Dia menekankan, budaya Indonesia sangat kaya dan dapat diterapkan dalam era digital.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Arsitek Yori Antar selalu memasukkan unsur-unsur lokal pada rancangannya. Dia juga aktif melestarikan arsitektur rumah adat di sejumlah daerah, seperti di Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ditemui di acara peluncuran Kluster Agra Suvarna Sutera di Tangerang, Banten, Selasa (27/2/2024), Yori bercerita tentang syal kain tenun yang dikenakannya.
”Ini tenun dari Sumba Timur,” ujar Yori sembari mengelus syal tenun berwarna biru tersebut. ”Saya membangun 15 rumah tenun di Sumba Timur. Saya ingin, bukan penenun yang repot mencari pembeli, tetapi pembeli yang mencari penenun,” katanya.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan di rumah tenun tersebut, seperti belajar menenun untuk pengunjung dan penenun yang memajang hasil karyanya. Buku tentang perjalanan membangun rumah-rumah tenun itu sedang dipersiapkan dan rencananya akan diterbitkan tahun ini.
Rumah tenun ini juga membuat keuangan keluarga penenun membaik sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih layak. Penjualan kain tenun menjadi lebih mudah.
Yori tidak hanya membangun rumah tenun di Sumba, tetapi juga di Labuan Bajo dan beberapa tempat lain. Selain itu, dia juga aktif merevitalisasi rumah-rumah adat.
Dia menekankan, budaya Indonesia sangat kaya dan dapat diterapkan dalam era digital sekarang ini. ”Sayalah yang datang dan mengatakan saya ingin belajar dari mereka dan mereka terbuka sekali,” kata Yori.
Dari pengalamannya merevitalisasi rumah adat Wae Rebo, Yori mengatakan, mendengarkan harapan dan kepentingan berbagai pihak merupakan hal wajib sehingga berbagai kebutuhan dapat diakomodasi. Misalnya, penyandang dana ingin agar dana dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rumah adat, sebaliknya warga adat juga ingin menerima sepenuhnya dana dari donatur. Ketika kepentingan dan harapan ini bertemu, semua pihak bekerja dengan sepenuh hati.
”Masyarakat adat semangat bergotong royong membangun rumah dan donatur bersemangat mencari rumah adat yang dapat dibantu lagi dengan sepenuh hati, karena apa yang diberikan benar-benar sampai sepenuhnya ke masyarakat adat,” kata Yori.
Mendengarkan harapan dari berbagai pihak seperti ini juga diterapkan Yori pada berbagai pekerjaan lain. Ia kini juga sedang mengerjakan beberapa proyek pemerintah.