IHSG Menguat, Saham Pendukung Pasangan Prabowo-Gibran Meroket di Awal
Harga saham perusahaan pendukung pasangan capres-cawapres nomor 2 meroket di pembukaan perdagangan hari ini.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan tumbuh hampir 2 persen pada hari perdagangan setelah pemilihan umum serentak, Kamis (15/2/2024). Pemilihan presiden yang kondusif sejauh ini diperkirakan membuat pasar optimistis dengan situasi perekonomian.
Pertumbuhan ditengarai salah satunya didukung oleh kenaikan harga saham sejumlah perusahaan yang mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang unggul dalam hitung cepatPemilu 2024 oleh sejumlah lembaga survei. Saham-saham mereka meroket pada pembukaan perdagangan.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Pada perdagangan sesi pertama, Kamis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi indikator kinerja pasar saham berada di angka 7.322,81, naik 113 poin atau 1,57 persen dibandingkan perdagangan pada Selasa (14/2/2024). Mengutip data RTI Business, harga saham sebanyak 345 emiten menghijau, saham 195 emiten turun, dan 210 tidak berubah.
Analisis Pilarmas Investindo Sekuritas, Kamis siang, menyebut, IHSG cenderung bergerak naik pascapesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif yang terlaksana dengan kondusif sehingga kerukunan terjaga. Meskipun hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei yang menunjukkan salah satu pasangan calon unggul, pasar tetap menunggu hasil resmi dari KPU.
Analis menyebut, pasar tampaknya berharap siapa pun yang akan terpilih sebagai presiden berikutnya tetap dapat menjaga kepercayaan masyarakat dan ekonomi dalam negeri.
Adapun Financial Information and Market Access (FIMA) yang dikelola Mirae Asset Sekuritas menganalisis, sebagian pelaku pasar tetap mencerna hasil hitung cepat yang menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul lebih dari separuh suara pada pemilu kali ini.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, menunjukkan pasangan nomor urut 2 unggul dengan perolehan suara 58,60 persen. Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyusul di tempat kedua dengan perolehan suara 25,26 persen. Sementara pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 16,14 persen. Data itu dihitung dari 93,89 persen sampel yang masuk dari 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) sampai pukul 11.55 hari ini.
Keunggulan pasangan Prabowo-Gibran, menurut analsis FIMA, secara spesifik membuat harga saham perusahaan pendukung pasangan tersebut meroket pada pembukaan perdagangan.
Kenaikan harga terjadi, antara lain, pada saham PT Panca Prima Multiperdana Tbk (PMMP) milik adik Gibran, Kaesang Pangarep, yang meroket 17 persen. Lalu, saham milik kakak Erick Thohir, Garibaldi Thohir, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) 2 persen, PT Merdeka Copper Gold (MDKA) 2,5 persen, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 8 persen, hingga PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 1 persen.
Kenaikan IHSG juga ditopang melonjaknya harga saham-saham perbankan kapitalisasi besar, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menguat 3 persen, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik nyaris 2 persen.
Tak panik
Pengamat pasar modal dan founder WH-Project, William Hartanto, menangkap, sejak sebelum pemilu, pasar tidak khawatir dengan hasil pesta demokrasi pada Rabu kemarin. Ini diindikasikan dengan nilai transaksi harian yang berada di angka rata-rata harian Rp 9 triliun, bahkan sampai Rp 10 triliun pada sehari sebelum pemilu, Selasa (13/2/2024).
Harga saham PT Panca Prima Multiperdana Tbk (PMMP) milik adik Gibran, Kaesang Pangarep, meroket 17 persen.
Selain itu, pembelian bersih investor asing pada Selasa mencapai Rp 4,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan penjualan bersih sebesar Rp 3,5 triliun. ”Pembelian net buy asing masih tinggi. Ini mencerminkan ada optimisme akan penguatan lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara itu, turunnya IHSG pada Selasa lalu dan seminggu sebelumnya hingga ke level serendah 7.200 lebih disebabkan turunnya harga saham dengan volume besar. Saham-saham itu antara lain dari dua emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Kemudian, dari saham berkapitalisasi besar seperti pelemahan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
”Ke depan, sentimen atas hasil pemilu dan arah kebijakan pemerintah lewat pembentukan kabinet di pemerintahan berikutnya akan berpengaruh (ke IHSG). Kemenangan pasangan calon nomor 2 yang punya program melanjutkan hilirisasi dan makan siang gratis mungkin akan memengaruhi saham consumer goods dan tambang,” ujarnya.
Rupiah menguat
Kepastian pasar pada hasil pemilu, menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, juga membuat nilai tukar rupiah akan terus menguat. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dikutip dari Bloomberg pukul 13.00, naik 0,07 persen menjadi Rp 15.615. Penguatan hingga ke posisi itu terjadi perlahan setidaknya sejak sepekan terakhir.
”Dalam pembukaan pasar, nilai rupiah harusnya melemah karena faktor eksternal sedang kuat. Kemarin, indeks global menunjukkan penguatan inflasi sehingga pasar rupiah seharusnya melemah. Tapi, saat ini ada penguatan di rupiah. Ini bisa mengindikasikan pasar percaya pada hasil hitung cepat oleh jasa elektoral,” ujarnya.