Olahan Mi dan Varian Teh Paling Laris Dipesan

Konsumen Gofood ada yang termasuk kelompok yang memprioritaskan harga terjangkau dan tidak mencari ragam makanan serta cenderung memilih tipe umum dan sederhana.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Mitra UMKM kuliner GoFood menyiapkan pesanan makanan di Dapur Bersama GoFood Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (20/9/2020). Dapur Bersama tersebut dibuat untuk memfasilitasi UMKM kuliner agar lebih cepat berkembang. Sejak didirikan pada Oktober tahun lalu, Dapur Bersama kini telah beroperasi di 27 lokasi di Jabodetabek, Bandung, dan Medan dengan jumlah gerai outlet sekitar 250 usaha kuliner.

JAKARTA, KOMPAS —  Makanan olahan mi dan minuman varian dari teh termasuk menu yang paling digemari oleh pengguna layanan pesan-antar makanan secara daring. Keduanya dinilai sebagai menu makanan yang biasa dimakan pada saat konsumen mulai mengenal makanan atau comfort food.

Head of Food and Ads Business Gojek Satria Situmorang, di sela-sela peluncuran program promo Nampol, Selasa (28/11/2023), di Jakarta, mengatakan, berdasarkan temuan riset Gojek sepanjang Januari -Oktober 2023, menu terlaris dipesan melalui Gofood, yaitu olahan mi, varian roti, dan kopi susu. Sementara menu hemat terlaris yang dipesan pelanggan adalah nasi plus ayam, varian teh, dan gorengan.

Kategori menu seperti itu tidak jauh berbeda dengan temuan Gojek di tahun-tahun sebelumnya. Menu nasi plus ayam juga ada dalam kategori menu paling laris dipesan. Hanya saja, untuk tahun 2023, menu olahan mi dan varian teh menjadi menu yang paling banyak dibeli pelanggan.

Baca juga: Indomie, Kisah 45 Tahun Memahami Cita Rasa Makanan Indonesia

Menurut Satria, selama satu tahun ke belakang, konsumen Indonesia cenderung berhemat. Mengutip salah satu riset PwC, dia menyebutkan bahwa 74 persen konsumen sangat berhati-hati dengan kondisi finansial pribadi mereka. Lalu, 42-52 persen konsumen mengandalkan teknologi digital dan berbelanja daring sebagai salah satu strategi menjaga pengeluaran, termasuk menemukan promo-promo menarik.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengemudi ojek daring memeriksa pesanan makanan pelanggan di Grab Kitchen Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019). Grab Kitchen merupakan upaya mendekatkan pelanggan dengan santapan lokal favorit dari para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), melalui layanan pesan-antar makanan daring. Pertumbuhan ekonomi digital turut membantu UMKM tumbuh dan berkembang.

Dia mengakui, di Gofood ada dua macam konsumen. Jenis pertama ialah kelompok yang memprioritaskan harga terjangkau dan tidak mencari ragam makanan, serta cenderung memilih tipe makanan yang umum dan sederhana. Jenis kedua adalah kelompok masyarakat yang mengutamakan kebersamaan ketika makan dan fokus pada variasi menu.

Di beberapa lokasi, menu makanan khas tetap stabil dipesan melalui layanan pesan-antar makanan secara daring. Sebagai contoh, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terdapat menu coto makassar yang tetap stabil dipesan.

Baca juga: Kopi Kenangan Kepakkan Sayap ke Negeri Jiran

Head of Food Marketing Gojek Ignatius Nuswantoro menambahkan, masyarakat Indonesia termasuk konsumen yang loyal terhadap menu. Sebagai contoh, menu nasi dan ayam geprek dan kopi selalu jadi favorit. Mi memang sudah jadi tradisi, tetapi tahun 2023 menu makanan olahan mi jadi juaranya (paling banyak dicari dan dibeli).

”Pengeluaran rata-rata makan sampai kenyang per sekali makan, yaitu sekitar Rp 30.000 per orang. Nominal tersebut adalah batas pengeluaran minimum atau terendah,” katanya.

KOMPAS/WISNU DEWABRATA

Seorang pembeli tengah berdiri di depan deretan kedai makanan cepat saji lokal, yang berada di dalam Stasiun Kereta Api Church Gate, Mumbai, India, Selasa (4/4/2023). Suasana bulan Ramadhan tak terlalu terasa di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Hindu ini.

Sementara itu, General Manager Marketing HokBen (nama baru dari Hoka Hoka Bento) Fransisca Lucky mengatakan, HokBen telah mengeluarkan menu ramen yang juga bisa dipesan-antar secara daring. Menu ini menjadi menu karbohidrat alternatif.

Dikeluarkannya menu ramen ini, menurut dia, karena HokBen ingin menggaet aneka komunitas konsumen. Menu ini, menurut rencana, akan terus ada di HokBen. ”Pemesanan ramen cukup tinggi di kalangan pelanggan HokBen,” ucapnya.