Jalanan Ini Baru Bagus sejak Ada IKN!
Kini tengah dibangun akses jalan tol menuju IKN dari Balikpapan atau Samarinda.
Rabu (17/1/2024), rombongan mobil yang membawa wartawan beserta pejabat sejumlah kementerian atau lembaga negara berangkat dari Balikpapan menuju lokasi pembangunan rencana Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara. Hari itu akan diselenggarakan seremoni peletakan batu pertama setidaknya 10 bangunan kementerian atau lembaga negara dan bangunan swasta sebagai penanda pembangunan IKN tahap keempat. Seremoni itu akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat negara.
Perjalanan sejauh 90 kilometer itu bisa ditempuh sekitar 2 jam perjalanan bila kondisi normal tidak ada kepadatan lalu lintas ataupun halangan berarti. Itu sudah termasuk dengan melesat sekitar 27 kilometer di Jalan Tol Samarinda-Balikpapan. Seusai ngebut di jalan tol, rombongan masih harus melewati jalur berliku dan menerabas pekatnya hutan hingga sekitar 53 kilometer lagi untuk tiba di area IKN.
Idal (40), pengendara yang membawa rombongan wartawan, berkisah, zaman dulu, bahkan beberapa tahun lalu saat belum ada rencana pembangunan IKN Nusantara, jalan itu sangat sepi dan buruk kualitasnya. Jalan berkelok-kelok tajam, curam, dan berbukit itu pun minim penerangan jalan umum hingga puluhan kilometer.
Warga Balikpapan ini bercerita, zaman dulu, jalanan lebih banyak aspal berlubang bercampur tanah ketimbang aspal yang mulus. Kalau sudah hujan deras, kenang Idal, jangankan bisa ngebut, melaju pun sulit. Sebab, ban mobil selip di tengah tanah yang bercampur lumpur.
”Kalau mobil sudah tersangkut, ya sudah ditinggal saja. Sambil berharap, ada mobil lain yang bisa bantu derek atau hujan bisa reda sehingga mobil bisa kembali bisa berjalan,” ujar Idal.
Ia mengatakan, kondisi itu berbeda 180 derajat dengan jalan saat ini. Saat ini jalanan mulus diaspal dan sebagian berlapis beton. Mobil bisa melaju kencang hingga sekitar 60 kilometer per jam di tengah jalanan yang berkelok. Namun, bila sudah malam hari, pengendara harus bersiap dengan pekatnya malam karena masih minimnya penerangan jalan umum.
”Jalanan ini baru bagus sejak ada IKN,” kelakar Idal.
Baca juga: 2024 Tiba, ”Kuproy” IKN: Tak Ada Libur, Air Bersih Pun Sulit
Walau kini aspalnya sudah mulus, uniknya saat mendekati lokasi IKN, laju mobil melambat bahkan mandek. Padahal, jalanan itu jauh dari kepadatan seperti di kota-kota besar lainnya. Antrean mobil berada di tengah-tengah semak belukar dan pepohonan hutan.
Ini tak lain jalan menuju IKN belum banyak alternatif sehingga jalan yang hanya muat dua lajur mobil itu disesaki berbagai kendaraan bermotor. Mulai dari kendaraan roda empat hingga truk berukur jumbo yang hilir mudik di area pembangunan.
Akses dari dan menuju IKN saat ini memang bisa dibilang masih jauh dari ideal. Hal ini pun sangat disadari bahkan oleh Presiden Joko Widodo sendiri. Saat memberikan sambutan pada seremoni peletakan batu pertama gedung Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di area IKN.
”Kadang terasa jauh sekali untuk yang baru pertama ke IKN,” ujarnya.
Akses tol
Namun, presiden mengatakan, hal ini bakal tidak berlangsung lama. Sebab, kini tengah dibangun akses jalan tol menuju IKN dari Balikpapan atau Samarinda. ”Nanti kalau jalan tol sudah jadi, perjalanan hanya butuh 30 menit dari Balikpapan. Apalagi nanti akan ada airport juga di kawasan inti sehingga hanya makan waktu 15 menit,” ujar presiden.
Keesokan harinya seusai mendampingi presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau jaringan jalan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Kamis (18/1/2024). Jaringan jalan ini menghubungkan Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Penajam Paser Utara, utamanya melintasi Jalan Tol IKN dan Jembatan Pulau Balang. Menurut rencana, pada Juli 2024, Jalan Tol IKN ini harus sudah selesai untuk tahap pertama dan bisa dioperasikan.
”Terus perhatikan dan pastikan kualitasnya karena Jalan Tol IKN ini harus lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan jalan tol lain yang sudah kita bangun. Jika ada kendala, segera identifikasi dan perbaiki,” ujar Basuki.
Untuk tahap 1, pembangunan Jalan Tol IKN saat ini sudah berjalan pada tiga seksi, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km dengan perkembangan 48 persen, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dengan perkembangan 57 persen, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km dengan progres 67 persen. Ketiga seksi ini ditargetkan rampung dan fungsional pada Juli 2024.
Sementara untuk seksi 6A Riko-Rencana Outer Ring Road IKN dan Seksi 6B Rencana Outer Ring Road-Simpang 3 ITCI saat ini juga sudah dimulai pengadaan tanah dan konstruksinya dengan perkembangan 4,8 persen pada Seksi 6A dan 17,5 persen pada Seksi 6B.
Kadang terasa jauh sekali untuk yang baru pertama ke IKN.
Basuki menjelaskan, Jalan Tol IKN ini akan mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju KIPP IKN, yang semulanya apabila melewati Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan Lintas Sepaku membutuhkan waktu sekitar 2 jam 15 dengan jarak 95 km, menjadi hanya sekitar 45 menit dengan jarak 57 km. Pada jalan tol ini juga ditanami pohon-pohon endemik Kalimantan di sepanjang sisi kanan-kiri jalan, sesuai dengan prinsip IKN sebagai kota hutan dan kota pintar (smart forest city).
Peningkatan konektivitas menuju IKN juga dilaksanakan dengan melanjutkan kegiatan beautifikasi Jembatan Pulau Balang yang sudah selesai konstruksi pada 2021 lalu. Pekerjaan pengamanan dan beautifikasi mulai dikerjakan sejak September 2022, meliputi instalasi Structural Health Monitoring System (SHMS), armor blok beton, taman lansekap di area gedung Pusat Informasi Jembatan (PIJ), playground, ruko, toilet umum, masjid, pos jaga, floating dock, solar panel, dan amphitheatre.
Konstruksi Jembatan Pulau Balang terdiri dari jembatan utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter. Pekerjaan beautifikasi masuk dalam paket Pelindung Tumbukan Kapal (Fender) dan bangunan pelengkap dengan anggaran APBN senilai Rp 306 miliar.
Pembangunan konstruksi yang masif di IKN pun ikut mendorong perekonomian Kalimantan Timur. Mengutip data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan ketiga 2023, Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan pertumbuhan sektor konstruksi tertinggi di Indonesia, yakni sebesar 16,26 persen secara tahunan. Pada triwulan ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mencapai 5,29 persen, di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,9 persen.