Video tentang Makanan dan Film Kriminal Laris Selama Ramadhan
Temuan kenaikan durasi menonton video dengan tema-tema itu berasal dari survei Google dan Kantar bertajuk ”Why Video”.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas menonton video beraliran langsung atau streaming menjadi penyumbang terbesar kenaikan lalu lintas konsumsi data seluler selama Ramadhan. Tontonan video streaming bertema makanan, latihan beban, dan kriminal termasuk paling digemari.
Berdasarkan laporan ”Recharge, Reconnect, and Celebrate: Consumer Insights for Successful Ramadhan 2024 Campaigns” di laman Think with Google, waktu menonton video terkait makanan di platform Youtube pada Ramadhan 2023 naik 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, waktu menonton video terkait latihan beban di Youtube naik 60 persen. Selanjutnya, waktu menonton video terkait film kriminal meningkat 50 persen. Laporan ini disebarluaskan oleh Google pada Kamis (14/3/2024).
Temuan kenaikan durasi menonton video dengan tema-tema tersebut berasal dari survei Google dan Kantar bertajuk ”Why Video”. Survei ini menyasar 607 pemirsa video mingguan berusia 18–24 tahun dan hasilnya dikumpulkan mulai 26 Mei -6 Juni 2023.
Dalam laporan ”Recharge, Reconnect, and Celebrate: Consumer Insights for Successful Ramadhan 2024 Campaigns”, Google juga melaporkan kata kunci ”halal bihalal”, ”open house”, ”sahur on the road”, dan ”buka puasa” paling banyak dicari di platform Youtube selama Ramadhan 2023. Pencarian dengan kata kunci tersebut naik 250 persen dibandingkan Ramadhan 2022.
Lonjakan menonton video streaming di Youtube teramati pada saat sahur (pukul 02.00–04.00 WIB) dan waktu berbuka puasa (16.00–18.30). Rata-rata waktu menonton konten video streaming di Youtube pada saat sahur naik 230 persen dibandingkan hari biasa. Sementara rata-rata waktu menonton konten video streaming di Youtube pada saat berbuka puasa meningkat 4 persen dibandingkan hari biasa.
Selama Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri, lalu lintas konsumsi data seluler biasanya naik 10–20 persen dibandingkan hari biasa.
Head of Service Operation Management Region Jabodetabek XL Axiata Okrisimon, yang ditemui saat buka puasa bersama, Kamis petang, di Jakarta, mengatakan, selama Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri, lalu lintas konsumsi data seluler biasanya naik 10–20 persen dibandingkan hari biasa. Beberapa tahun terakhir, kenaikan lalu lintas konsumsi data seluler sebesar itu disumbang oleh aktivitas menonton video streaming, berselancar di mesin pencari, mengakses media sosial, dan bermain gim.
”Ketika masa Ramadhan, puncak kenaikan lalu lintas konsumsi data internet terjadi pada pukul 03.00 sampai pukul 09.00. Waktu sahur, lalu lintas konsumsi data mulai merangkak naik. Porsi konsumsi data seluler terbesar adalah menonton video streaming,” ujarnya seakan menegaskan temuan Google tersebut.
Menurut Okrisimon, bermain gim streaming juga terpantau melonjak pada saat jam puncak kenaikan lalu lintas konsumsi data seluler. Dilihat porsi kontribusinya terhadap total kenaikan, dia menyebut hampir setara dengan menonton video streaming.
XL Axiata, katanya, telah meningkatkan kapasitas server jaringan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi data seluler. Untuk momen perayaan Idul Fitri, XL Axiata bahkan telah menyiapkan menara pemancar dan genset mobile di titik-titik keramaian.
Tren format video
Pemerhati budaya dan komunikasi digital, Firman Kurniawan, Jumat (15/3/2024), di Jakarta, berpendapat, konsep aktivitas selama Ramadhan kerap disebut memulihkan diri atau recharge. Dengan kata lain, pelaku ibadah puasa yang mengonsumsi konten video streaming untuk memulihkan kembali pemahaman, keyakinan, ataupun mengoreksi sikap supaya relevan dengan ibadah yang sedang dijalankan.
”Konsumsi tema -tema video, seperti dalam laporan Google itu, berkaitan dengan keinginan warga untuk memperkuat suasana ibadah puasa atau ingin memaknai Ramadhan sebagai bulan memanen kebaikan,” ujarnya.
Tema-tema video makanan ataupun latihan beban bisa menjadi pola khas selama Ramadhan. Sebab, tema tersebut sesuai dengan konsep aktivitas selama Ramadhan, yaitu recharge.
Sementara terkait alasan mengapa format video streaming yang populer, Firman menjelaskan bahwa pemilihan format itu sejalan dengan pergeseran kebiasaan masyarakat saat mengakses informasi. Ada kecenderungan masyarakat kini semakin menyukai informasi yang dikemas secara multimedia di internet.
Realitas seperti itu terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya saat Ramadhan. Masyarakat saat ini cenderung menyukai aktivitas belajar pengetahuan baru hingga mengakses informasi produk yang akan dibeli dari internet dan formatnya berbentuk video.