Kantor LPS Bernama Arthadhyaksa Mulai Dibangun di Ibu Kota Nusantara
Pembangunan kompleks kantor LPS menelan biaya Rp 841 miliar dan diharapkan selesai pada tahun 2025.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
KALIMANTAN TIMUR, KOMPAS — Pembangunan gedung Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, dimulai dengan peletakan batu pertama, Rabu (17/1/2024). Menurut rencana, akan ada tiga bangunan yang pembangunannya bisa selesai tahun 2025.
Seremoni peletakan batu pertama itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, ditemani antara lain oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) Hadi Tjahjanto, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subianto, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.
Adapun unsur pimpinan LPS dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa; Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lana Soelistianingsih; anggota Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono; dan anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae.
Presiden mengatakan, pembangunan kantor LPS ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, dunia usaha, dan investor akan kelanjutan pembangunan IKN. ”Karena, kalau LPS sudah memulai, artinya yang lain pasti akan percaya bahwa ibu kota ini akan segera jadi,” ujar presiden saat memberi sambutan.
Ia mengingatkan kembali, LPS harus terus tetap konsisten menjalankan fungsinya untuk melindungi dana nasabah. Ini sejalan dengan filosofi bangunan LPS di IKN yang diberi nama Arthadhyaksa, yang berasal dari dua kata, yakni Artha yang artinya harta dan Adhyaksa yang artinya pelindung.
”Pelindung harta nasabah,” ujar Presiden.
Di sela-sela acara, Purbaya menjelaskan, akan ada tiga bangunan di kompleks kantor LPS. Desainnya ada satu gedung di tengah yang dikelilingi oleh dua gedung lainnya. Hal ini, lanjut Purbaya, seperti halnya tangan yang melindungi.
Pembangunan gedung pertama diharapkan bisa selesai akhir tahun 2024. Adapun pada Agustus 2024, pembangunan dikebut supaya bisa cukup representatif untuk menggelar upacara kemerdekaan. Sementara seluruh pembangunan diperkirakan bisa selesai tahun 2025.
Purbaya menjelaskan, pembangunan ini menelan biaya Rp 841 miliar. Adapun pembangunan gedung pertama menelan biaya Rp 230 miliar.
Ia mengatakan, ke depannya, pegawai LPS akan pindah secara bertahap ke kantor di IKN. Untuk tahap awal, sejumlah pegawai pilihan akan ditempatkan di IKN. Pihaknya juga menanti rencana pembangunan perumahan pegawai LPS di IKN.
Selain di IKN, LPS juga tengah membangun kantor operasional di Medan, Surabaya, dan Makassar. Hal ini, lanjut Purbaya, didasarkan atas kebutuhan untuk lebih menggencarkan lagi sosialisasi peran LPS kepada masyarakat dan koordinasi lebih erat dengan perbankan di daerah terkait.