Banyak teman di sekitar kita meski terlihat lebih sukses, tetapi secara obyektif memiliki kehidupan yang lebih buruk.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·3 menit baca
Selamat Tahun Baru! Anda tentu sudah bersiap dengan berbagai tujuan, baik tujuan hidup maupun tujuan bisnis tahun ini. Alih-alih kita melirik target dan angka-angka bisnis yang hendak dituju tahun ini, ada sebuah gerakan yang berkebalikan dengan semuanya itu. Mari menikmati waktu di tempat kerja dan hindari yang membuat kita pusing dan lelah. Rapat yang berlama-lama harus dikurangi.
Kita tentu masih ingat ketika pada akhir tahun lalu berbagai beban kerja masih saja menumpuk hingga hari-hari akhir tahun 2023. Pada saat itu, kita menghitung sejauh mana capaian selama setahun. Tanpa kita sadari semua membuat kita lelah. Apabila kita melihat ke belakang, makin banyak kelelahan yang muncul, dari mulai bertemu dengan klien yang membosankan, rapat yang tak jelas juntrungannya, hingga konflik dengan teman sejawat. Semua terjadi ketika kita hendak mencapai tujuan bisnis.
Peristiwa-peristiwa itu seperti menjadi lazim dalam dunia bisnis hingga kemudian pada tahun 2017 seorang pengusaha sukses Amerika Serikat bernama Andrew Wilkinson merinci bagaimana dia merancang hari-hari sempurnanya dengan memusatkan perhatian pada apa yang dia benci. Daripada berupaya mencapai hal-hal yang ingin Anda capai, yang terpenting adalah mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk menghindari hal-hal yang tidak Anda inginkan terjadi. Ide Andrew kembali muncul di awal tahun seperti sekarang ini.
Menetapkan tujuan dan merinci cara mencapainya bukanlah hal yang baru, tetapi belakangan gagasan antitujuan (anti-goal) telah menarik perhatian banyak kalangan. Dengan kata lain, Andrew mengajak kita untuk membayangkan apa yang tidak Anda inginkan dalam hidup Anda satu tahun dari sekarang dan melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut.
Laman The House of Wellness menyebutkan, berakar pada filosofi inversi (kebalikan), gerakan antitujuan didasarkan pada gagasan bahwa masalah paling baik diselesaikan jika masalah tersebut dibalik. Sering kali kita lebih mudah memikirkan apa yang tidak Anda inginkan daripada apa yang ingin Anda lakukan. Andrew menyadari bahwa, bahkan jika Anda mencapai tujuan yang Anda inginkan, Anda mungkin tidak akan puas, terutama jika Anda harus mengorbankan banyak hal atau menderita untuk mencapainya.
Akibatnya, alih-alih memikirkan seperti apa hari kerja kita agar sempurna dan berusaha mencapainya, Andrew membayangkan hari terburuknya dan menjalankan misi untuk menghindarinya. Apabila rapat di kantor terlalu lama dan membosankan, ia menyarankan agar rapat dipercepat dan efektif. Apabila rutinitas pagi hari ke tempat kerja menjadi sesuatu yang menegangkan, cari cara untuk menghindarinya dengan tidak harus datang ke kantor.
Tujuan sederhana
Bagaimana Andrew sampai ke pemikiran itu? Ia menulis di laman Medium pada 6 Juli 2017 dengan mengatakan, tahun lalu dalam sebuah kesempatan saya dan mitra bisnis saya Chris Sparling duduk untuk memikirkan apa yang ingin dicapai di perusahaan modal ventura bernama Tiny Capital. Kami memikirkan segala macam tujuan yang mulia, tetapi ketika kami benar-benar memikirkannya, tujuan kami yang sebenarnya sungguh cukup sederhana dan tidak muluk-muluk. Kami ingin melakukan sesuatu yang tampaknya sulit dilakukan oleh banyak pebisnis sukses lainnya, yaitu kami ingin benar-benar menikmati waktu kerja. Kerja yang nyaman dan tak melelahkan.
Ia menambahkan, terlalu banyak teman di sekitar kita meski lebih kaya dan kadang dilihat lebih sukses dari kita, tetapi secara obyektif memiliki kehidupan yang lebih buruk. Kalender atau jadwal yang ketat begitu mencemaskan mereka. Mereka harus di pesawat sepanjang waktu hingga pernikahan berantakan. Mereka tidak memiliki cukup waktu bersama anak-anak mereka dan bahkan tidur hanya empat jam per malam. Tentu saja, kita pun masih mengalami hari-hari buruk yang tidak dapat dihindari. Namun, gerakan antitujuan sederhana ini telah membuat hidup kita jauh lebih baik dengan menetapkan aktivitas antitujuan alih-alih mengejar sebuah tujuan.
Dalam tulisan itu ia memberi contoh hari terburuk dalam dunia bisnis yang sering ditemui, seperti pertemuan panjang sepanjang hari, kalender yang penuh sesak dengan jadwal, kita harus berurusan dengan orang yang tidak kita sukai atau tidak kita percayai, berutang janji atau harus membalas kebaikan pada orang lain, kita harus berada di kantor, dan lelah di tempat kerja. Ia kemudian membuat rangkaian aktivitas antitujuan yang diharapkan mengurangi dan melawan kelelahan di tempat kerja dengan cara, jangan pernah menjadwalkan pertemuan tatap muka jika pertemuan tersebut dapat dilakukan melalui surat elektronik atau telepon dan sebaiknya rapat tidak lebih dari dua jam per hari.
Lanjutnya, tidak ada kewajiban untuk berurusan dengan orang yang tidak kita sukai walaupun hanya sedikit memiliki kesan buruk, jangan pernah menerima bantuan dari orang-orang yang membutuhkan sesuatu dari kita atau pastikan tidak ada pamrih, bekerjalah di kafe di seberang taman yang indah, di mana kita bisa datang dan pergi sesuka kita tanpa ada yang mengganggu kita, jangan pernah menjadwalkan pertemuan pagi, dan tidurlah saat dibutuhkan. Sekali lagi, selamat Tahun Baru! Semoga hari-hari kita di tahun ini tidak dipenuhi dengan kelelahan di tempat kerja.