Iklim Usaha dan Investasi Rentan Tertekan Kegaduhan Pascapemilu
Jika kegaduhan pascapemilu dapat ditekan, iklim investasi, perdagangan, dan transaksi lain akan terjaga.
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang berlangsung pada Rabu (14/2/2024) dipandang dunia usaha berlangsung relatif kondusif. Pengusaha dan pelaku pasar kompak berharap kondisi ini berlanjut karena kegaduhan pascapemilu dapat menekan iklim usaha dan investasi.
Meski begitu, sejumlah pihak tetap memberikan catatan mengenai perlunya pemerintahan selanjutnya membenahi tata kelola industri dan kepastian hukum untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani menilai situasi kondusif pascapemilu merupakan hal yang wajib dipertahankan di tengah proses transisi kepemimpinan pemerintahan. Pasalnya, iklim usaha sangat rentan terganggu kegaduhan politik.
”Bagi pelaku usaha, investor, dan pelaku pasar, pemilu yang lancar atau tertib tanpa gangguan sosio-politik, kredibel, dan diterima hasilnya oleh semua pihak adalah kondisi ideal yang sangat kami butuhkan untuk memaksimalkan kegiatan usaha,” ujar Shinta saat dihubungi, Kamis (15/2/2024).
Dunia usaha berharap, kalaupun terdapat sengketa dalam hasil pilpres atau pemilu, hal itu dapat diselesaikan melalui proses hukum yang transparan sehingga menciptakan keadilan dan memberi kepastian hukum bagi masyarakat secara umum.
Dengan begitu, iklim investasi, perdagangan, dan transaksi lain akan tetap terjaga agar berdampak positif pada pembukaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Pada akhirnya, hal itu mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
”Pelaku usaha dan investor tidak ingin menanggung risiko ekspansi usaha yang terlalu tinggi yang disebabkan oleh volatilitas kondisi sosio-politik masa pemilu,” ujar Shinta.
Senada dengan Shinta, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang dan Filament Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wirawasta juga berharap proses transisi kepemimpinan di Tanah Air dapat berlangsung kondusif sehingga pemerintahan baru nantinya dapat fokus memperhatikan industri padat karya yang saat ini dalam posisi terpuruk akibat maraknya impor ilegal.
Perbaikan tata kelola industri, khususnya di sektor padat karya, menurut Redma, perlu menjadi perhatian pemerintahan baru karena sektor ini punya peranan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Pemilu damai dan hasil yang dapat diterima semua pihak adalah yang diharapkan oleh pelaku pasar saat ini.
Jika kecurangan dalam proses pemilu kali ini dapat ditekan, maka hal ini akan menjadi cerminan kepastian hukum bagi pelaku industri yang akan diusung oleh pemerintahan selanjutnya.
”Kami di industri pengolahan berharap pemerintah selanjutnya dapat memberikan kepastian hukum menindak para mafia impor beserta oknum birokrasinya demi kebaikan sektor padat karya,” ujar Redma.
Sentimen pasar
Sentimen positif pelaku dan investor di pasar modal terhadap jalannya Pemilu 2024 yang berlangsung kondusif tecermin juga dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat pada H+1 jalannya pesta demokrasi.
Pada pembukaan pasar Kamis pagi, IHSG dibuka menguat 127,89 poin atau 1,77 persen ke level 7.337,63 setelah pada perdagangan sehari jelang pemilu, Rabu, ditutup di level 7.209,74. Adapun pada jeda perdagangan Kamis siang, IHSG mempertahankan tren penguatan dengan berada di level 7.334,56.
Co-founder Pasardana sekaligus pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, sentimen positif di pasar modal akan terjaga selama potensi munculnya polemik dan kekisruhan pascapemilu dapat ditekan. Berkaca pada pengalaman 2019, penolakan hasil pemilu yang diikuti demonstrasi anarkistis menyebabkan koreksi dalam pada IHSG.
”Pemilu damai dan hasil yang dapat diterima semua pihak adalah yang diharapkan oleh pelaku pasar saat ini. Semua pihak harus dapat memastikan pemilu bisa berlangsung jujur dan adil. Semua potensi kecurangan harus ditekan untuk menghindari potensi penolakan hasil pemilu,” kata Hans.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie percaya bahwa kontestasi dalam pemilu adalah manifestasi dari proses demokrasi yang sehat. Selama 25 tahun, demokrasi telah menjadi warisan yang memperkuat fondasi kemajuan bangsa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
”Kadin Indonesia juga percaya bahwa visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita luhur bangsa hanya dapat dicapai melalui kolaborasi dan partisipasi aktif serta komitmen bersama seluruh elemen bangsa yang dilandasi semangat gotong royong dan persatuan,” tulis Anindya dalam keterangan resminya.