnya, ada potensi lonjakan jumlah dan penumpukan penumpang di stasiun dekat lokasi wisata.
Kapasitas angkut KA antarkota telah ditingkatkan menjadi 3,31 juta kursi.
Ketiga, pelintasan sebidang masih menjadi tantangan mendasar. Hal ini seiring bertambahnya pengguna jalan raya bersamaan dengan penambahan perjalanan KA Lebaran.
”Kami sudah bersurat kepada bupati, wali kota, dan gubernur yang memiliki lintasan sebidang untuk minta penambahan petugas menjaga pintu pelintasan tersebut, baik petugas dinas perhubungan maupun satpol PP yang dilalui penumpang,” tutur Risal.
Wisata berkereta
Tak hanya menyediakan KA reguler, PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menaungi PT Kereta Api Pariwisata juga memiliki perhatian khusus pada sektor pariwisata. Opsi masyarakat untuk berwisata pun makin banyak.
Ia mencontohkan, KAI memiliki rangkaian baru di Sulawesi Selatan yang menghubungkan Makassar hingga Parepare. Jalur ini terdiri atas 14 stasiun yang merupakan titik potensi wisata. Hal ini menjadi tantangan bagi PT KAI untuk memberi pelayanan pada pelanggannya.
CEO KAI Wisata Hendy Helmy mengemukakan, KA pariwisata dalam masa Lebaran hanya menjadi pendukung proyek-proyek induk KAI, khususnya bagi KA reguler. Namun, tawaran berbeda tetap diberikan.
”Kami juga mencoba membuat paket-paket wisata atau paket-paket mudik. Jadi, paket mudik untuk arus balik itu, kami beri diskon 10 persen. Kami tak menambah kapasitas, tetapi memberikan layanan tambahan saja,” ujarnya.
Saat ini, KAI memiliki delapan kereta wisata yang dirangkai pada beberapa KA. Adapun KA yang menawarkan panorama terbaik sepanjang perjalanan, antara lain KA Argo Parahyangan dan KA Papandayan.