Dari Gelato Kolak Pisang hingga Es Kopi Americano Bercampur Sirop Blewah
Setiap Ramadhan tiba, pebisnis kuliner di Tanah Air berkreasi menampilkan menu-menu unik guna mendongkrak penjualan.
Bagaimana jika kolak yang biasanya identik dengan takjil Ramadhan dikemas dalam bentuk gelato? Atau, sirop blewah yang kerap muncul sebagai opsi minuman berbuka puasa dicampur kopi americano? Atau, buka puasa takut kalap makan, tetapi ternyata bisa beli menu paket, apalagi paketnya berisi makanan rendah kalori supaya badan tetap ideal?
Begitulah setiap bulan puasa tiba, para pebisnis kuliner di Tanah Air berkreasi menampilkan menu-menu kreatif, tanpa meninggalkan kekhasan Ramadhan, supaya memikat konsumen dan meningkatkan penjualan.
Jennike Veronica, salah satu pendiri Vilo Gelato, saat dihubungi pada Sabtu (9/2/2024), di Jakarta, menceritakan, setiap momen Ramadhan dan Idul Fitri, Vilo Gelato mengeluarkan varian rasa gelato khusus yang berbeda dari tahun ke tahun. Untuk edisi Ramadhan dan Idul Fitri 2024, ada tiga varian rasa khusus yang akan diluncurkan pekan ini. Ketiganya ialah gelato rasa kolak pisang, gelato rasa kurma dan kacang, serta gelato kue coklat kacang mete.
”Kami ingin konsumen menikmati santapan buka puasa yang tidak begitu-begitu saja (monoton). Kolak pisang bisa dinikmati dengan cara yang tidak biasa,” katanya.
Baca juga: Menanti Keajaiban Ekonomi di Balik Tradisi Ramadhan
Jennike memberikan ilustrasi, konsumen yang terjebak macet saat pulang kerja, tetapi harus berbuka puasa di jalanan. Jika menenteng kolak pisang ”biasa”, hal itu akan rentan tumpah atau berantakan saat akan dinikmati di dalam kendaraan. Sementara, jika gelato rasa kolak pisang dinikmati di dalam kendaraan, menurut dia, itu lebih ”efisien” karena gelato dikemas dalam jar yang kokoh.
Jennike mengatakan, persiapan menciptakan tiga varian rasa gelato khusus Ramadhan sekarang ini hanya butuh waktu sekitar sebulan. Tim riset Vilo Gelato mengotak-atik jenis takjil apa yang pas untuk dijadikan varian rasa gelato. Untuk varian rasa kolak, tim riset semula ingin memakai kolak ubi, tetapi ini dirasa akan susah. Pilihan kolak pisang diambil karena mempertimbangkan kolak ini lebih populer di masyarakat.
”Gelato varian rasa kolak pisang rasanya benar-benar seperti kolak. Beberapa bahan kolak kami pakai, seperti blondo (santan kental yang direbus) yang dijadikan topping gelato,” ujarnya.
Target pasar tiga varian rasa gelato khusus Ramadhan dan Idul Fitri 2024 itu, kata Jennike, adalah konsumen berlatar belakang keluarga dan karyawan kantoran yang sebelum pulang ke rumah menenteng es krim buat stok di rumah. Harapannya, menu yang hanya tersedia selama sebulan itu bisa mencatatkan penjualan lebih dari 1.000 jar.
Sementara itu, Head of Brand and Communications Kopi Kenangan Aryo Ardiosono mengatakan, Kopi Kenangan merilis seri menu minuman Blewah Mewah yang terdiri atas lima varian. Sebagai contoh Blewah Aerocano (es kopi americano dicampur dengan sirop blewah dan layer steamed foam) dan Oatside Blewah Latte (es espresso dicampur susu oat rendah gula oatside dan sirop blewah).
Pendekatan inovasi yang dilakukan perusahaan pun tetap mempertimbangkan kearifan lokal.
Menurut dia, buah blewah termasuk salah satu buah yang paling banyak dicari saat Ramadhan sehingga tim Kopi Kenangan memutuskan memakainya sebagai inovasi menu. Sejauh ini, dia percaya belum ada jenama lain menggunakan buah blewah yang dipadukan dengan kopi dan teh seperti yang Kopi Kenangan lakukan.
”Setiap Ramadhan, kami kembangkan menu berbeda untuk memikat konsumen, seperti tahun lalu dengan pendekatan buah kelapa. Jadi, konsumen yang tertarik hanya bisa membeli selama satu bulan. Sejauh ini, pelanggan kami antusias,” ucapnya.
Baca juga: Warga Berburu Promo Saat Ramadhan
Aryo menambahkan, varian menu kreatif khusus Ramadhan diupayakan mudah diterima semua konsumen yang sedang menjalankan ibadah puasa, termasuk sejumlah konsumen yang pencernaannya sensitif. Pendekatan inovasi yang dilakukan perusahaan pun tetap mempertimbangkan kearifan lokal.
Untuk makanan cepat saji, Marketing Public Relations PT Eka Bogainti (Hokben) Irma Wulansari, secara terpisah, mengatakan, pada saat Ramadhan, gerai-gerai Hokben biasanya ramai pengunjung menjelang waktu berbuka puasa. Untuk memikat konsumen sepanjang hari, termasuk yang sedang tidak menjalankan ibadah puasa, Hokben setiap tahun merilis paket Bento Ramadhan. Meski setiap tahun dirilis, isi paket selalu berbeda.
