Ekonomi Hari Ini: Bebas Visa dan Transformasi Elpiji 3 Kg
Pelaku wisata mengusulkan pembebasan visa bagi 20 negara perlu diikuti promosi efektif dan beragam acara dan atraksi.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·2 menit baca
Isu perekonomian hari ke-3 di tahun 2024 hari ini, Rabu, 3 Januari 2024, akan diwarnai bagaimana progres rencana pelaksanaan bebas visa bagi 20 negara yang didengungkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, negara yang dibidik bebas visa dengan harapan bakal menyumbang wisata berkualitas adalah Australia, Selandia Baru, India, China, Korea Selatan, Jepang, Rusia, Taiwan, Italia, Spanyol, Inggris, Jerman, Perancis, dan Belanda. Selain itu, negara yang dianggap berkontribusi pada investasi serta ekonomi Indonesia, yakni Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, serta negara Timur Tengah.
Terkait kebijakan itu, pelaku wisata juga mengusulkan agar pembebasan visa bagi 20 negara ini perlu diikuti dengan promosi yang efektif serta beragam acara dan atraksi. Tanpa upaya tersebut, sektor pariwisata Indonesia tetap tak terangkat.
Sejauh ini, mereka berpendapat, hotel dan penerbangan di Tanah Air kompetitif. Namun, daya tariknya menurun ketika wisatawan asing harus melalui banyak transit hingga mencapai tujuan akhirnya.
Hari ini pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), juga menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan program transformasi subsidi elpiji 3 kg. Sejauh mana hal itu efektif diterapkan dan tepat sasaran mengingat per 1 Januari lalu hanya mereka yang terdata yang bisa membeli elpiji 3 kg atau melon itu. Adapun pendataan sudah dilakukan sejak Maret tahun lalu.
Pemerintah masih terbebani dengan subsidi elpiji melon. Pada 2023, subsidi elpiji 3 kg, dialokasikan Rp 117,85 triliun untuk 8 juta ton gas elpiji (Kompas, 13/10/2023). Realisasi volume penyaluran elpiji 3 kg meningkat setiap tahun. Pada 2019, realisasinya 6,84 juta metrik ton, tahun 2020 7,14 juta metrik ton, dan 2021 sebanyak 7,46 juta metrik ton. Sementara pada 2022, realisasinya 7,8 juta metrik ton.
Daya tariknya menurun ketika wisatawan asing harus melalui banyak transit hingga mencapai tujuan akhirnya.
Isu lainnya adalah rapat pengendalian inflasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri hari ini. Awal Januari lalu, Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi tahunan 2023 mencapai 2,01 persen. Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, inflasi tahunan 2023 itu merupakan inflasi terendah sejak tahun 1999, di luar periode pandemi Covid-19 pada 2020-2021.
Selama periode tersebut, inflasi tertinggi pernah terjadi pada 2005 sebesar 17,11 persen. Angka inflasi tahun lalu itu berada dalam kisaran target inflasi yang sebelumnya telah ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 2-4 persen secara tahunan.
Tingkat inflasi tahunan 2023 itu terpengaruh oleh fenomena El Nino yang mendorong inflasi terhadap kelompok harga bergejolak (volatile food), terutama beras. Selama periode 2023, beras menjadi komoditas penyumbang andil terbesar terhadap inflasi umum secara tahunan sebesar 0,53 persen.
Kementerian Perindustrian hari ini juga menggelar rapat awal tahun. Nantikan juga isu terbaru di industri telekomunikasi, perkembangan pasar modal dan kinerja emiten BUMN, pariwisata berkelanjutan yang semakin menjadi tren, dan isu-isu lainnya.