Presiden Bahas Rencana VinFast Bangun Pabrik di Indonesia
VinFast sudah menyatakan komitmennya untuk membangun pabrik di Indonesia dan sedang mencari lahan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan mobil listrik dari Vietnam, VinFast, kini tengah bersiap-siap untuk membangun pabriknya di Indonesia pada tahun ini. VinFast sedang mencari lahan. Konstruksi bangunan pabrik direncanakan sudah akan dimulai pada tahun ini.
”Secepatnya, begitu lahan tersedia mereka bakal investasi segera. Kita sedang matching-kan kawasan industri dengan mereka karena ada beberapa target kawasan industri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang kepada pers, seusai dipanggil Presiden Joko Widodo, Senin (19/2/2024) siang, di Istana Merdeka, Jakarta.
Selain membahas rencana investasi VinFast, Presiden Jokowi dan Agus juga membahas mengenai persiapan kunjungan Presiden ke beberapa pabrik.
Saat ini, kata Agus, VinFast melirik dua kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Karawang di Jawa Barat dan Kawasan Industri Batang di Jawa Tengah. ”Di kawasan industri sekarang lagi disiapkan yang mana. Kan, banyak. Batang salah satunya, lalu ada juga Karawang. Belum ada yang pasti cuma opsinya sudah ada,” ujar Agus.
Secepatnya, begitu lahan tersedia mereka bakal investasi segera. Kita sedang matching-kan kawasan industri dengan mereka karena ada beberapa target kawasan industri.
Sesuai kebijakan insentif kendaraan listrik yang saat ini berlaku, pabrikan mobil listrik yang mau berinvestasi di Indonesia diberi peluang untuk bisa memasarkan produknya terlebih dulu dengan biaya impor rendah. Namun, Agus belum memberikan kepastian tentang apakah VinFast juga akan menjual produknya di Indonesia.
Tetapi, kan, kita mesti melihat skema investasinya dulu, baru bisa jual. Intinya market, pengenalan market.
Pemerintah masih melihat skema investasi yang ditawarkan VinFast. ”Tetapi, kan, kita mesti melihat skema investasinya dulu, baru bisa jual. Intinya market, pengenalan market,” kata Agus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyebut terdapat pabrik mobil Eropa yang menyatakan minat investasi kendaraan listrik di Indonesia, yakni BMW. Namun, Agus mengaku belum tahu terkait minat investasi mobil listrik dari BMW ini.
”Dari perusahaan Eropa yang saya tahu satu perusahaan, tetapi bukan BMW. Tetapi semoga komunikasi Pak Airlangga menuju ke situ,” ujar Agus.
Masa depan
Hingga kini, pemerintah juga belum menetapkan kebijakan baru untuk mendongkrak kendaraan listrik di Tanah Air. Menurut Agus, pemerintah tidak perlu membuat kebijakan baru. Kebijakan insentif terkait mobil listrik yang sekarang ada dinilai sudah sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Thailand sebagai negara kompetitor. Insentif tersebut, antara lain, berupa pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Ya, saya melihat baik dan banyak yang dipamerkan mobil-mobil listrik. Saya kira ini masa depan otomotif Indonesia itu ada di mobil listrik karena kita memiliki bahan baku nikel dan yang lainnya.
Sebelumnya, ketika membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) tahun 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024), Presiden Jokowi menilai kendaraan listrik merupakan masa depan dunia otomotif Indonesia. Di gelaran itu, Presiden Jokowi membubuhkan tanda tangan ke mobil listrik produksi VinFast VF 5.
”Ya, saya melihat baik dan banyak yang dipamerkan mobil-mobil listrik. Saya kira ini masa depan otomotif Indonesia itu ada di mobil listrik karena kita memiliki bahan baku nikel dan yang lainnya,” ujar Presiden dalam keterangan pers seusai peninjauan.
Ajang IIMS 2024 juga menjadi ajang perdana bagi VinFast untuk memperkenalkan produknya untuk pertama kali kepada publik Tanah Air. VinFast menampilkan mobil listrik dari segmen SUV, yakni model VF 5, VF e34, VF 6, VF 7, VF 8, dan VF 9.
Kami ingin ini menjadi momentum transisi bagi Indonesia menuju energi yang ramah lingkungan.
Tawarkan beragam pilihan
CEO VinFast Indonesia Tran Quoc Huy menjelaskan, pihaknya hadir di Indonesia untuk menawarkan beragam pilihan mobilitas yang lebih hijau dan berkelanjutan. ”Kami yakin bahwa platform mobilitas listrik yang telah dikembangkan oleh VinFast secara komprehensif akan membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh seluruh pelanggan. Kami ingin ini menjadi momentum transisi bagi Indonesia menuju energi yang ramah lingkungan,” ujar Tran Quoc Huy seperti diberitakan Kompas.id, Sabtu (17/2/2024).
Selain itu, pihaknya juga mengumumkan pembangunan pabrik manufaktur kendaraan listrik lokal di Indonesia dengan proyeksi kapasitas 50.000 mobil per tahun. VinFast berharap rencana pembangunan pabrik ini dapat menciptakan ribuan lapangan kerja dan berkontribusi pada pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri yang lebih kuat. Saat beroperasi, pabrik itu juga akan menjadi penghubung utama dalam rantai pasokan kendaraan listrik global VinFast.
Sebelumnya, saat kunjungan ke Vietnam awal Januari lalu, Presiden Jokowi juga bertemu dengan Chairman VinFast Pham Nhat Vuong di kantor VinFast di kota Hai Phong, Vietnam. Kala itu, Presiden menyambut baik rencana investasi produsen otomotif asal Vietnam, VinFast, di Indonesia. ”Kami mendukung penuh rencana investasi VinFast di Indonesia. Nanti kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan izin, bisa ke menteri saya,” ujar Presiden.
Setelah bertemu Chairman VinFast, Presiden Jokowi juga berkesempatan untuk mengunjungi langsung pabrik mobil listrik VinFast. Dalam keterangannya seusai peninjauan, Presiden Jokowi menilai VinFast sebagai salah satu perusahaan otomotif yang berkembang pesat. ”Ini merupakan industri yang perkembangannya sangat pesat dan akan berinvestasi di Indonesia secepatnya,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi berharap kehadiran VinFast di Indonesia akan membuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lebih berkembang dan nantinya bisa disambungkan dengan industri baterai listrik. ”Kita harapkan—apa yang sering saya sampaikan—ekosistem besarnya ini akan segera terbangun dan Chairman dari VinFast menyampaikan akan segera memulai konstruksi secepatnya,” kata Presiden.