Proyek Strategis Nasional Gas Bumi Bisa Bantu Pembangunan IKN
SKK Migas mengusulkan dua proyek migas, North Ganal di Kalimantan Timur dan Asap Kido Merah di Papua Barat. Selain untuk penyaluran gas bumi dan LNG, proyek itu juga untuk industri pupuk.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kalangan pengamat menilai positif usulan dua blok minyak dan gas bumi di Kalimantan Timur dan Papua Barat menjadi proyek strategis nasional untuk pengembangan energi dan peningkatan perekonomian. Jika usulan disetujui, hal itu akan bisa menjawab kebutuhan energi, yang relatif rendah emisi, di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengusulkan dua proyek migas, yakni proyek North Ganal (Geng North) di Kalimantan Timur dan Asap Kido Merah (AKM) di Teluk Bintuni, Papua Barat, menjadi proyek strategis nasional (PSN). Selain untuk penyediaan gas alam cair (liquified natural gas/LNG), langkah itu ditujukan untuk industri pupuk di Fakfak, Papua Barat.
Peneliti Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep), Akmaluddin Rachim, Senin (4/12/2023), mengatakan, ditinjau dari efek domino yang muncul saat sudah beroperasi, proyek-proyek itu akan baik bagi semua pihak. Oleh karena itu, dengan dijadikan sebagai PSN, hal itu strategis bagi pemerintah dan pemerintah daerah karena akan mendongkrak perekonomian di sekitarnya.
”Kedua proyek itu memiliki potensi serta bakal berperan penting bagi daerah, khususnya terkait penyerapan tenaga kerja serta peningkatan pendapatan daerah. Usaha-usaha baru di sekitarnya akan muncul sehingga diharapkan perekonomian bisa lebih merata,” ujar Akmaluddin.
Di sisi lain, ia juga berharap aspek sosial dan lingkungan pada kedua proyek tersebut diperhatikan. ”Kita tidak ingin keberadaan PSN, khususnya yang baru diusulkan, menimbulkan konflik sosial dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mesti diperhatikan dalam investasi serta eksploitasi sumber daya alam,” lanjutnya.
Direktur Eksekutif ReforMiner Komaidi Notonegoro juga menilai positif usulan PSN pada wilayah kerja gas bumi, khususnya North Ganal di Kalimantan Timur. Hal tersebut akan cocok dengan pengembangan IKN yang bakal mengembangkan energi ramah lingkungan. Meski masih energi fosil, emisi yang dihasilkan gas bumi lebih rendah daripada jenis fosil lain.
”Kalau menjadi PSN, perhatian semua pihak akan lebih baik dan perizinan juga mudah-mudahan demikian sehingga bisa dioptimalkan untuk kebutuhan di IKN. Sebab, dalam jangka menengah dan pendek menengah, saya proyeksikan belum bisa 100 persen memanfaatkan energi terbarukan. Masih dari fosil, dan energi fosil yang paling ramah lingkungan adalah gas,” ujarnya.
Problem (pengembangan gas bumi) selama ini ada di infrastruktur. (Sumber gas) Di Indonesia timur enggak bisa dimanfaatkan di barat.
Apabila sudah menjadi PSN, Komaidi melanjutkan, ketepatan waktu tahapan operasi mesti diperhatikan. Ia mencontohkan mundurnya jadwal operasi (on stream) Blok Masela di Maluku akibat inkonsistensi dan kontroversi di lingkup internal pemerintah mengenai lokasi pengelolaannya (darat atau laut). Dalam bisnis, hal seperti itu akan berdampak besar karena berkaitan dengan keekonomian proyek.
Selain itu, dalam pengembangan gas bumi, infrastruktur juga mesti terus dipacu. ”Problem (pengembangan gas bumi) selama ini ada di infrastruktur. (Sumber gas) Di Indonesia timur enggak bisa dimanfaatkan di barat. Untuk dibawa, gas harus diubah dulu menjadi LNG (gas alam cair), lalu begitu sampai diubah lagi. Proses ganda itu menyebabkan harganya mahal,” katanya.
Sebelumnya, pada proyek Geng North, yang dioperatori perusahaan migas asal Italia, Eni, ditemukan cadangan gas bumi sebesar 5 triliun kaki kubik (TCF). Dalam rapat dengan Komisi VII DPR, pekan lalu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, proyek Geng North akan dikembangkan dengan Indonesia Deepwater Development (IDD), yang merupakan PSN, dan dioperatori Eni.
Berada di lokasi yang bersebelahan, gabungan proyek akan terbagi menjadi hub utara dan hub selatan. ”Total perkiraan produksi dari keduanya 1,7 miliar kaki kubik per hari. Revisi rencana pengembangan lapangan (POD) selesai triwulan IV-2023. Pemerintah akan mempercepat semua dan target on stream (operasi) 2028,” ujar Dwi.
Sementara itu, lapangan Asap Kido Merah di Wilayah Kerja Kasuri, yang beberapa waktu lalu dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking), dioperatori Genting Oil Kasuri Pte LTd. Dwi menuturkan, proyek itu berkapasitas 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan perkiraan operasi pada triwulan IV-2025.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, di Jakarta, Jumat (1/12/2023), menyatakan mendukung usulan kedua proyek itu menjadi PSN. ”Ini strategis sekali buat kita. Geng North, LNG train-nya bisa jalan sampai lima (train). Sementara AKM untuk mendukung gas pada pabrik pupuk. Kita, kan, perlu pupuk untuk mendukung pangan,” ucapnya.