Kejar Jadi Negara Berpendapatan Tinggi, Sektor Digital Diminta Berperan
Dalam waktu 2025-2029 harus dilakukan penguatan fondasi ekonomi, termasuk ekonomi hijau dan transformasi digital.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah telah menargetkan Indonesia tumbuh menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045. Rata-rata pertumbuhan ekonomi yang berkisar 5 persen per tahun diyakini tidak akan mampu membawa Indonesia sampai ke target itu. Sektor digital menjadi salah satu sektor yang diharapkan mampu membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
”Berdasarkan perhitungan kami, jika Indonesia ingin menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum 100 tahun Indonesia merdeka (tahun 2045), perekonomian Indonesia harus bisa tumbuh rata-rata (minimal) 6 persen per tahun. Kita tidak boleh berpuas diri dengan tumbuh 5 persen. Untuk 20 tahun mendatang, pertumbuhan 5 persen tidak akan cukup membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti, saat memberi sambutan di acara Telkomsel Solution Day 2024, Kamis (22/2/2024), di Jakarta.
Menurut dia, cara yang bisa ditempuh untuk mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi adalah transformasi ekonomi. Kabinet pemerintahan lima tahun mendatang perlu melakukannya. Dalam kajian Bappenas, dalam rentang waktu 2025-2029 harus dilakukan penguatan fondasi ekonomi yang berbasis lima pilar, termasuk ekonomi hijau dan transformasi digital.
”Transformasi ekonomi memerlukan pengarusutamaan transformasi digital. Pemerintah mendorong industri digital tumbuh. Jangan sampai Indonesia cuma buka pasar digital,” kata Amalia.
Sejauh ini, sektor teknologi informasi dan komunikasi termasuk sektor industri yang memiliki pertumbuhan di atas pertumbuhan ekonomi. Tahun lalu, sektor itu tumbuh sekitar 7,59 persen.
Kontribusi sektor teknologi informasi dan komunikasi, yang di antaranya mencakup telekomunikasi, pada produk domestik bruto (PDB) tahun 2023 mencapai sekitar 4,5 persen. Setahun sebelumnya hanya berkisar 3 persen.
Terkait dengan usaha rintisan bidang teknologi (start up), dia menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan keenam dari 10 negara penghasil usaha rintisan terbanyak di dunia. Urutan pertama adalah Amerika Serikat.
Hanya saja, untuk melakukan pengarusutamaan ekonomi melalui transformasi digital, Indonesia berhadapan dengan beberapa tantangan. Sebagai contoh, daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dari 64 negara di dunia berdasarkan riset World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) 2023 yang dilakukan oleh International International Institute for Management Development (IMD) asal Swiss.
Kemudian, rangking indeks inovasi global Indonesia pada tahun 2022 adalah 75 dari 132 negara. Rangking ini membuat Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia (rangking 36 dari 132 negara) dan Singapura (rangking 7 dari 132 negara).
”Tantangan lainnya adalah persoalan kesenjangan infrastruktur telekomunikasi dan literasi digital antardaerah ataupun antargender,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, FM Venusiana R, mengatakan, Telkom grup menyiapkan aneka solusi yang bisa membantu sektor industri lainnya bertransformasi digital. Inovasi ini didukung oleh infrastruktur jaringan telekomunikasi yang sudah merata.
Bahwa Indonesia berada di urutan keenam dari sepuluh negara penghasil usaha rintisanterbanyak di dunia.
Vice President Data Solutions and Digital Financial Services Telkomsel Alfian Manullang menyampaikan, saat ini berkembang fenomena pertukaran data informasi yang memiliki nilai ekonomi. Fenomena ini terfasilitasi oleh sistem pemrograman antarmuka (application programming interface/API). Dengan adanya sistem API akan membuat layanan kepada masyarakat semakin tepat sasaran dan berkualitas.
Secara global, fenomena pertukaran data informasi yang memiliki nilai ekonomi melalui sistem API milik operator telekomunikasi seluler sekitar 320 miliar dollar AS pada 2023. Diperkirakan, nilainya naik menjadi sekitar 600 miliar dollar AS pada 2028.
Sebagai bagian dari penerapan inisiatif global GSMA Open Gateway, Telkomsel bersama Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren telah mengumumkan peluncuran tiga layanan API, yaitu verifikasi nomor telepon seluler, lokasi gawai, dan penukaran kartu nomor telepon seluler (SIM card). Tujuan peluncuran adalah meningkatkan keamanan pelanggan.