Presiden Jokowi Lobi Harga Minyak kepada Presiden MBZ
Di sela-sela acara KTT COP28 di Dubai, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden UEA MBZ yang antara lain membicarakan harga minyak. Indonesia berharap UEA bisa memberikan harga minyak yang lebih kompetitif.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin negara secara bilateral di sela-sela acara KTT COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023). Dengan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed al-Nahyan, Presiden Jokowi membahas harga minyak dan beragam kerja sama lain.
Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed al-Nahyan (MBZ) bertemu empat mata di Leadership Paviliun, Expo City, Dubai. Selain mengapresiasi terselenggaranya COP28 di bawah Presidensi UEA, Presiden Jokowi juga menyampaikan dukungan pada inisiatif UEA.
”Selamat atas terselenggaranya COP28. Indonesia siap mendukung terobosan yang diinisiasi Presidensi UEA untuk mengatasi perubahan iklim, khususnya bagi negara berkembang,” katanya.
Di akun media sosialnya, Presiden UEA juga menyampaikan komitmen UEA untuk menyatukan dunia dan menyediakan solusi praktis untuk mengatasi perubahan iklim.
”Karena satu kendala terbesar dalam aksi iklim global adalah kekurangan pembiayaan yang bisa diakses dan memadai. Hari ini dalam KTT Aksi Iklim Dunia, kami mengumumkan penyediaan dana 30 miliar dollar AS untuk membiayai solusi iklim di seluruh dunia, untuk mengisi kekurangan pembiayaan iklim,” tulisnya.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi juga membahas peningkatan kerja sama di berbagai bidang, salah satunya kerja sama di sektor migas. Impor migas adalah impor terbesar Indonesia dari UEA. ”Indonesia berharap UEA dapat memberikan harga minyak yang lebih kompetitif bagi Indonesia,” ungkap Presiden.
Indonesia berharap UEA dapat memberikan harga minyak yang lebih kompetitif bagi Indonesia. (Presiden Joko Widodo)
Investasi strategis
Presiden Jokowi dan Presiden MBZ juga membahas investasi strategis Indonesia-UEA. Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan UEA dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya 145 MW di Cirata, Jawa Barat, dan berharap dukungan serupa untuk merealisasikan sejumlah proyek strategis lainnya di Tanah Air.
Kerja sama di bidang meteorologi dan geofisika juga dibahas. Indonesia mengharapkan dukungan UEA untuk meningkatkan teknologi sistem peringatan dini sebagai antisipasi gempa dan tsunami. ”Saya juga menyambut baik disepakatinya MoU (nota kesepahaman) antara BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan Pusat Nasional Meteorologi UEA,” tambah Presiden.
Terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengirim tenaga profesional, terdidik, dan terlatih ke UEA. Oleh karena itu, Presiden minta agar Pemerintah UEA dapat memberikan jaminan perlindungan bagi para pekerja migran Indonesia.
”Akses pekerja migran Indonesia dibuka lebih luas, khususnya di sektor keuangan, energi terbarukan, dan industri pertahanan,” tutur Presiden.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden MBZ, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store. Masalah yang berkaitan dengan petani karet dan kopi juga dibahas dalam pertemuan dengan PM Rutte.