Presiden Jokowi Ungkap Distribusi Hambat Pasokan Beras di Pasar Ritel
Presiden Jokowi menegaskan, stok beras masih melimpah dan diperkirakan akan kembali membanjiri pasar.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pasokan beras di pasar ritel terganggu akibat distribusi dari petani yang masih terhambat. Diperkirakan, stok beras akan kembali melimpah dalam satu-dua pekan ke depan.
Untuk memastikan pasokan beras di pasar ritel, Kamis (15/2/2024), Presiden Jokowi meninjau Pasar Induk Beras Cipinang di Jakarta Timur. ”Saya datang di Pasar Induk Beras Cipinang ini untuk memastikan bahwa stoknya ada. Karena dari sini didistribusikan ke ritel, ke supermarket, ke daerah, dari Pasar Induk Cipinang,” kata Presiden yang didampingi Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Presiden mengungkapkan, stok beras di Cipinang melimpah. Namun, diakui persediaan tambahan dari hasil panen belum masuk ke pasar. Distribusi beras juga disebut terganggu banjir di Demak dan Grobogan, Jawa Tengah.
”Urusan banjir di Demak, Grobogan itu memengaruhi, tapi saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang, nanti dilihat saya kira akan dalam seminggu-dua minggu ini, saya rasa akan sedikit turun. Sambil nunggu panen, kalo panen raya datang pasti sudah (melimpah),” ujarnya.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kendala distribusi, Presiden mengatakan, Indonesia adalah negara besar dan berpulau-pulau. ”Kalau distribusinya kadang terhambat, ya, itu yang harus diselesaikan. Tapi, kan, itu tidak semuanya gitulho,” ucapnya.
Presiden juga mengharapkan beras segera terdistribusi ke toko-toko ritel dan pasar-pasar tradisional. ”Sudah pokoknya, pasar minta berapa pun beri. Daerah minta berapa beri, baik yang SPHP (stabilitas pasokan harga pangan) maupun yang komersial beri. Barangnya ada,” kata Presiden lagi.
Ketika ditanya apakah ada target pekan ini pasokan sudah di toko ritel, Presiden mengatakan, ”Kami cek sudah melimpah di sini, dari sini kan didistribusi ke pasar, ritel, pasar yang ada di daerah semuanya.”
Sejauh ini, toko-toko ritel di Bogor, Jakarta, dan Surabaya misalnya tak lagi memiliki stok beras. Salah satu toko ritel Indomart di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, sudah tak memiliki beras sejak lebih dari sepekan. Warga mulai kesulitan mendapatkan beras. Kalaupun ada, harganya melambung Rp 16.000 per liter untuk beras kualitas medium.
Kami cek sudah melimpah di sini, dari sini kan didistribusi ke pasar, ritel, pasar yang ada di daerah semuanya.
Dalam pantauan Kompas, Selasa (13/2/2024), sejumlah pedagang mengakui stok beras menurun. Mari (55), pedagang di Toko Si Doel, mengatakan, saat ini ia hanya memiliki 10 ton beras di tokonya. Adapun biasanya sekitar 20 ton.
”Sekarang sedang susah. Kemarin ada yang masuk gudang, langsung ludes,” ujarnya.
Harga beras tinggi disebut memicu menurunnya pasokan. Menurut Mari, harga beras premium dari produsen saat ini menyentuh Rp 16.000-17.000 per kilogram, sedangkan beras medium Rp 14.000-15.000 per kilogram.
Terkait dengan keluhan pengusaha mengenai tingginya harga beli beras ketimbang harga eceran tertinggi (HET), Presiden mengatakan, ”Belum ada pembicaraan mengenai itu.”
Bukan karena Bansos
Presiden Jokowi pun membantah bila kelangkaan beras akibat bantuan sosial berupa penyaluran beras cadangan beras pemerintah (CBP). ”Enggak ada hubungannya, tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan beras pangan. Tidak ada hubungannya sama sekali karena justru ini yang bisa mengendalikan. Karena suplainya lewat bansos ke masyarakat, justru itu menahan harga agar tidak naik. Kalau ndak, justru malah melompat. Ini rumus supply dan demand. Suplainya diberikan dan terdistribusi dengan baik, otomatis harga terkendali,” ucapnya.
Sebelumnya, seusai rapat tertutup terkait beras di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/2/2024), Arief mengatakan, bansos tak terkait dengan kenaikan harga. Justru, katanya, negara hadir melalui bantuan pangan dari cadangan beras pemerintah. Namun, sebagai penghormatan kepada pemilu, penyaluran bantuan pangan dihentikan sepanjang 8-14 Februari.
Arief menambahkan, Presiden Jokowi sudah meminta supaya beras bisa betul-betul sampai ke pasar modern dan tradisional. ”Sekali lagi, perintahnya adalah banjiri pasar,” ujarnya.
Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi dalam kesempatan yang sama menambahkan, saat ini Bulog masih memiliki stok 1,189 juta ton, termasuk yang premium. Dari rencana alokasi impor 2 juta ton, sudah direalisasikan 500.000 ton.
”Ya, kan, masih panjang tahun, masih akan melewati paceklik Juni, Juli, Oktober, dan seterusnya, jadi kita harus persiapan panjang,” kata Bayu.
Bulog juga akan melonggarkan penyaluran beras. Tidak ada larangan untuk membeli beras premium. ”Enggak ada (larangan untuk membeli beras premium), berapa pun yang dibutuhkan sepanjang sesuai aturan,” ujarnya.