”Pengunjung bisa menikmati sup dan minuman saat membeli paket itu. Lengkap. Tidak perlu repot berpikir cari menu,” katanya.
Irma tidak menyebut detail target penjualan menu khusus Ramadhan itu. Akan tetapi, dia memastikan kehadiran menu khusus mampu mendongkrak penjualan di semua gerai Hokben.
Makanan rendah kalori
Bisnis katering sehat juga tak ingin ketinggalan menangkap peluang selama Ramadhan. Healthy Go, misalnya. Untuk menggaet pelanggan baru dan menjaga kedekatan dengan pelanggan lama, Healthy Go rutin merilis menu khusus Ramadhan yang sudah dikembangkan bersama ahli gizi.
Setiap dua kali dalam seminggu ada menu Ramadhan, termasuk takjil dan sajian utama. Baik takjil maupun sajian utama didesain supaya tetap sesuai dengan pendekatan katering sehat yang dianut Healthy Go. Misalnya, kolang-kaling rendah kalori. Sajian utama makan siang, seperti creamy opor ayam merah dengan nasi liwet, yang sudah memperhitungkan kalori yang sesuai dengan takaran.
”Bisnis kami adalah katering sehat yang sistem penjualannya dengan cara berlangganan. Karena sistemnya berlangganan, tingkat kebosanan pelanggan menjadi perhatian kami. Apalagi, menu-menu yang kami jual adalah menu diet,” ujar Luvian Wiradharma, pemilik Healthy Go.
Sebanyak 39 persen dari 1.165 responden Muslim mengaku lebih memilih makanan siap saji selama Ramadan.
Baca juga: Menantikan Kemeriahan Ngabuburit Saat Ramadhan
Menurut dia, Healthy Go sering mengeluarkan menu seasonal yang bukan hanya berkaitan dengan Ramadhan. Saat momen Imlek dan Valentine, misalnya, Healthy Go juga merilis menu katering khusus.
”Dari cerita pengalaman di masyarakat, saat Ramadhan ataupun Lebaran, berat badan sejumlah orang bisa kurang ideal. Setiap pelanggan memang akan kami tanya dulu kondisi kebutuhan gizi masing-masing sebelum kami arahkan ke paket yang cocok,” tuturnya.
Dalam dua tahun terakhir, jumlah pelanggan Healthy Go telah lebih dari 120.000 orang. Mereka tersebar di sembilan wilayah, antara lain Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta. Menu khusus Ramadhan dapat diakses di sembilan wilayah operasional itu.
CEO dan Co-founder Populix Timothy Astandu menambahkan, dalam menyambut Ramadhan, umat Islam di Indonesia antusias melakukan berbagai perencanaan, seperti stok makanan untuk sahur dan buka puasa, serta merencanakan kegiatan buka bersama untuk menjalin silaturahmi. Dalam laporan survei Populix ”Welcoming Ramadan 2024: F&B Trend Movement & Financial Plan” yang dirilis Jumat (8/3/2024), membeli stok makanan berada di urutan kedua daftar aktivitas persiapan Ramadhan.
”Masyarakat terlihat mengalami pergeseran gaya hidup, khususnya terkait preferensi persiapan menu makanan di bulan Ramadhan dengan munculnya ketertarikan terhadap produk-produk siap masak, siap saji, dan siap makan, sebagai alternatif menu makanan sahur dan berbuka puasa, selain masakan buatan rumah,” ucap Timothy.
Umat Islam di Indonesia antusias melakukan berbagai perencanaan, seperti stok makanan untuk sahur dan buka puasa, serta merencanakan kegiatan buka bersama untuk menjalin silaturahmi.
Sebanyak 39 persen dari 1.165 responden Muslim mengaku lebih memilih makanan siap saji selama Ramadhan. Sebanyak 30 persen di antaranya menyebut akan mengeluarkan biaya Rp 50.000 - Rp 100.000 dan 28 persen akan membelanjakan Rp 25.000 - Rp 50.000 untuk makan di restoran sampai pesan di kanal daring.
Lalu, sebanyak 33 persen dari 1.165 responden Muslim mengaku lebih memilih makanan siap santap selama Ramadhan, dengan rata-rata pengeluaran Rp 25.000 -Rp 100.000 untuk makan di restoran atau pesan di kanal daring.
”Sebanyak 40 persen dari total responden mengatakan mereka mengakses media sosial selama beberapa kali dalam seminggu untuk mencari inspirasi menu masakan Ramadhan. Mayoritas responden antara lain percaya dengan berbagai rekomendasi yang muncul di media sosial. Mereka mengatakan lebih mungkin mencoba makanan baru setelah melihat rekomendasi di media sosial,” ujar Timothy.
Country Head MoEnggage (perusahaan penyedia customer engagement) Roy Simangunsong berpendapat, jenama-jenama Indonesia melakukan perubahan strategi pemasaran yang signifikan saat memasarkan produk mereka selama Ramadhan. Mereka, termasuk jenama kuliner, semakin paham bagaimana menawarkan produk yang menyentuh titik personal konsumen, semakin segmentif, dan semakin aktif menggunakan media sosial untuk pemberian diskon promo.